komunitas disabilitas produktif di Malang UKT Educamp Agni Difabel Pecinta Alam Tahun 2025

Komunitas Disabilitas Produktif di Malang, Tepat untuk Kolaborasi

2 minutes, 20 seconds Read
Belum ke Malang jika belum berkunjung ke Difpala, kelompok disabilitas pendaki gunung pertama di Indonesia. Difpala atau Difabel Pecinta Alam, merupakan salah satu komunitas disabilitas produktif. Apa saja yang lainnya?
Ken Kerta
Ken Kerta
Penulis

Di Malang, Jawa Timur, beberapa komunitas disabilitas produktif aktif memberdayakan penyandang disabilitas. Mereka menjalankan program berkelanjutan dan terbuka untuk kolaborasi demi inklusi sosial. Oleh karena itu, komunitas-komunitas ini terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Berikut beberapa komunitas disabilitas produktif yang memiliki reputasi kuat dalam pemberdayaan:

1. Lingkar Sosial Indonesia

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) memberdayakan penyandang disabilitas di bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Sejak 2014, LINKSOS aktif dalam inklusi sosial, kesetaraan gender, lingkungan, dan kemanusiaan. Salah satu program unggulannya adalah Posyandu Disabilitas, yang telah berjalan sejak 2019 dan menyediakan layanan kesehatan terpadu. 

Selain itu, LINKSOS membuka peluang kerja sama dengan komunitas, pemerintah, dan swasta untuk memperluas dampak positifnya.1.  LINKSOS berkantor di Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kantor Camat Lawang, Kabupaten Malang dan Share Office, Lantai 5 Gedung Malang Creative Center, Kota Malang. 

2. Omah Difabel

Omah Difabel adalah kelompok kerja wirausaha (Pokwa) yang melatih, mendampingi, dan menguatkan ekonomi penyandang disabilitas. Berbasis di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, komunitas ini membantu anggotanya mandiri secara finansial melalui produksi batik, keset, telur asin, kopi bubuk, dan jasa jahit-menjahit. Dengan prinsip sharing job, sharing modal, dan sharing jaringan, Omah Difabel terus membuka peluang kolaborasi. Sebagai bagian dari komunitas disabilitas produktif, komunitas ini telah menciptakan dampak nyata dalam pemberdayaan ekonomi inklusif.

3. Kelompok Inklusi Disabilitas (KID) Polehan

KID Polehan berperan dalam pemberdayaan disabilitas dengan pendekatan inklusif. Mereka mendirikan Posyandu Disabilitas, yang menyediakan layanan kesehatan gratis bagi penyandang disabilitas. Selain itu, KID Polehan juga berperan dalam berbagai kegiatan sosial yang mendorong inklusi. Sebagai bagian dari komunitas disabilitas produktif, KID Polehan terus berkembang dan mengajak berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. KID Polehan berlokasi di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. 

4. Difabel Pecinta Alam (Difpala)

Difpala adalah komunitas disabilitas produktif pertama di Indonesia yang bergerak di bidang kepencintaalaman. Mereka menjalankan program mendaki gunung, penghijauan, dan edukasi lingkungan inklusif. Lebih dari itu, sejak 2022 mereka juga membentuk Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Inklusi Disabilitas sebagai wadah edukasi dan pemberdayaan bagi gugus depan penyandang disabilitas. Dengan demikian, Difpala tidak hanya mendorong pelestarian alam, tetapi juga meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas. Difpala juga mengajak berbagai pihak untuk bergabung dalam gerakan Oksigen untuk Dunia, kampanye penghijauan berbasis inklusi.2

Terbuka untuk Kolaborasi dan Kemitraan

Keempat komunitas disabilitas produktif ini telah membuktikan bahwa pemberdayaan disabilitas bisa dilakukan secara produktif dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, mereka terus membuka peluang kerja sama bagi pemerintah, organisasi, dunia usaha, dan masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berdaya.

Bagi yang ingin berkolaborasi, informasi lebih lanjut tersedia melalui platform resmi masing-masing komunitas atau situs utama Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS).

  1. Lingkar Sosial Indonesia, Membangun Indonesia Inklusi Dimulai dari Desa []
  2. Pendaki difabel daki Gunung Kawi, awali misi “Disability Seven Summits Indonesia” []

Similar Posts

Skip to content