Dinas Sosial Kabupaten Malang dalam kunjungan koordinasi penanggulangan Covid-19 (Rabu, 22 April 2020) di Omah Difabel. Lawang. Nampak searah jarum jam: Kabid Rehabilitasi Sosial Kabupaten Malang, Retno Tri Damayanti, Ketua Pembina Linksos, Kertaning Tyas, dan Kasie Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dinsos Kabupaten Malang, Flora Herlinda. Ketiganya berpose memegang masker filter dan bubuk kopi produk Omah Difabel Lingkar Sosial
KAB.MALANG- Dinas Sosial Kabupaten Malang mengandeng Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) untuk pengadaan masker filter. Kerjasama untuk produksi 15.000 masker ini tak hanya penting bagi penganggulangan penyebaran Covid-19, juga sebagai peluang kerja baru masyarakat khususnya difabel yang kehilangan pekerjaan selama pandemi ini.
“Kami mengapresiasi kerjasama Dinsos- Linksos ini sebagai langkah tepat penganggulangan Covid-19 dan dampaknya,” tutur Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas (5/5 2020) di Omah Difabel, dusun Setran, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Dari sisi manajemen produksi kami memiliki workshop pemberdayaan masyarakat Omah Difabel. Workshop ini kami rintis sejak tahun 2015 untuk menciptakan ruang kerja yang layak bagi difabel sesuai bakat, minat dan peluang pasar yang ada.
Omah Difabel Lingkar Sosial juga bekerjasama dengan PRRS RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang untuk menjamin kualitas produk, standarisasi medis hingga pemasaran.
“Terpenting dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal, saat ini Omah Difabel bermitra dengan sekira 36 penjahit dari kalangan difabel, orangtua anak berkebutuhan khusus (ABK), serta masyarakat sekitar. Latar belakang mereka rerata mantan pekerja konveksi dan penjahit rumahan terdampak pandemi.
Sementara dari sisi cakupan wilayah kerja, workshop Omah Difabel ada di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan berencana akan membuka bengkel kerja di Kota Batu.
Mengenal lebih lanjut Omah Difabel
Workshop pemberdayaan masyarakat Omah Difabel Lingkar Sosial Indonesia dirintis sejak tahun 2015. Workshop ini merupakan pengembangan dari kelompok kerja (pokja) wirausaha difabel yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang layak bagi difabel sesuai dengan minat, kemampuan dan peluang pasar. Sasaran pemberdayaan atau peneriman manfaat dari bengkel pemberdayaan ini tak hanya difabel, melainkan juga orangtua dari anak berkebutuhan khusus (ABK) serta masyarakat sekitar.
Prinsip utama pemberdayaan Omah Difabel adalah sharing job, sharing jaringan dan sharing modal, sehingga pemenuhan kebutuhan produksi dan pemasaran selama ini dapat terpenuhi secara mandiri melalui sinergi lintas jaringan. Prinsip ini pula yang menjadikan Linksos mampu tidak bergantung pada bantuan sosial (bansos), serta melahirkan kader-kader organisasi yang mandiri dan berjiwa wirausaha sosial.
Pada tahun 2019, Lingkar Sosial Indonesia didukung NLR untuk pengembangan kelompok kerja melalui berbagai pelatihan penguatan kapasitas, diantaranya kewirausahaan sosial dan pembangunan inklusif disabilitas.
NLR sendiri merupakan organisasi non Pemerintah yang fokus pada upaya penanggulangan kusta dan pemberdayaan penyandang disabilitas , bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI.
Dampak dari kerjasama Linksos- NLR diantaranya terhubungnya Lingkar Sosial dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan stake holder yang lebih luas sehingga memperkuat stabilitas jaringan sosial.