Difpala Memaknai Hari Kemerdekaan di Puncak Gunung

Difpala Memaknai Hari Kemerdekaan di Puncak Gunung

2 minutes, 14 seconds Read
Listen to this article
Dirgahayu Indonesia. Bagi Difabel Pecinta Alam (Difpala), gunung menjadi simbol pembebasan diri dari penjajahan stigma.
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia

Difabel Pecinta Alam (Difpala) adalah unit pemberdayaan disabilitas Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) di bidang pelestarian alam dan lingkungan. Memaknai peringatan hari kemerdekaan Indonesia, mereka menggelar educamp dan upacara bendera di puncak Gunung Wedon1

Kegiatan berlangsung selama dua hari, 16-17 Agustus 2024. Sebab suhu ekstrim belakangan ini, peserta kegiatan terbatas lima orang perwakilan. Mereka dari ragam disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas wicara, serta dua orang non disabilitas. 

Difpala Memaknai Hari Kemerdekaan di Puncak Gunung

Stigma yang tak lagi relevan

Alasan menggelar hari kemerdekaan di puncak gunung adalah refleksi bahwa gunung sebagai simbol pembebasan diri dari penjajahan stigma. Stigma tersebut adalah anggapan penyandang disabilitas tidak mampu. 

Namun faktanya, sejak tahun 2020, para anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) telah berhasil menjelajah beberapa gunung dengan jalur ekstrim di Jawa Timur. Gunung-gunung tersebut diantaranya Gunung Butak (2.868 mdpl), Gunung Kawi (2.603 mdpl), serta Gunung Arjuno (3.339 mdpl). Dengan demikian, stigma disabilitas tidak mampu tak lagi relevan. 

Tak cukup mendaki gunung-gunung tinggi di Jawa Timur. Difpala juga akan mendaki gunung-gunung lainnya di Indonesia. Mereka mencanangkan misi Difpala Seven Summits. Tujuh gunung di Indonesia akan mereka daki bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND). 

Misi Difpala Seven Summits untuk pertama kalinya akan mendaki Gunung Arjuno pada bulan Desember 2024. Untuk menyiapkan hal ini, Difpala telah melakukan survei jalur pendakian dan tengah melakukan proses seleksi calon anggota Tim Difpala Seven Summits.

Nusantara Baru, Indonesia Baru

Peringatan hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia mengusung tema besar “Nusantara Baru, Indonesia Maju.” Tema ini terkait dengan tiga momen penting bagi negara Indonesia yaitu penyambutan ibu kota baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), momen pergantian presiden, serta menuju Indonesia Emas 20452

Semangat Nusantara Baru, Indonesia Baru, selaras dengan semangat Difabel Pecinta Alam (Difpala). Kelompok disabilitas pecinta alam ini merencanakan mendaki tujuh gunung di wilayah Indonesia.

Semangat Difpala, tak hanya mendaki dari gunung ke gunung, melainkan terdapat kegiatan utama lainnya yaitu penghijauan dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan seluruh aktivitas Difabel Pecinta Alam mendapatkan dasar pembelajaran sesuai ketetapan kurikulum Difpala. Dengan demikian, capaian dan dampaknya terukur3

Difpala juga optimis menuju Indonesia Emas 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya.

Peran Difpala fokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas di bidang pelestarian alam dan lingkungan. Komitmen terhadap lingkungan hidup, penting bagi keberlanjutan pembangunan.

  1. Difabel Pecinta Alam, Bakti Inklusi Bumi Lestari https://lingkarsosial.org/difabel-pecinta-alam/ []
  2. PEDOMAN IDENTITAS VISUAL HUT KE-79 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA https://drive.google.com/drive/folders/1E4vAUWPiobXSX8wgLejIa8FBG9oPtv7W []
  3. Kurikulum Sekolah Alam Difpala  https://lingkarsosial.org/kurikulum-sekolah-alam-difabel-pecinta-alam-difpala/ []

Similar Posts

Skip to content