Pada suatu hari, Harimau dan Keledai berdebat tentang warna rumput . Menurut harimau rumput itu hijau. Sedangkan Keledai adalah rumput itu biru. Masalah kemudian berakhir di pengadilan. Hakim yang bijaksana justu menghukum Harimau.
Apa warna rumput?
Menurut saya rumput itu berwarna biru, kata Keledai.
Bukan, rumput itu berwarna hijau, jawab Harimau.
Kamu salah, rumput itu berwarna biru, ujar Keledai.
hijau! Biru! hijau! Biru! Mereka berdebat tak berkesudahan.
Beberapa kawanan kancil, gajah dan lainnya pun datang untuk melerai. Namun Harimau dan Keledai tetap berdebat. Akhirnya mereka menghadap Hakim.
Hukuman bagi yang tidak salah?
Menurut saya rumput itu berwarna biru, sungguh bodoh yang mengatakan rumput itu hijau, kata Keledai lantang.
Ah, sudah jelas rumput itu berwarna hijau, bukankah demikian Tuan Hakim? respon Harimau.
Harimau salah, saudara dihukum, puasa berbicara selama tiga hari, ujar Hakim memutuskan.
Haaa, aku yang benar, rumput itu biru, teriak Keledai seraya meninggalkan ruang sidang. Rumput itu biru, rumput itu biru, rumput itu biru, katanya di sepanjang jalan.
Sementara itu…
Tuan Hakim, mengapa saya mendapat hukuman? Bukankah benar rumput itu berwarna hijau? tanya Harimau. Ia masih tinggal di ruang sidang untuk meminta keadilan.
Ya, benar, rumput itu berwarna hijau, namun aku menghukummu karena kesalahan lainnya, terang Singa.
Pertama, engkau telah menghabiskan waktu untuk berdebat dengan makhluk bodoh. Kedua, engkau tidak meyakini pengetahuanmu yang benar. Dan ketiga, engkau telah menyita waktuku untuk masalah yang tidak penting.
Harimau terdiam, mawas diri.
Akhir tulisan, cerita diatas saya sadur dari sebuah video yang beredar di grup WA. Saya pun ikut mawas diri. Belakangan segelintir orang yang gagal paham mencerca saya. Dan persis, saya seperti Harimau yang menghabiskan waktu melayani keledai yang miskin pengetahuan. (Ken)
Halaman Utama: Mengenal Lingkar Sosial Indonesia sebagai Pusat Edukasi, Advokasi dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Malang Jawa Timur.