pendaftaran Difpala

Difabel Menjaga Air dan Hutan

4 minutes, 17 seconds Read
Listen to this article

Air dan hutan bagi Difabel Pecinta Alam (Difpala) LINKSOS, adalah dua hal penting yang tak terpisahkan dari program kegiatan mereka. Di dalam Difpala ada Timsus Pendaki Difabel dan sekolah alam Akademi Difpala.

 

Memaknai hari Hutan dan Air

Ya, dua hal tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan bumi, adalah air dan hutan. Air sebagai kebutuhan pokok manusia, tersimpan dalam lindungan hutan-hutan.

 

Memaknai Hari Hutan Internasional dan Hari Air Sedunia, sekelompok difabel anggota Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) mengadakan kegiatan penghijauan, pungut sampah dan perawatan situs purbakala di Gunung Arjuno, Kamis, 24 Maret 2022.

 

Hari Hutan Sedunia, publik pertama kali memperingati pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Tujuan peringatan untuk saling berbagi mengenai visi misi kehutanan dan kaitannya dengan perubahan iklim di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan.

 

Sedangkan perayaan Hari Air Sedunia sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Masyarakat memperingati Hari Air Sedunia setiap tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

 

Penghijauan jalur pendakian

Tiga sub divisi Edukasi dan Lingkungan LINKSOS pun terlibat, yaitu Difabel Pecinta Alam (Difpala), Sekolah Alam Akademi Difpala, serta Timsus Pendaki Difabel. Sekira 15 orang anggota dari berbagai ragam disabilitas akan terlibat dalam pendakian ini. Kegiatan juga terbuka bagi masyarakat umum, kelompok pecinta alam, serta pelajar dan mahasiswa untuk terlibat.

 

Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas (Ken Kerta) menjelaskan. Kegiatan dalam koordinasi Perhutani melalui Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) setempat. Khususnya untuk kegiatan penanaman pohon di sepanjang jalur pendakian diantara situs Goa Ontoboega hingga kompleks petilasan Tampuwono. Sekira 50 pohon kategori kayu dan buah akan ditanam di tempat tersebut.

 

Jadwal Kegiatan

Titik kumpul di Omah Difabel pukul 07.00, Jl Yos Sudarso RT 4 RW 7 Desa Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Kegiatan pertama adalah pengaturan transportasi dan pembagian beban logistik. Transportasi menuju lokasi parkir Goa Ontoboego menggunakan sepeda motor dan mobil untuk pendaki difabel netra dan peserta lainnya.

 

Kegiatan kedua, berkumpul di Goa Ontoboega untuk breafing standar keselamatan pendakian. Melanjutkan kegiatan ketiga adalah pendakian menuju kompleks petilasan Tampuwono, sekaligus penanaman pohon. Kemudian menuju Putuk Lesung, sebuah petilasan purbakala di ketinggian sekira 1.740 mdpl. Perjalanan dari Goa Ontoboega menuju Putuk Lesung memerlukan waktu sekira 3 jam berjalan kaki.

 

Kegiatan keempat, setelah beristirahat secukupnya, tim melakukan pembersihan sampah di lokasi shelter dan area petilasan Putuk Lesung. Tidak boleh ada kegiatan pembakaran sampah untuk menghindari bahaya kebakaran. Peserta wajib mengumpulkan sampah palstik atau bekas aktivitas. pendaki membawa turun sampah dam membuangnya sesuai petunjuk pengelola wisata.

 

Kegiatan kelima adalah istirahat sejenak, makan siang dan beribadah sesuai keyakinan. Melanjutkan jadwal keenam yaitu diskusi merencanakan kegiatan lingkungan hidup tahun 2022. Perencanaan tersebut meliputi penyusunan kurikulum Sekolah Alam Akademi Difpala, dan rencana pendakian.

 

Kegiatan keenam atau terakhir adalah turun gunung. Sebelum bergerak, pendamping pendakian kembali mengingatkan standar keselamatan pendakian. Sebagai tradisi dalam proses turun gunung setiap pendaki wajib memungut sampah di sepanjang jalur pendakian yang di lalui.

 

Pengembangan Sekolah Alam dan rencana pendakian Tahun 2022

Tentang Sekolah Alam, LINKSOS sukses mencetak alumni difabel peduli lingkungan dan pendaki gunung yang handal. Namun belum terdapat petunjuk, kurikulum dan standar baku pelatihan dan kelulusan.

 

Difpala memerlukan kurilulum agar model pengembangan dan capaian sekolah ini di masa depan lebih tersistem dan terukur. Untuk menyusun kurikulum ini menjadi peluang bergabung bagi kelompok mahasiswa pecinta alam.

 

Alumni sekolah alam sebagian masuk dalam Tim Difpala dengan kegiatan penghijauan dan perawatan sumber air. Alumni lainnya melalui ujian khusus bergabung dalam Timsus Pendaki Difabel. Organisasi memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mendaki gunung-gunung tinggi dan jalur ekstrim. Beberapa gunung yang telah dilalui di antaranya Gunung Butak, Gunung Kawi dan Gunung Arjuno.

 

Rencana Pendakian Tahun 2022

Kemudian terkait rencana pendakian di Tahun 2022. Timsus Pendaki Difabel akan menyelesaikan Misi Arjuno Inklusi hingga Puncak Ogal Agil di ketinggian 3339 Mdpl. Sedangkan Tim Difpala akan mengadakan pelatihan pendakian dan camping di Ranu Gumbolo Gunung Semeru.

 

Misi Arjuno Inklusi sejak tahun 2021 untuk tujuan kampanye hapus stigma dan kepedulian merawat gunung dengan jalan mengajak lintas sektor mendaki gunung dan melakukan penghijauan. Dalam misi ini LINKSOS berupaya melibatkan pentahelix atau lima multi pihak yaitu Pemerintah, swasta, perguruan tinggi, kelompok masyarakat dan media massa.

 

Segenap multi pihak kecuali swasta telah terlibat dalam Misi Arjuno Inklusi. Di antaranya, pertama Pemerintah melalui dukungan koordinasi dan bantuan bibit pohon penghijauan.

 

Kedua, Perguruan Tinggi melalui keikutsertaan mahasiswa pecinta alam dalam pendakian, ketiga masyarakat, melalui dukungan pemandu pendakian, tenaga penghijauan, bantuan bibit pohon, serta terlibat dalam kegiatan pendakian; dan keempat media massa melalui liputan dan dukungan publikasi.

 

Harapan kedepan pihak swasta juga akan terlibat dalam Misi Arjuno Inklusi dan kegiatan LINKSOS lainnya di bidang edukasi dan lingkungan hidup. Berkaca dari berbagai musibah banjir selama ini, swasta melalui CSR perusahaan penting untuk mendanai kegiatan-kegiatan lingkungan hidup untuk upaya penyelamatan alam.

 

Kegiatan swadaya masyarakat

Seluruh kegiatan LINKSOS termasuk kegiatan penghijauan dan pendakian gunung di-setting swadaya masyarakat. Organisasi berbadan hukum Yayasan ini tidak bergantung pada akses bantuan pemerintah atau swasta, namun terbuka bagi pihak-pihak yang ingin bekerjasama. Tujuan swadaya masyarakat adalah meningkatkan kemandirian difabel, menghilangkan ketergantungan pada bantuan-bantuan serta dan menghapus stigma tidak mampu.

 

Informasi lebih lanjut, wawancara, foto dan video, kontak 085764639993 (Ken)

 

Similar Posts

Skip to content