LINKSOS menggelar mugus bersama Kwarran Lawang. Hasil mugus sepakat membentuk gudep inklusif yang berpangkalan di Yayasan Lingkar Sosial Indonesia. Gudep tersebut bernama Mpu Prapanca dan Wedwawedan.
“Gudep Inklusi adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya penyandang disabilitas dengan SKU yang disesuaikan dengan kemampuan dan ragam disabilitas,” terang Founder LINKSOS, Ken Kerta. Mekanisme pembentukan sesuai Keputusan Kwartir Nasional Nomor: 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
“Kami sangat mendukung pembentukan Gugusdepan LINKSOS ini,” ujar Ketua Kwarran Lawang, Gunarto dalam sambutan Musyawarah Gugus Depan Lingkar Sosial Indonesia. Harapan kami, lanjut Gunarto, adanya Gudep LINKSOS ini akan menjadi motor pengerak pengembangan Sako Inklusi.
Mengembangkan Sako Inklusi
“Musyawarah Gugus Depan ini merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan kami untuk mengembangkan satuan komunitas pramuka atau Sako,” jelas Founder LINKSOS Ken Kerta.
Sako merupakan organisasi pendukung Gerakan Pramuka yang terdiri dari himpunan beberapa gugusdepan yang mempunyai kesamaan profesi, aspirasi, dan agama. Pembentukan Sako berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional Nomor: 177 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka.
LINKSOS bekerjasama dengan Pramuka sejak tahun 2021. Kerjasama awal LINKSOS dan Pramuka dalam bentuk penghijauan di Gunung Wedon.
Kerjasama masih terus berlanjut. Hingga pada tahun 2022, LINKSOS dan Kwarran Lawang menggelar Kemah Bakti Inklusi. Dalam kesempatan itu, muncullah gagasan membentuk Sako Inklusi.
Beberapa anggota LINKSOS juga telah lulus dari Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar (KMD). Dengan demikian, mereka telah memiliki lisensi untuk membina Pramuka.