Komunitas Difabel di Jawa Timur

Mengenal LINKSOS Komunitas Difabel di Jawa Timur

1
4 minutes, 42 seconds Read

Belum lengkap mengenal komunitas difabel di Malang Jawa Timur, jika belum ke LINKSOS. Di dalamnya ada berbagai kegiatan, mulai dari membuat keset hingga mendaki gunung. Info ini penting bagi difabel yang sedang mengembangkan diri maupun kampus untuk pengabdian masyarakat.

 

Mengenal LINKSOS

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) merupakan organisasi difabel penggerak inklusi. Komunitas ini berkedudukan di Kabupaten Malang, dengan wilayah kerja di seluruh Indonesia. Tahun 2022 LINKSOS berkegiatan di tiga kota/kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Jawa Timur.

LINKSOS memiliki tiga misi yaitu advokasi kebijakan, pemberdayaan, serta edukasi dan lingkungan hidup. Advokasi kebijakan yaitu memastikan kebijakan pemerintah berpihak pada penyandang disabilitas. Advokasi artinya upaya melakukan perubahan menjadi lebih baik secara sistematik dan meluas.

Selanjutnya kegiatan pemberdayaan. Adalah upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam melakukan advokasi terhadap dirinya sendiri maupun komunitas.  Sedangkan kegiatan edukasi dan lingkungan hidup adalah upaya mendorong isu disabilitas menjadi arus utama melalui peran aktif penyandang disabilitas dalam kegiatan sosial dan lingkungan hidup.

 

Apa saja kegiatan LINKSOS?

Komunitas difabel yang ada di Jawa Timur ini memiliki beberapa kegiatan. Ragam kegiatannya terbagi dalam masing-masing misi organisasi yaitu advokasi kebijakan, pemberdayaan, serta edukasi dan lingkungan hidup.

Desa/kelurahan inklusi

LINKSOS mengembangkan desa-desa dan kelurahan inklusi di Jawa Timur, mulai dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Desa/kelurahan inklusi merupakan model pemerintahan yang mengakomodasi hak semua orang, tak terkecuali Penyandang Disabilitas. Pemerintah desa/kelurahan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif, terbuka, menghargai keragaman, serta menghilangkan hambatan.

Salah satu indikator praktek desa/kelurahan inklusi adalah Pemerintah Desa/kelurahan melibatkan penyandang disabilitas dalam proses pembangunan inklusif. Di antaranya berperan aktif dalam berbagai musyawarah desa/kelurahan. Dalam hal ini, Penyandang disabilitas berkesempatan menyampaikan aspirasi dalam musyawarah sebagai dasar pelayanan masyarakat yang inklusif dan tepat sesuai kebutuhan.

Baca juga  Penyandang Disabilitas dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu

Khususnya di Pasuruan, LINKSOS mengembangkan Desa Inklusi Bebas Kusta (DesaKu), karena wilayah tersebut memiliki beban kusta tinggi.

 

Posyandu Disabilitas

Posyandu Disabilitas merupakan layanan kesehatan berbasis ragam kebutuhan disabilitas. Layanan ini gratis, mudah mengaksesnya dan terjangkau. Dasar hukum pelaksanaan Posyandu Disabilitas mengikuti Posyandu pada umumnya. Di antaranya Permenkes Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan.

Pembentukan Posyandu Disabilitas mengacu pada Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu dari Kementerian Kesehatan RI dan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal Posyandu), 2011.

Pertama kali di Indonesia, Posyandu Disabilitas, ada di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Pembentukan posyandu tersebut melalui intervensi proyek Mardika kerjasama LINKSOS, NLR dan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019.

 

Unit Layanan Disabilitas

Unit Layanan Disabilitas (ULD) adalah bagian dari satu institusi atau lembaga yang berfungsi sebagai penyedia layanan dan fasilitas untuk Penyandang Disabilitas. ULD Kecamatan merupakan inovasi penyediaan layanan dan fasilitas untuk Penyandang Disabilitas di tingkat Kecamatan. Legalitas unit ini berupa SK Camat. Sedangkan untuk pengelolaannya dibawah koordinasi Kasi Kesos Kecamatan. Kepengurusan ULD Kecamatan melibatkan penyandang disabilitas.

Pertama kali di Indonesia, ULD Kecamatan ada di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Tahun 2021. Adanya unit tersebut atas koordinasi Pemkab Malang melalui Camat Lawang bekerjasama dengan LINKSOS.

