LINKSOS Chapter Kota Batu bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Batu menggelar Focus Group Discussion (FGD) Masyarakat Peduli Disabilitas. FGD menghasilkan terbentuknya Forum Inklusi Kota (FIK) Batu dan usulan rencana kerja.
FGD bertujuan membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat luas terhadap disabilitas guna mendorong terciptanya gerakan ramah disabilitas. Untuk itu penyelenggara mengundang lintas organisasi untuk memberikan masukan. Kegiatan tersebut digelar pada tanggal 2 Nover 2023 di Kota Batu.
FGD dihadiri oleh peserta dari 12 organisasi penyandang disabilitas dan tiga organisasi stakeholder. 12 organisasi penyandang disabilitas peserta FGD peserta FGD tersebut adalah LINKSOS, Difpala, Pertuni, Shining Tuli, Gerkatin, LBH Disabilitas, KPSI, Brachialis Plexus Indonesia (BPI), NPCI, Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Inklusi, SLB Negeri Kota Batu serta SLB Eka Mandiri. Sedangkan tiga organisasi stakeholder adalah LBH APIK, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batu, dan Suara Perempuan Desa.
Peran FIK Batu dan rencana tindak lanjut
LINKSOS memberikan apresiasi, bahwa terbentuknya Forum Inklusi Kota Batu ini adalah sebagai bentuk keterbukaan Pemkot Batu khususnya Dinas Sosial Kota Batu terhadap aspirasi masyarakat. Forum ini akan menjadi jembatan aspirasi masyarakat ke Pemkot Batu melalui rekomendasi-rekomendasi. Selain itu, FIK Batu juga akan terjun langsung untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
LINKSOS mencatat beberapa ide dan masukan peserta FGD, di antaranya di bidang hukum, pendataan dan pemberdayaan. Di bidang hukum, penting adanya Raperda Disabilitas sebagai turunan dari UU RI Nomor 8 Tahun 2016. Penyusunan Raperda ini harus melibatkan masyarakat penyandang disabilitas agar muatannya sesuai dengan kebutuhan, persoalan dan hak-hak penyandang disabilitas. Masih di bidang hukum, bahwa perlu pula adanya sosialisasi sensitisasi disabilitas bagi APH atau aparat penegak hukum.
Selanjutnya di bidang pendataan, perlu adanya pelatihan tentang ragam disabilitas, teknik dan etika berinteraksi dengan disabilitas, serta metode pendataan agar data yang dihasilkan lebih akurat. Pendataan juga penting melibatkan RT/RW untuk meningkatkan jangkauan, akurasi dan update data secara berkala.
Kemudian terkait pemberdayaan, LINKSOS siap membantu memberikan supervisi terhadap komunitas yang membutuhkan bantuan menyusun program kerja. LINKSOS mencatat perlunya Forum Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjembatani antara perusahaan dengan masyarakat khususnya penyandang disabilitas.
Untuk kepengurusan FIK Batu, saat ini masih berupa formatur yang terdiri dari 12 perwakilan organisasi penyandang disabilitas. Selanjutnya, jalannya formatur tersebut hingga terbentuknya susunan pengurus termasuk penyusunan program kerja akan disupervisi oleh LINKSOS.
Galeri















