Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis Rencana Keselamatan dan Keberhasilan Difabel Pencinta Alam

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis

5 minutes, 34 seconds Read
Cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat tim Disability Seven Summits Indonesia. Mereka berhasil mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi, Jumat, 6 Desember 2024. Keberhasilan dan keselamatan tim terukur dan terencana.
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia | Pembina Difpala | Pembina Disability Seven Summits Indonesia

Disability Seven Summits Indonesia adalah misi bersejarah yang menggabungkan semangat inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas untuk mendaki tujuh puncak gunung di Indonesia. Misi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak disabilitas.

Program ini merupakan kerjasama antara Komisi Nasional Disabilitas (KND), Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), dan Tempo Media, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) di bidang advokasi kebijakan dan edukasi masyarakat tentang pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis
Tim Perintis tiga di tengah, dari kiri Agung, Wahyudi dan Cakra, diapit Koordinator Difpala, Yulia dan Ketua harian LINKSOS, Widi Sugiarti.

Mengukur keberhasilan dan merencanakan keselamatan

 

Keberhasilan tim dan keselamatan Disability Seven Summits Indonesia dalam menjalankan misi terukur dan terencana. Ukuran keberhasilan tim berdasarkan target yang ditentukan, sedangkan ukuran keselamatan berdasarkan rencana mitigasi.

Terdapat tiga target keberhasilan misi. Pertama, deklarasi telah dilakukan di basecamp atau Pos Pendakian Gunung Kawi. Kedua, berhasil mencapai Pos 2  dan berkemah. Ketiga, mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis1.

Deklarasi adalah target utama, sedangkan pendakian ke Pos 2 dan pendakian ke puncak bisa ditunda bahkan dibatalkan jika cuaca tidak memungkinkan. Meski demikian, ketiga target ini telah tercapai2.

Sedangkan ukuran keselamatan adalah seluruh anggota tim kembali ke basecamp dengan selamat. Terkait keselamatan terdapat beberapa lapis rencana mitigasi. 

Lapis pertama rencana mitigasi adalah survei dan mitigasi dari pengelola Pos Pendakian Gunung Kawi via Precet. Dalam hal ini pos pendakian telah menambah alat bantu pendakian tali temali di Jalur Istighfar.

Posko juga menyiapkan dukungan porter, tim rescue, sistem komunikasi dan jeep antar jemput. Terlepas dari faktor alam dengan berbagai kemungkinan, trek pendakian diperkirakan aman dari bahaya longsor, pohon tumbang dan banjir. Selanjutnya, posko membuka kegiatan pendakian, artinya kondisi jalur pendakian telah diperkirakan aman.

Lapis kedua rencana mitigasi adalah survei dan mitigasi Tim Difabel Pecinta Alam (Difpala). Difpala membentuk Tim Perintis untuk memastikan jalur pendakian menuju Pos 2 aman serta memastikan lokasi yang cukup bagi seluruh tenda tim.

Difpala juga membentuk Tim Summits yang bertugas mengibarkan bendera di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi. Tim ini berjumlah tujuh orang dari lima orang perwakilan Anggota Difpala Tingkat Caraka, satu orang perwakilan KND dan satu orang perwakilan LINKSOS.

Mitigasi lainnya adalah adanya tim Logistik yang menjamin ketersediaan perlengkapan, konsumsi dan obat-obatan.

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis OYPMK Mendaki Gunung
Seluruh anggota tim Disability Seven Summits selamat selama pendakian dan kembali turun ke basecamp

Pendakian pertama dari Seven Summits

Pendakian pertama Disability Seven Summits Indonesia dimulai. Kegiatan ini sekaligus memaknai Hari Disabilitas Internasional 2024.

Setelah sehari sebelumnya Deklarasi, Kamis, 5 Desember 2024, sekitar pukul 09.00 pagi, tim Disability Seven Summits dari basecamp bergerak menggunakan jeep ke batas rimba sebelum Pos 1.

Tim diantar menggunakan jeep oleh anggota komunitas jeep Kotrik Nyel dan Lembah Merkusi Precet. Tim dokumentasi dari Yayasan Kastara dan BenarNews serta Kade Outdoor juga turut dalam perjalanan ini.

Koordinator Pendamping, Serka (Purn) Asmujiono, mantan Kopassus, pendaki mount Everest tahun 1997, juga nampak di lokasi. Asmujiono memastikan kegiatan berjalan baik. Ia memberikan arahan, motivasi dan peringatan keselamatan selama kegiatan pendakian. 

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis Rencana Keselamatan dan Keberhasilan Difabel Pencinta Alam OYPMK Mendaki Gunung
Jas hujan dan tongkat adalah perlengkapan personal wajib.

Hujan deras dan trek pendakian yang licin

Pagi yang cerah, seakan tak ada tanda hujan. Namun ternyata sekitar pukul 14.00 hujan deras mengguyur Gunung Kawi dan sekitarnya. Hujan membuat tim bekerja keras untuk mendaki dengan waktu yang lebih lama, sebab trek menjadi licin, khususnya anggota dengan Disabilitas.

Seperti dialami Farouq, pendaki dari perwakilan KND. Penyandang disabilitas fisik amputasi kaki kiri ini harus merangkak, sementara kedua kruk atau tongkatnya dibawakan oleh pendampingnya.

