Saat ini di beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur tengah berkembang Posyandu Disabilitas, sebuah inovasi layanan kesehatan berbasis kebutuhan ragam disabilitas. Sementara di daerah Lombok Utara dan Sulawesi Tengah berkembang Posyandu Keluarga Inklusi. Keduanya memiliki tujuan yang selaras.
Posyandu Disabilitas dikembangkan LINKSOS bersama Pemkab Malang sejak tahun 2019. Saat ini posyandu yang menyasar pada penyandang disabilitas ini telah berkembang di beberapa tempat di Jawa Timur dan Indonesia. Sedangkan Posyandu Keluarga Inklusi dikembangkan Yayasan SHEEP Indonesia di wilayah Lombok Utara dan Sulawesi Tengah. Posyandu Keluarga Inklusi menyasar penyandang disabilitas dan keluarganya
“Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi merupakan dua bentuk yang berbeda namun memiliki tujuan yang selaras,” ujar Ketua Pembina LINKSOS, Ken Kertaning Tyas, Selasa 7 September 2023 di Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kecamatan Lawang.
“Dalam praktiknya Posyandu Disabilitas juga tak lepas dari peran keluarga penyandang disabilitas, oleh sebab itu, pada prinsipnya Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi memiliki tujuan yang selaras.
Untuk itu Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan Yayasan SHEEP Indonesia sepakat bekerjasama mempromosikan program Kampanye Posyandu Keluarga Inklusi. Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan seluruh anggota keluarga, tanpa memandang perbedaan dan keberagaman.
Mengembangkan jaringan nasional
Senada disampaikan Direktur Yayasan Sheep Indonesia, Andreas Subiyono. Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi adalah program yang berfokus pada inklusi atau penerimaan semua anggota keluarga, termasuk anggota keluarga dengan disabilitas.
“Kesamaan prinsip dan tujuan antara Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi melahirkan kerjasama antara LINKSOS dan Yayasan Sheep,” ujar Andreas Subiyono. Lanjutnya, kami akan mengembangkan panduan atau modul pelaksanaan Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi.
Kami juga akan melakukan desiminasi dan internalisasi konsep layanan Posyandu Disabilitas dan Posyandu Keluarga Inklusi serta membangun jaringan di tingkat regional maupun nasional, ungkap Andreas Subiyono.
LINKSOS dan YSI berharap baik Posyandu Disabilitas maupun Posyandu Keluarga Inklusi dapat berkembang luas ke seluruh wilayah Indonesia. Implementasinya suatu tempat dapat menyesuaikan pola manakah yang sesuai dan bisa dijalankan berdasarkan potensi, kebutuhan dan kearifan lokal.
(admin).