Sejak tahun 2015 Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) mengembangkan kelompok kerja (pokja) wirausaha difabel. Tujuan dari Pokja tersebut untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas.
Memasuki tahun 2020 di masa awal pandemi Covid-19, Pokja bertransformasi menjadi Omah Difabel. Divisi pemberdayaan tersebut tak hanya membantu penyandang disabilitas melainkan warga sekitar non disabilitas yang terdampak pandemi. Dukungan yang diberikan Omah Difabel adalah membuka peluang kerja. Diantaranya produksi masker dan hazmat.
Berkah di masa pandemi, Omah Difabel terus berkembang atas dukungan banyak pihak. Saat ini Omah Difabel memiliki unit usaha Kopi Bubuk, Keset, Batik Cap Ciprat, Telor Asin serta Bengkel Alat Bantu Disabilitas.
Tantangan dan Peluang
Tantangan bagi Omah Difabel adalah menejemen keseluruhan, baik produksi, pemasaran serta adminitrasi dan keuangan. Pelatihan menejemen sehari dua hari bukanlah solusi.
Kami memerlukan pendampingan langsung di lapangan selama 3-6 bulan pascapelatihan menejeman untuk memastikan sistem bisnis berjalan sesuai capaian yang diharapkan.
Riilnya kami ingin mengembangkan Pusat Bisnis Inklusi yang melibatkan penyandang disabilitas dan warga masyarakat umum. Tujuan unit bisnis ini agar kegiatan pemberdayaan ekonomi kawan-kawan disabilitas tidak sekedar untuk pelatihan atau mengisi waktu saja. Melainkan bisa menjadi lapangan kerja dan penghasilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
Info kerjasama hubungi 0857-6463-9993 (Ken)