Penyandang disabilitas lainnya, Fatimah, Komisioner KND. Disabilitas fisik amputasi kedua tangan ini, harus berjuang keras mendaki trek licin tanpa pegangan.

Demikian pula anggota Difpala, Elin, penyandang disabilitas netra total. Elin mengandalkan mata batin dan dukungan pendamping untuk mencapai tujuan.

Tim sampai di Pos 2 sekitar pukul 17.00 dengan selamat. Kegiatan pendakian Disability Seven Summits memiliki rencana mitigasi berlapis, menjadi faktor pendukung keselamatan dan keberhasilan tim.

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis
Tanpa tali temali menjadi alat bantu pendakian untuk mencapai Puncak Batu Tulis Gunung Kawi.

Ekstrimnya jalur pendakian Puncak Batu Tulis Gunung Kawi

Puncak Batu Tulis Gunung Kawi dengan ketinggian 2.603 mdpl memiliki trek yang konsisten menanjak dengan derajat kemiringan hingga 80 derajat. Bahkan kabarnya, jalur pendakian Puncak Batu Tulis juga dikenal sebagai trek tersulit nomor dua di Jawa Timur setelah Gunung Raung.

Derajat kemiringan tersebut menyebabkan trek ke Puncak Batu Tulis memerlukan tali temali untuk memudahkan para pendaki. Tak heran jika jalur ini memiliki nama Jalur Istighfar. Bahkan sebelumnya, sekitar tahun 2020, trek ini memiliki sebutan Jalur Pendakian Tak Berakhlak.

Rencana Keselamatan dan Keberhasilan Difabel Pencinta Alam
Tim Perintis, Tim Logistik dan Tim Summit satu kesatuan penting mencapai keberhasilan misi.

Strategi mencapai puncak

Ekstrimnya jalur pendakian Puncak Batu Tulis menyebabkan tidak semua pendaki mampu mencapai puncak. Demikian pun dengan tim Disability Seven Summits. Dari 27 peserta pendakian hanya 7 perwakilan pendaki yang terpilih untuk mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi.

Tim memahami risiko pendakian berdasarkan hasil survei dan rencana mitigasi sebelumnya. Maka Tim dibagi menjadi beberapa sub tim, yaitu Tim Perintis, Tim Logistik, dan Tim Summits.

Tim perintis bertugas melakukan survei jalur pendakian dan rencana mitigasi. Lalu tim logistik bertugas memastikan ketersediaan logistik peralatan, medis dan konsumsi. Tim ini stand by di Pos 2. Tim logistik dipimpin oleh Ketua Harian LINKSOS, Widi Sugiarti, dibantu owner Kade Outdoor, Fitri.

Lalu Tim Summits bertugas melakukan pendakian dan mengibarkan bendera misi di puncak Batu Tulis Gunung Kawi.

Tim Summit di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi
Tim Summit di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi

Tujuh Anggota Summits menyelesaikan misi

Anggota Tim Summits berjumlah tujuh orang, berasal dari perwakilan perwakilan Komisi Nasional Disabilitas (KND), perwakilan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) serta Anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) LINKSOS Tingkat Caraka.

Komisioner KND Kikin Tarigan dan Founder LINKSOS, Ken Kerta bergabung dalam tim ini. Anggota lainnya adalah pertama, Qodarul Irma Yulia, penyandang disabilitas netra kiri dan wicara. Kedua Ezra Juniawan Roma, disabilitas mental epilepsi. Ketiga, Cakrahayu Arnavaning Gusti, Agung Prasetyo dan Pedro Tarigan, ketiganya non disabilitas.

Tim Summit berhasil mengibarkan bendera misi Disability Seven Summits Indonesia di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi, sekitar pukul 12.30. Momen ini menjadi tanda keberhasilan pendakian pertama Disability Seven Summits Indonesia 2024.

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis (10) Rencana Keselamatan dan Keberhasilan Difabel Pencinta Alam
Keberhasilan tim tak lepas dari dukungan semua pihak.

Keberhasilan semua pihak

Keberhasilan pendakian pertama Disability Seven Summits Indonesia 2024 merupakan keberhasilan semua pihak yang mendukung. Setidaknya saat ini terdapat 16 sponsor dari organisasi sosial kemanusiaan, komunitas, organisasi perangkat daerah, hingga bisnis.

Beberapa organisasi pendukung diantaranya Perhutani KPH Malang, Dinas P3A Kabupaten Malang, Dinas Sosial Kota Batu, Polres Malang, Lembah Merkusi Precet, CV Tunas Adventure, DoCare, Yayasan Khatulistiwa Sinema Nusantara (KASTARA), Kade Outdoor, Malang Creative Center, SAR Trenggana, Rescue Bela Negara Malang, Kotrik Nyel Malang, BMH Malang, Regu Penolong Malang Raya, Puskesmas Nguling Sehati, serta Puskesmas Wagir.

  1. Puncak Batu Tulis Gunung Kawi https://www.instagram.com/puncakbatutulis_kawi/ []
  2. Survei dan migitasi pendakian https://lingkarsosial.org/survei-gunung-arjuno-persiapan-difpala-seven-summits/ []

Similar Posts

Skip to content