pkbm Ki Hadjar Dewantara

Kerjasama LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara 

2 minutes, 54 seconds Read
Listen to this article
LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara Kota Malang bekerjasama mengembangkan kelompok belajar (Kejar) Paket berbasis komunitas desa/kelurahan dan inklusi disabilitas, serta membuka pusat informasi PKBM di Malang Creative Center.
Ken Kerta
Ken Kerta
Penulis

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)  Ki Hadjar Dewantara mengembangkan Kejar Paket di berbasis komunitas desa/kelurahan dan inklusi disabilitas. Para pihak juga membuka pusat informasi PKBM di MCC Kota Malang, tepatnya di Shared Office Space LINKSOS Lantai 5 Gedung MCC, Jl A Yani No 53, Blimbing, Kota Malang

Kerjasama LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kedua belah pihak tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Bidang Pendidikan. Kegiatan kesepahaman dihadiri oleh Pimpinan PKBM Siti Kusrini, Kepala Sekolah Calvina Fatimatizzahroh Albatul, serta guru pendamping khusus Yohanes. Sementara dari  LINKSOS hadir Ketua Pembina Ken Kerta, Ketua Harian Widi Sugiarti serta Sekretaris Qodarul Irma Yulia. 

penandatanganan MoU LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara
Penandatanganan MoU LINKSOS dan PKBM Ki Haadjar Dewantara Kota Malang tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Bidang Pendidikan, Rabu 31/1 2024 di MCC. Foto: Widi Sugiarti/LINKSOS

Tujuan dan Program

“Tujuan  pengembangan kelompok belajar bersama LINKSOS adalah untuk memperluas jaringan pelayanan pendidikan yang inklusif,” ujar Calvina Fatimatizzahroh Albatul, Rabu (31/1 2024) di MCC. 

Calvina menjelaskan, PKBM Ki Hadjar Dewantara memiliki program Kejar Paket A, B, C serta kelas ABK atau anak berkebutuhan khusus. Selain itu terdapat pula program keterampilan, keterampilan pilihan, pendidikan masyarakat dan terapi.

Keterampilan wajib meliputi operasional komputer dan membatik. Sedangkan keterampilan pilihan melipti editing video, tata boga dan musik. Untuk pendidikan masyarakat meliputi pendidikan pra nikah dan pendidikan merawat jenazah yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Selanjutnya kegiatan terapi, meliputi terapi kelas yaitu terapi berdasarkan kebutuhan ragam disabilitas, dan terapi fisik. 

Khususnya untuk kelas ABK, terdapat kelas observasi dan kelas inklusi. Kelas observasi bertujuan sebagai asesmen, pemetaan, dan peningkatan kapasitas siswa baru dengan disabilitas. Sedangkan kelas inklusi adalah kelas tindak lanjut yang memuat siswa disabilitas dari kelas observasi terpadu dengan siswa non disabilitas. 

PKBM Ki Hadjar Dewantara
Diskusi LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara, Rabu 31/1 2024 di MCC. Foto: Widi Sugiarti/LINKSOS

Siapa saja yang bisa belajar di PKBM?

“70 persen siswa kami adalah anak mutasi dari sekolah formal dengan berbagai sebab,” jelas Siti Kusrini. Selebihnya adalah atlet, anak putus sekolah, alumni sekolah  luar negeri yang ingin mendapatkan ijazah kesetaraan, serta pondok pesantren. Ada juga anak yang dinilai slow learner mutasi dari sekolah formal. 

Artinya, PKBM Ki Hajar Dewantara melayani seluruh masyarakat yang memerlukan pendidikan non formal, tanpa terkecuali penyandang disabilitas. Meskipun selama ini ada pandangan bahwa hanya anak-anak putus sekolah yang bersekolah di PKBM. Namun kenyataannya, seluruh warga masyarakat dengan berbagai latar belakang bisa menikmati pendidikan non formal tersebut. Bahkan kami juga mengajar di lapas, tandas Siti Kusrini. 

linksos dan PKBM Ki Hadjar Dewantara
Diskusi LINKSOS dan PKBM Ki Hadjar Dewantara, Rabu 31/1 2024 di MCC. Foto: Widi Sugiarti/LINKSOS

Dukungan LINKSOS

Pembina Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) Ken Kerta mengatakan pihaknya akan memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok belajar di desa-desa inklusi dan komunitas dampingannya. Khususnya di wilayah Malang Raya, LINKSOS mengembangkan desa-desa/kelurahan inklusi, Posyandu Disabilitas, dan pengorganisasian komunitas disabilitas. 

Di tahun 2024, LINKSOS mengembangkan beberapa bidang pemberdayaan di desa-desa/kelurahan dampingan. Pemberdayaan tersebut diantaranya melalui PKBM, Posyandu Disabilitas, bantuan hukum, pengurangan risiko bencana inklusif, lingkungan hidup dan beberapa lainnya. 

Khususnya dengan PKBM Ki Hadjar Dewantara kerjasama tak sebatas mengembangkan Kejar Paket melainkan di bidang lingkungan hidup dan kepramukaan. Kerjasama LINKSOS dan PKBM di bidang pemenuhan hak pendidikan penyandang disabilitas merupakan bentuk implementasi kerjasama LINKSOS dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI di bidang advokasi dan edukasi masyarakat terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas. Kerjasama tersebut disepakati KND RI dan LINKSOS sejak Maret 2023 di Petuk Lesung Gunung Arjuno.

Similar Posts

Skip to content