Membangun relasi media
Ketua Harian LINKSOS, Widi Sugiarti menyampaikan bahwa output pelatihan adalah Kader Kusta memiliki saluran media untuk mendokumentasi kerja-kerja di lapangan.
“Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Kader Kusta Bengkura mas dalam menulis narasi kegiatan lapangan untuk kepentingan publikasi,” ujar Widi Sugiarti, Selasa, 17 Mei 2023 di ruang pertemuan Puskesmas Nguling, Kabupaten Pasuruan.
“Selain itu pelatihan bertujuan agar Kader Kusta memiliki saluran media untuk mendokumentasi kerja-kerja di lapangan,” imbuh Widi sapaan akrabnya. “Untuk itu strateginya kami mengundang para jurnalis sebagai pemateri agar terbangun relasi media.”
“Pemateri ada Mas Yovi Guntur Wicaksono, Peminpin Redaksi Super Radio serta jurnalis Rajawali TV yaitu mas Happy Lailatuansyah,” rinci Widi. “LINKSOS dan Super Radio sejak Oktober 2022 lalu telah menjalin kerjasama edukasi masyarakat melalui program Suara Inklusi. Program Susi atau Suara Inklusi ini menyediakan rubrik khusus bagi publikasi kegiatan terkait disabilitas dan kusta,” kata Widi.
Manfaat publikasi
“Pelatihan Kader Kusta menulis narasi ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan Kader Kusta dalam penggunaan media sosial,” terang salah satu peserta pelatihan, Makiya. “Sebelumnya kami telah menggunakan media sosial sebagai ajang edukasi masyarakat tentang kusta, namun belum konsisten.
“Dengan adanya pelatihan ini kami jadi lebih mengerti tentang bagaimana menulis narasi, memotret dan memvideo kegiatan lapangan,” imbuh Makiya sapaan akrabnya. Harapannya pelatihan menulis narasi bagi Kader Kusta semacam ini berkelanjutan, tidak hanya sekali ini,” tandasnya antusias.
Senada disampaikan petugas kusta Puskesmas Nguling, Eriyanti. “Saya berharap pelatihan bagi Kader Kusta dalam menulis narasi ini berkelanjutan sehingga beberapa capaian baik di Puskesmas Nguling khususnya terkait kusta bisa terpublikasi dengan baik,” kata Eriyanti.
“Salah satu hal capaian baik yang penting untuk mendapatkan dukungan publikasi adalag inovasi Bengkura Mas atau Bebaskan Nguling dari Kusta mandiri Bersama Masyarakat,” terang Eriyanti. “Kunci dari inovasi ini adalah bergerak bersama masyarakat. Selama dua tahun terakhir ini telah terjadi penurunan prelevandi kusta dari 3,2 per 10 ribu jumlah penduduk menjadi 1,7.”
“Jadi tinggal hilangkan koma tujuhnya kita sudah eliminasi,” tandas Eriyanti. Dan ini tentu bukan kerja sendiri, kami sangat terdukung oleh adanya kemitraan dengan LINKSOS dan NLR Indonesia,” pungkas Eriyanti.