langkah baru

Langkah Baru Konsorsium Pelita

1 minute, 17 seconds Read
Listen to this article
Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (Pelita) Indonesia mengadakan Lokakarya Tata Kelola Keorganisasian. Kegiatan ini sekaligus sebagai langkah baru bagi konsorsium untuk kepengurusan yang lebih aktif dan profesional.
Ken Kerta
Ken Kerta
Penulis

“Sejak berdirinya konsorsium Pelita tahun 2016, ada berbagai hal yang telah dilakukan oleh para anggota konsorsium,” ungkap Penasihat Konsorsium Pelita Bejo Riyanto, Kamis, 24 November 2022 di Oak Tree Hotel Semarang.  Namun tidak terdokumentasi  dengan baik sehingga seolah konsorsium vakum, imbuhnya.

Maka dengan adanya lokarya ini, diharapkan mampu menjadi awal langkah baru, bagi susunan kepengurusan yang baru nantinya, tandas Bejo sapaan akrabnya. Ia didampingi ketua baru terpiih, Khambali yang menggantikan posisi Bejo sebelum ia mendapat amanah duduk sebagai Penasihat konsorsium.

Pembekalan bagi anggota

Masih disampaikan Bejo, lokakarya tata kelola keorganisasian bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota dalam menjalankan organisasi, fungsi dan peran konsorium. Sekaligus dalam lokarya selama dua hari tersebut, diadakan pemilihan kepengurusan baru.

“Di antaranya untuk mempersiapkan tata kelola kepengurusan baru yang lebih aktif dan profesional,” ujar Bejo. Hal ini untuk menjawab tantangan menandaskan pentingnya keberadaan Pelita sebagai satu-satunya konsorsium untuk Kusta di Indonesia. Sementara Indonesia masih peringkat tiga dunia jumlah warganya mengalami Kusta setelah India dan Brazil. Namun realitasnya isu kusta masih tertinggal dari isu disabilitas pada umumnya.

Maka untuk mewujudkan langkah baru di tahun 2023, selain adanya kepengurusan yang baru, juga dalam lokakarya ini membahas Anggaran Dasar dan penyusunan rencana strategis.  Kegiatan yang didukung oleh NLR Indonesia ini hadirkan para narasumber kompeten. Diantaranya dari organisasi Permampu dan KOMPIP, pungkasnya. Materi yang mereka sampaikan masing-masing soal tata kelola organisasi konsorsium serta bagaimana mengelola potensi dan membuat rencana strategis organisasi.

Similar Posts

Skip to content