Lawang, 14 Januari 2025 – Sebanyak 13 anggota Kelompok Batik Tuli mengadakan sesi foto dan wisata di Kebun Teh Wonosari, Lawang, Selasa (14/1). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Ekonomi Kreatif (Ekraf) Yayasan Lingkar Sosial Indonesia yang bertujuan memberdayakan komunitas Tuli melalui seni membatik.
Selama berada di lokasi, para peserta menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utama. Hal ini menarik perhatian wisatawan lain yang tertarik untuk memahami lebih jauh tentang kehidupan komunitas Tuli. “Selain menikmati keindahan kebun teh, mereka juga secara tidak langsung mengedukasi masyarakat tentang keberagaman budaya dan bahasa,” ungkap Widi Sugiarti, Pembina Bidang Ekraf Yayasan Lingkar Sosial Indonesia.
Menurut Widi, program membatik yang melibatkan anggota komunitas Tuli telah berjalan selama tiga bulan. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan program ini, agar mereka dapat mengembangkan keterampilan dan menciptakan produk berkualitas yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana rekreasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan hasil karya mereka kepada publik. Dalam sesi foto, peserta menampilkan hasil batik mereka, yang menggambarkan kreativitas dan keunikan gaya visual komunitas Tuli.
Bagi para anggota, program ini memberikan kesempatan untuk lebih mandiri secara ekonomi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas. Salah satu peserta, Diah (27), menyatakan kebahagiaannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Selain belajar membatik, saya merasa lebih percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain,” ujarnya.
Kebun Teh Wonosari dipilih sebagai lokasi karena suasananya yang asri dan mendukung kegiatan kelompok. Kehadiran komunitas Tuli di tempat ini memberikan warna tersendiri, menjadikan wisata tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.