Educamp Pendakian Inklusif di Gunung Arjuno

Educamp Putuk Lesung Gunung Arjuno 2024 terselenggara atas kerjasama Komisi Nasional Disabilitas (KND) dan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Kegiatan juga didukung oleh Gudep Inklusif Mpu Prapanca (27-187) dan Wedwawedan (27-188) pangkalan Lingkar Sosial Indonesia¹

Koordinator Difabel Pecinta Alam (Difpala), Qodarul Irma Yulia menyampaikan beberapa informasi. Educamp adalah kegiatan pendakian yang dilakukan oleh semua ragam disabilitas. Rinciannya, empat orang disabilitas netra, satu teman tuli, tiga  orang disabilitas daksa, satu orang disabilitas wicara dan satu orang disabilitas mental²

Kegiatan inklusif, sehingga non disabilitas pun juga terlibat dalam educamp ini. Mereka juga anggota Difabel Pecinta Alam. Selain itu, hadir pula Komisioner KND pendamping beserta KND (Komisi Nasional Disabilitas), Kikin Tarigan. 

Kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan bahwa ada sekelompok disabilitas dan non disabilitas yang mengikuti pendakian serta membuka kesempatan peserta lainnya yang ingin mengikutinya. Juga sebagai kaderisasi atau pelatihan untuk para kader dalam memahami dan mendampingi teman disabilitas lebih dalam. Kegiatan rutin tiap tahun. Selain sebagai bentuk hapus stigma dan pelatihan, kegiatan ini juga untuk healing atau refreshing. 

Dalam persiapannya, dilakukan dua bulan sebelumnya, supaya dalam pelaksanaannya matang dan berjalan lancar. Informasi disebarkan melalui sosial media dan website linksos. 

Para peserta membayar 50k per orang sebagai biaya pendaftaran yang sudah termasuk tiket masuk dan perlengkapan tim. Harus dipastikan perlengkapan individu setiap peserta sudah dibawa. 

Kegiatan yang telah dilakukan tidak hanya pendakian namun juga materi tentang apa itu KND, pramuka, pemasangan tenda, mengenal ragam disabilitas, etika berinteraksi, bahasa isyarat, dan pelatihan menulis. 

Di hari terakhir, kegiatan dilanjut dengan mengenalkan situs-situs yang ada di lereng gunung Arjuno via Purwosari. Situsnya diantaranya adalah Putuk Lesung, Sendang Dewi Kunti, dan petilasan Batik Madrim. 

Kegiatan berjalan lancar, semua peserta tidak hanya sekedar mendaki, namun juga mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, dan tentu saja kawan baru.