Materi Tingkat Agni Difabel Pecinta Alam (Difpala) bertujuan mencetak pendaki yang sadar tujuan, sadar lingkungan serta memiliki keterampilan dan peralatan dasar pendakian.
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Difabel Pecinta Alam
Mengungkap Mistis di Gunung Wedon Lawang

Agni artinya semangat, maknanya semangat belajar dan berkomunitas. Anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) yang mempelajari materi tingkat Agni disebut Siswa Agni.  Materi Tingkat Agni bertujuan mencetak pendaki yang sadar tujuan, sadar lingkungan serta memiliki keterampilan dan peralatan dasar pendakian.

Materi Tingkat Agni

Siswa Agni mempelajari sejarah Difpala, visi, misi, tujuan, multi mitigasi, patsal keselamatan, mengenal tenda dan kompor portabel, dasar bahasa isyarat, serta penghijauan. Siswa Agni wajib memiliki beberapa peralatan mendaki gunung yaitu sepatu gunung, daypack, tumbler, trekking pole, dan jas hujan. Selain itu Siswa Agni juga wajib menyumbang dan menanam minimal satu bibit pohon penghijauan.

Setelah Siswa Agni menyelesaikan materinya, ia menerima pengukuhan sebagai Anggota Agni. Pelaksanaan pengukuhan melalui Educamp Agni di Gunung Wedon via Turi Lawang. Gunung Wedon adalah sebuah bukit berketinggian 660 mdpl di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.

Tekad Difpala

Gunung Wedon termasuk dalam wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Kabupaten Pasuruan. Sejak tahun 2020, bukit ini menjadi pusat pendidikan dan pelatihan difabel mendaki gunung.1. Berikut uraian materi teori tingkat Agni secara singkat. 

Materi I: Sejarah dan Keorganisasian

200 kb penghijauan planning camp 2025

Apa itu Difpala?

Difabel Pecinta Alam (Difpala) adalah kelompok disabilitas pendaki gunung pertama di Indonesia. Difpala didirikan oleh Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) pada tahun 2020 di Malang, Jawa Timur, untuk merespons pandemi. Kelompok ini berada di bawah naungan LINKSOS dan berkedudukan sebagai unit pemberdayaan masyarakat di bidang pelestarian alam dan lingkungan.2

Bagaimana Sejarah Difpala?

Materi singkat sejarah terbentuknya Difpala. Difabel Pecinta Alam (Difpala) berdiri sejak tahun 2020 sebagai bentuk respon terhadap pandemi. Tokoh pendiri Difpala adalah Founder Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Ken Kerta dan Widi Sugiarti. Saat itu, ketika masyarakat dunia sedang panik dan takut oleh pandemi, penyandang disabilitas menghadapi beberapa tantangan terkait kesehatan:

tekad difpala

Pertama, informasi tentang pandemi yang tidak akses bagi penyandang disabilitas tertentu, khususnya ragam disabilitas pendengaran, disabilitas intelektual dan disabilitas mental. Kedua, penyandang Disabilitas terpinggirkan dalam pelayanan vaksinasi Covid-19 sebab ketatnya persaingan dengan masyarakat luas.

LINKSOS memilih menghadapi pandemi dengan kesadaran kembali ke alam. Pendiri Difpala memiliki dua keyakinan dasar. Pertama, pandemi merupakan respon alam terhadap kerusakan yang dialami akibat ulah manusia. Maka manusia bertanggung jawab untuk memulihkan. Kedua, meningkatkan imunitas merupakan cara terbaik untuk menghadapi virus Covid-19, serta virus dan penyakit lainnya. 

Penghijauan Gunung Wedon bersama Pramuka Lawang 2021

Maka, langkah konkret LINKSOS adalah melakukan olahraga mendaki gunung, melakukan penghijauan, membersihkan jalur pendakian dari sampah plastik, serta aktivitas lainnya.

httpslingkarsosial.orgorang-yang-pernah-mengalami-kusta-oypmk-mendaki-gunung

Apa tujuan dan dampak Difpala?

Difabel Pecinta Alam memiliki dua tujuan utama. Pertama, mencetak pribadi yang tangguh, terampil, berkarakter dan berwawasan lingkungan. Kedua, turut serta melestarikan alam. Sedangkan dampak yang diinginkan dari adanya Difpala adalah terciptanya ekosistem sosial dan lingkungan yang inklusif dan terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas

Difpala di Gunung Butak. Kurikulum Sekolah Alam Difpala

Apa visi dan misi Difpala?

Visi Difpala adalah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Misi Difpala adalah Bakti Inklusi Bumi Lestari yaitu mengabdi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, mengasihi sesama hidup dan melestarikan alam.

Apa itu Multi Mitigasi?

Multi mitigasi merupakan prinsip dasar Standar Operasional Prosedur (SOP) Difpala. Multi mitigasi meliputi 5 siap yaitu; Siap konsisten terhadap tujuan. Siap fisik, mental dan logistik. Siap alat bantu yang layak. Siap pendamping dengan kecakapan khusus. Siap Patsal Keselamatan.

cedera di gunung dan mitigasi. Kurikulum sekolah alam Difpala

Apa yang dimaksud dengan Patsal Keselamatan?

Patsal Keselamatan adalah bagian dari multi mitigasi. Patsal atau empat saling meliputi; saling menunggu, saling membantu, saling interaksi dan saling berbagi

Materi II: Mengenal Tenda Dum

tenda di gunung kawi

Tenda Dum dan bagian-bagiannya

Tenda dum (dome) adalah tenda berbentuk kubah yang populer untuk camping karena desainnya yang sederhana dan praktis, cocok untuk pemula maupun pecinta alam berpengalaman. Berikut adalah bagian-bagian tenda dum beserta fungsinya.