Tugas pokok dan fungsi ULD Kecamatan meliputi:

      1. Melakukan pendataan dan pengelolaan data Penyandang Disabilitas di tingkat kecamatan untuk berbagai kebutuhan di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, pelatihan, administrasi kependudukan dan lainnya;
      2. Menfasilitasi pemberdayaan Penyandang Disabilitas;
      3. Sosialisasi dan edukasi kesadaran disabilitas ke seluruh lapisan masyarakat, dan;
      4. Mengembangkan desa dan kelurahan inklusi.

 

Pemilu Inklusif

Bawaslu Kabupaten Malang dan LINKSOS melakukan kesepakatan kerjasama. Ruang lingkup kesepakatan tersebut adalah melakukan pengawasan partisipatif dalam fungsi pengawasan pemilu di Kabupaten Malang.

Baca juga  Portal Jalan di Masa Corona, untuk Apa?

Kerjasama tersebut, termuat dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan bersama Nomor 002/HK/02.00/K.JI.14/04/2021 dan Nomor 001/MoU/LINKSOS/IV/2021.

Saat ini Bawaslu Kabupaten Malang dan LINKSOS tengah menyusun buku bertajuk Kesadaran Disabilitas untuk Penyelenggaraan Pemilu Inklusif. Buku tersebut memuat dasar-dasar pemilu inklusif dan petunjuk teknis penyelenggaraan Pemilu yang inklusif.

 

Pemberdayaan

Bidang pemberdayaan LINKSOS sejak tahun 2014-2022 masih di bidang ekonomi. Komunitas ini memiliki Omah Difabel yang menjadi wadah belajar, berlatih, berkreasi, dan bekerja untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi. Omah Difabel saat ini mempunyai beberapa bidang usaha produksi diantaranya keset, kopi bubuk, dan batik cap ciprat.

 

Bidang literasi

LINKSOS menyebarluaskan informasi kegiatan dan melakukan kampanye inklusi disabilitas melalui jaringan internet. Salah satu alat utama komunitas ini adalah website. Atas dukungan provider yang canggih dan super cepat DewaWeb, masyarakat dapat mengakses informasi kegiatan LINKSOS melalui WWW.lingkarsosial.org. Organisasi difabel penggerak inklusi ini juga menjalin jejaring yang baik dengan media massa.

Bidang pelestarian lingkungan

Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah organisasi penyandang disabilitas memiliki sekolah alam, tim penghijauan, serta timsus pendaki gunung. Adalah Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) memberikan pendidikan dan pelatihan agar anggotanya siap secara fisik, mental dan logistik dalam menjalani kegiatan alam.

Sekolah Alam Akademi Difpala

Akademi Difpala adalah nama sekolah alam. Kegiatan sekolah ini memberikan pendidikan dan pelatihan difabel mendaki gunung. Selain itu, sekolah juga mempelajari soal pelestarian lingkungan serta pencegahan dan penanggulangan bencana. Lokasi Akademi Difpala ada di Gunung Wedon dan Gunung Arjuno.

Difabel Pecinta Alam (Difpala)

Alumni dari Akademi Difpala, berkesempatan bergabung dalam grup Difabel Pecinta Alam atau Difpala. Kegiatan Sub Divisi Edukasi dan Lingkungan Hidup LINKSOS ini di antaranya penghijauan dan merawat sumber air.

Baca juga  Organisasi Difabel Saatnya Satukan Tekad di Masa Pandemi
Timsus Pendaki Difabel

Alumni Akademi Difpala dengan kemampuan khusus sesuai persyaratan, dapat bergabung di Timsus Pendaki Difabel. Organisasi memberikan kepercayaan Timsus untuk mendaki gunung-gunung tinggi seperti Gunung Butak, Gunung Kawi, Gunung Arjuno dan sebagainya. Tujuan kegiatan pendakian selain olahraga adalah kampanye hapus stigma. Setiap anggota Timsus Pendaki Difabel adalah anggota Difpala.

 

Penghargaan

Komitmen LINKSOS dalam upaya penghormatan, pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Apresiasi tersebut di antaranya Hasta Komunika Award 2019, dan Australia Award 2019. LINKSOS juga memperoleh Apresiasi Stafsus Presiden RI untuk sinergitas percepatan vaksinasi Covid-19 bagi Penyandang Disabilitas di Jawa Timur.

Demikian sekilas info Mengenal LINKSOS Komunitas Difabel di Jawa Timur. Informasi lebih lanjut kontak 0857 6463 9993 (Ken).

 

Lihat video terkait:

Similar Posts

Comments

Comments are closed.