Planning Camp 2025 di Gunung Wedon Lawang

Planning Camp 2025 di Gunung Wedon Lawang 

1 minute, 55 seconds Read
Planning Camp 2025 dan sedekah oksigen sebagai bentuk pelibatan anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) dalam menyusun program kegiatan. 
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia

Difabel Pecinta Alam (Difpala) Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) menyelenggarakan Planning Camp 2025 pada Sabtu, 21 Desember 2024. Planning Camp 2025 menghasilkan rencana kegiatan sepanjang tahun 2025, mencakup implementasi kurikulum, gerakan sedekah oksigen, serta tindak lanjut program Disability Seven Summits Indonesia1

Implementasi kurikulum

Implementasi kurikulum Difabel Pecinta Alam (Difpala) bertujuan untuk memastikan peningkatan kapasitas anggota dan dampak positif terhadap lingkungan. Melalui kurikulum ini, anggota Difpala mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan, mulai dari tingkat Agni, Bakti, Caraka, hingga Darma.

Namun, tidak semua anggota wajib mengikuti proses kurikulum. Hal ini terkait adanya dua kategori keanggotaan, yaitu Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.

Anggota Biasa merupakan anggota yang mengikuti proses kurikulum, termasuk menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat) serta pendakian yang terjadwal.

Sementara itu, Anggota Luar Biasa adalah anggota yang tidak terlibat dalam proses kurikulum tetapi tetap berkontribusi pada program dan keberlanjutan Difpala. Anggota Luar Biasa terdiri atas tiga jenis, yaitu Anggota Kehormatan, Anggota Khusus, dan Relawan.

Materi Tingkat Agni Difabel Pecinta Alam

Gerakan sedekah oksigen

Difabel Pecinta Alam (Difpala) menginisiasi gerakan sedekah oksigen dengan cara menanam pohon atau memberikan pohon kepada orang lain. Gerakan ini sebagai wujud sedekah sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui Planning Camp 2025, menggunakan istilah “sedekah” bertujuan untuk memberikan motivasi spiritual sehingga mendorong orang lain melakukan amal jariyah atau kebaikan.

Gerakan sedekah oksigen tidak hanya membawa kebaikan bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat besar, seperti menghasilkan oksigen, menyejukkan udara, dan menyediakan habitat bagi berbagai satwa. Sedekah oksigen mencerminkan tanggung jawab terhadap bumi dan kontribusi nyata dalam mengurangi pemanasan global.

Untuk memastikan keberlanjutan gerakan ini, Difpala melalui Planning Camp 2025 menyusun jadwal kunjungan rutin ke Gunung Wedon dan lokasi penghijauan lainnya. Selain itu, Difpala aktif berkoordinasi dengan Perhutani dan pihak-pihak yang memiliki kewenangan di lokasi penghijauan.

Disability Seven Summits Indonesia

Disability Seven Summits Indonesia adalah misi pendakian tujuh gunung di Indonesia oleh penyandang disabilitas. Misi terselenggara atas kerjasama Komisi Nasional Disabilitas (KND), Tempo Media dan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Kerjasama akan berlangsung selama tahun 2024- 2027.2

Dalam hal ini, LINKSOS berperan memastikan kesiapan anggota Difpala sebagai pendaki dalam misi ini. Untuk itu LINKSOS melalui Planning Camp 2025 menetapkan kurikulum dan menyusun rencana kegiatan Difpala.

  1. Difabel Pecinta Alam https://lingkarsosial.org/difabel-pecinta-alam/ []
  2. Disability Seven Summits: Misi Pendakian Gunung oleh Penyandang Disabilitas https://www.tempo.co/info-tempo/disability-seven-summits-misi-pendakian-gunung-oleh-penyandang-disabilitas–1173610 []

Similar Posts

Skip to content