Kiat independen dan swadaya masyarakat

Kiat Independen dan Swadaya Masyarakat

2 minutes, 53 seconds Read

Seakan tak ada istilah vakum, organisasi inklusi LINKSOS bergerak dinamis dengan berbagai gerakan perubahan. Tulisan ini memperkenalkan kiat berorganisasi berbasis independen dan swadaya masyarakat.

 

Advokasi Kebijakan

Secara umum kegiatan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) berbasis advokasi, artinya upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah agar berpihak kepada masyarakat. Contoh: pengembangan Posyandu Disabilitas.

Namun ada pula kegiatan semacam bansos atau amal, biasanya berbasis proyek kemitraan. Itupun organisasi masih menyisipkan misi advokasi. Misalnya, pada hari ini amal berupa sembako kami terima, namun di waktu lainnya, tema bantuan sudah berupa modal usaha.

Demikian pula dengan even-even seni. Teranyar, pascaperingatan Hari Disabilitas Internasional 2021. Kami mengirimkan 10 rekomendasi percepatan Jatim Inklusi kepada Gubernur Jatim dan Komnas Disabilitas.

 

Menengok agenda kegiatan

Tahun 2022 ini ada beberapa hal yang mesti kami sukseskan. Di mulai dari Kabupaten Malang, di antaranya mengembangkan desa/kelurahan inklusi dan Posyandu Disabilitas, merintis pemilu inklusif, dan mengembangkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kecamatan Lawang.

Di bidang ekonomi para Kader mengembangkan bengkel produksi. Serta di bidang edukasi, saat ini tengah mempersiapkan Jambore Difabel Pecinta Alam.

Sementara itu di Kota Malang, di antaranya tengah mempersiapkan bazar bulanan. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan, masih disibukkan dengan pengembangan desa inklusi bebas kusta.

 

Jalan hidup independen

Independen artinya bebas, tidak bergantung pada orang atau lembaga lain. Organisasi independen hanya memiliki keterikatan untuk patuh terhadap aturan perundangan.

Kebalikannya, organisasi yang tidak independen, kehidupannya tak lepas dari petunjuk orang atau perintah lembaga lain.

Gagasan dan semangat orang-orang dalam organisasi yang tidak independen akhirnya terkebiri. Organisasinya vakum dan tak berkembang. Hanya ada kegiatan jika orang atau lembaga lain yang mengikatnya memberikan perintah.

 

Swadaya masyarakat

LINKSOS merupakan organisasi independen berbasis swadaya masyarakat. Namun sebagian orang menganggap kami ada kucuran dana dari Pemerintah.

Seorang kawan bertanya: Apa kurangnya Pak Ken, jaringannya sudah tembus dari lokal Malang hingga pusat. Mosok men nggak dapat anggaran blas dari dinas-dinas?

Saya pun berupaya menjelaskan. Pertama, kegiatan LINKSOS bersifat inisiasi atau memulai hal baru yang sebelumnya tidak ada.

Artinya bagaimana mungkin Pemerintah menganggarkan hal yang tidak ada atau hal yang baru dimunculkan oleh masyarakat?

Yang kedua, kegiatan LINKSOS berbasis swadaya masyarakat, artinya didanai sendiri oleh masyarakat.

Soal swadaya masyarakat, ada dua esensi di sini. Ke-1 swadaya masyarakat tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan pihak lain, termasuk Pemerintah.

Kemudian ke-2, siapakah masyarakat itu? Lantas apa kepentingannya sehingga ikut membantu LINKSOS?

 

Contoh Kasus

Agar mudah dipahami, saya akan menggunakan contoh kasus yang nyata. Yaitu pengembangan desa/kelurahan inklusi di Kecamatan Lawang.

Berikut saya tunjukkan tabel kebutuhan dan sumber pembiayaan Sarasehan Desa/Kelurahan Inklusi dan Pembukaan Posyandu Disabilitas:

Rincian kebutuhan Sumber pembiayaan
Lobi-lobi pra even, memerlukan biaya transportasi dan komunikasi Swadaya kader
Kebutuhan tempat dan peralatan Pemerintah Desa/Kelurahan
Kebutuhan konsumsi Pemerintah Desa/Kelurahan
Insentive narasumber dan ahli kesehatan (jika ada) Dinas atau instansi terkait
Publikasi even Jaringan media
Publikasi harian website komunitas donasi provider

 

Harapan

Dari tabel di atas terjawab, siapakah masyarakat yang membantu LINKSOS? Mereka para Kader dan jaringan media massa.

Yang dimaksud Kader adalah relawan pengurus yang tersistem, terstruktur, dan terjadwal melakukan aktivitas organisasi. Mereka tidak di bayar.

Secara pribadi, masing-masing kader sudah memiliki pekerjaan. Tidak ada kepentingan finansial di organisasi. Melainkan mereka mutlak berkegiatan sosial.

Sedangkan yang dimaksud dengan jaringan media massa, adalah kawan-kawan jurnalis yang setia memberikan dukungan publikasi. LINKSOS sangat mengapresiasi. Manfaat pemberitaan yang masif sangat berdampak pada keberhasilan advokasi.

Demikianlah kiat independen dan swadaya masyarakat. Agar organisasi sosial maupun penyandang disabilitas mampu bergerak aktif tanpa bergantung pada pihak lain dan tanpa harus terhambat persoalan anggaran.

Harapan saya sederhana. Agar masyarakat terus memberikan dukungannya. (Ken Kerta)

Similar Posts

Skip to content