Omah Difabel Potret Komunitas Berdaya

2
2 minutes, 38 seconds Read

Omah Difabel merupakan kelompok kerja wirausaha (pokwa) difabel Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Ciri khas dari komunitas untuk pemberdayaan ekonomi ini adalah model kerja sharing job, sharing modal, dan sharing jaringan. Strategi bisnis Omah Difabel adalah swadaya masyarakat dan sinergitas lintas sektor. 

Tentang Kami

Awal mula pembentukan

Omah Difabel (sebelumnya bernama Pokja Difabel) dibentuk pada tahun 2015 untuk menfasilitasi penyandang disabilitas yang memiliki keahlian namun tidak produktif. Misalnya seseorang memiliki mesin jahit dan bisa menjahit namun memilih menjadi tukang parkir. Dalam benak sebagian penyandang disabilitas saat itu bahwa modal adalah uang. 

Tantangan

Pokja Difabel di tahun 2015 sempat beranggotakan 15 orang. Namun seiring waktu satu persatu anggota tersebut mundur dan tinggal beberapa mereka yang memang memiliki motivasi wirausha. Penyebabnya adalah kekecewaan karena di Pokja Difabel ternyata nggak ada bantuan sosial.  Tantangan utama Pokja Difabel adalah paradigma karikatif sebagian penyandang disabilitas yang menempatkan dirinya sebagai orang yang harus mendapatkan bantuan sosial. 

Potensi dibalik persoalan

Stigma terhadap kemampuan penyandang disabilitas menyebabkan kelompok rentan ini kehilangan kesempatan kerja. Literasi yang rendah soal kerja dan wirausaha juga memiliki andil dalam keterbekangan penyandang disabilitas di bidang ekonomi. Namun dibalik itu tersimpan potensi, bahwa mereka sebagian besar adalah alumni BLK, pascapelatihan dinsos.  Mensikapi hal ini, LINKSOS menerapkan model kerja sharing job, sharing jaringan, dan sharing modal. 

Keanggotaan

Bengkel Produksi dan Pemasaran

Omah Difabel mengembangkan bengkel produksi dan pemasaran (Bengpro). Berpusat di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, bengpro juga memiliki beberapa kelompok dampingan di Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan. Bengpro memiliki beberapa kegiatan produksi yaitu batik, keset. telor asin, kopi bubuk dan kegiatan jahit menjahit. 

Jaringan

Berbasis swadaya masyarat, Omah Difabel tumbuh sebagai komunitas pemberdayaan ekonomi yang mandiri. Hal ini kemudian menjadi daya tarik lintas pihak untuk menjadi mitra wirausaha. Omah Difabel bekerjasama dengan hotel, perusahaan swasta, BUMN, sekolah dance, perguruan tinggi, komunitas millenial, badan zakat dan sektor lainnya. Bentuk kerjasama dimulai dari pelatihan keterampilan, permodalan, pendampingan wirausaha hingga dukungan pemasaran. 

Pusat Bisnis Inklusi

Sharing Job, Sharing Modal dan Sharing Jaringan

Model kerja Omah Difabel adalah sharing job, sharing jaringan dan sharing modal. Sharing job artinya berbagai pekerjaan. bagi wirausahawan yang memiliki order job melimpah atau lebih, bisa berbagi pekerjaan dengan wirausahawan lainnya. Sedangkan sharing modal artinya bekerjasama di bidang permodalan dalam bentuk barang dagangan maupun uang. Selanjuitnya sharing jaringan adalah praktik berbagi peluang bisnis. 

Tim UMKM Omah Difabel

Unit Menejemen dan Pemasaran

Ken Kerta
Ken Kerta
Pembina
Divisi Jaringan dan Kerjasama
Widi Sugiarti
Widi Sugiarti
Pembina
Divisi Produksi dan Pemasaran
Yulia
Bidang Administrasi dan Pemasaran

Unit Produksi Batik

Fuji Rahayu
Fuji Rahayu
Koordinator
Tatik
Anggota
Ahmad Saiful
Anggota
Anida
Anggota
Endang
Anggota
Mutmainah
Anggota

Unit Produksi Keset

Yudha Nurjayalana
Koordinator
Ezra Juniawan
Anggota
Bashori
Anggota
Moh. Darojat
Anggota
Pramuji
Anggota
Wahid
Anggota

Unit Produksi Kopi Bubuk

Sri Ekowati
Koordinatror
Harwati
Anggota

Unit Produksi Telor Asin

Priyo Utomo
Koordinator

Unit Bengkel Kursi Roda

Suhaedin
Koordinator
Komunitas Difabel di Jawa Timur
Fenny Ardianti
Anggota

Unit Pertanian

Ahmad Sanai
Koordinator
Sulastri
Anggota
Cakrahayu
Anggota
Dwi Setyadi
Anggota

Similar Posts

2 Comments

Comments are closed.