Pasak (Stake): Komponen yang digunakan untuk menancapkan tenda ke tanah, menjaga kestabilan tenda, terutama saat menghadapi angin kencang. Biasanya dibuat dari logam ringan atau plastik.

Rangka (Pole): Kerangka utama yang membentuk struktur kubah tenda. Biasanya terbuat dari fiberglass atau aluminium yang ringan dan fleksibel.

Lapisan Luar (Flysheet): Lapisan pelindung yang melindungi tenda dari hujan dan angin. Bersifat waterproof dan dipasang di bagian luar tenda.

Lapisan Dalam (Inner Tent): Bagian dalam tenda dengan sirkulasi udara yang baik, terbuat dari bahan breathable untuk mengurangi kondensasi.

Pintu dan Ventilasi: Fasilitas untuk akses keluar-masuk dan menjaga aliran udara di dalam tenda. Beberapa dilengkapi dengan jaring anti-serangga untuk kenyamanan dan perlindungan.

Lantai Tenda (Groundsheet): Lapisan dasar tenda yang berfungsi melindungi dari kelembapan dan kotoran. Biasanya terbuat dari bahan anti-air untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.

Tali Pengencang (Guyline): Tali yang digunakan untuk menstabilkan tenda, terutama saat menggunakan flysheet. Tali ini ditarik dan diikat ke pasak untuk membuat tenda lebih kokoh dan tahan terhadap angin.

Kait dan Klip: Komponen yang digunakan untuk menghubungkan kain tenda dengan kerangka, mempermudah pemasangan, dan menjaga struktur tenda agar tetap terpasang dengan baik.

Kantung Penyimpanan (Storage Pockets): Terletak di bagian dalam tenda, digunakan untuk menyimpan barang kecil seperti lampu, ponsel, atau kunci, sehingga tetap terorganisir dan mudah dijangkau.

Materi III: Mengenal Kompor Portabel

pramuka difabel

Apa itu kompor portabel? Apa saja elemennya?

Kompor portabel dirancang untuk kegiatan luar ruangan seperti kemah, hiking, atau piknik, dengan bahan bakar seperti gas cair (LP gas), alkohol, atau bahan bakar padat. Desainnya ringan dan praktis, ideal untuk digunakan di tempat yang tidak memiliki akses listrik. Berikut adalah bagian-bagian kompor portabel.

Sumber Bahan Bakar (Tangki Gas): Biasanya berupa tabung gas kecil atau cartridge yang dapat diisi ulang. Kompor portabel umumnya menggunakan gas butana atau propana sebagai bahan bakar.

Pembakar (Burner): Bagian yang berfungsi untuk membakar bahan bakar dan menghasilkan api untuk memasak. Pembakar bisa berbentuk plat atau spiral, tergantung pada model kompor.

Regulator Gas: Komponen yang berfungsi untuk mengatur tekanan gas yang keluar dari tabung gas, memastikan aliran gas tetap stabil dan aman saat digunakan.

Kunci Pengaman (Shut-Off Valve): Berfungsi untuk mengatur aliran gas, mengontrol apakah gas dapat mengalir ke pembakar atau tidak, serta memastikan penggunaan kompor aman.

Sistem Penyalaan (Igniter): Sebagian besar kompor portabel dilengkapi dengan pemantik elektronik atau pemantik manual, yang memungkinkan untuk menyalakan api tanpa perlu menggunakan korek api atau pemantik terpisah.

Penutup/Perlindungan Angin: Beberapa model kompor portabel dilengkapi dengan pelindung angin untuk mencegah api padam akibat hembusan angin, sangat berguna saat camping di luar ruangan.

Kaki Penyangga: Kaki yang berfungsi untuk menjaga stabilitas kompor, memastikan kompor tetap tegak dan tidak mudah terjatuh saat digunakan di permukaan tanah atau meja.

Wadah Kompor (Body): Bagian utama yang menampung semua komponen kompor, biasanya terbuat dari bahan logam atau stainless steel untuk ketahanan terhadap panas.

Materi IV: Penghijauan

difpala Bhandagiri

Penghijauan adalah kegiatan menanam pohon dan tumbuhan untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan tujuan meningkatkan luas hutan dan pepohonan, serta memperbaiki kualitas udara dan lahan. 

Kegiatan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan kualitas udara, mencegah erosi, menyerap air hujan, dan juga meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Materi V: Bahasa Isyarat

Pelatihan Bahasa Isyarat di Gunung Panderman

Anggota Difpala wajib mempelajari Bahasa isyarat Indonesia (Bisindo), tujuannya agar terjalin komunikasi antar anggota tanpa terkecuali teman-teman Tuli  dan penyandang hambatan pendengaran dan wicara lainnya. Bisindo merupakan bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuli di Indonesia untuk berkomunikasi. Bisindo berkembang secara alami dan memiliki variasi lokal sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.

Unduh SKD Agni

Syarat Kecakapan Dasar (SKD) Agni adalah alat indikator Anggota Agni Difpala dalam menguasai teknik teori, praktik dan kelengkapan peralatan. Unduh SKD Agni>>

Post Views: 36
  1. Difabel Ajarkan Mencintai Alam https://malang-post.com/2020/12/30/difabel-ajarkan-mencintai-alam/#google_vignette []
  2. Difabel Pecinta Alam https://lingkarsosial.org/difabel-pecinta-alam/ []
Skip to content