Sejarah Kebun Teh Wonosari Lawang: Wisata Alam Berbalut Sejarah Kolonial

2 minutes, 25 seconds Read
Kebun Teh Wonosari Lawang, destinasi bersejarah di Malang, menyajikan keindahan alam dan edukasi teh sejak era kolonial, dengan harapan ke depannya menjadi lebih ramah disabilitas.
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia

Terletak di lereng Gunung Arjuno, Kebun Teh Wonosari di Lawang, Kabupaten Malang, adalah salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan hijau memukau. Namun, di balik keindahannya, kebun teh ini menyimpan jejak sejarah panjang sejak era kolonial Belanda.1

Selain itu, keunggulan lainnya dari Kebun Teh Wonosari adalah jalur pendestrian yang landai, sehingga cocok untuk pengguna kursi roda. Namun sayangnya, fasilitas toilet ramah disabilitas hingga kini masih menjadi kebutuhan yang belum terpenuhi.

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) sebuah organisasi yang peduli terhadap inklusi dan aksesibilitas, menyampaikan harapannya agar fasilitas tersebut dapat segera tersedia. Dengan langkah ini, Kebun Teh Wonosari dapat menjadi destinasi wisata yang sepenuhnya inklusif.2

Berdirinya Kebun Teh Wonosari

Kebun Teh Wonosari didirikan pada tahun 1910 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai bagian dari pengembangan perkebunan di Jawa Timur. Dengan ketinggian sekitar 950-1.250 meter di atas permukaan laut, kawasan ini memiliki iklim yang ideal untuk budidaya teh. Perkebunan ini dikelola oleh perusahaan Belanda bernama NV Cultuurmaatschappij.

Pada masa itu, hasil panen teh dari Wonosari menjadi salah satu komoditas ekspor andalan. Teh yang diproduksi di sini tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga dikirim ke Eropa melalui pelabuhan Surabaya.

Perubahan Pasca-Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Kebun Teh Wonosari beralih ke tangan pemerintah. Pada tahun 1957, kebun ini resmi menjadi bagian dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, sebuah perusahaan milik negara yang mengelola berbagai perkebunan di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kebun Teh Wonosari tidak hanya berfungsi sebagai area produksi teh, tetapi juga dikembangkan menjadi destinasi wisata. Pada era 1980-an, kawasan ini mulai dibuka untuk umum sebagai tempat rekreasi keluarga.

Daya Tarik Kebun Teh Wonosari

Selain menikmati hamparan perkebunan teh, pengunjung juga dapat menyaksikan langsung proses pengolahan teh di pabrik yang masih aktif hingga kini. Suasana sejuk khas pegunungan dan udara bersih menjadikan kebun teh ini favorit bagi mereka yang ingin melepas penat dari rutinitas perkotaan.

Tidak hanya itu, Kebun Teh Wonosari juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi seperti taman bermain, jalur trekking, hingga penginapan. Berbagai event edukasi, seperti pelatihan tentang teh dan pengelolaan perkebunan, sering diadakan di sini.

Ikon Wisata Edukasi

Kini, Kebun Teh Wonosari tidak hanya dikenal sebagai situs sejarah, tetapi juga pusat wisata edukasi yang menarik bagi keluarga dan pelajar. Tempat ini menjadi bukti bagaimana warisan kolonial dapat dikelola secara berkelanjutan untuk mendukung pariwisata dan pendidikan.

Dengan kombinasi antara nilai sejarah, keindahan alam, dan sentuhan modernisasi, Kebun Teh Wonosari tetap menjadi primadona wisata di Jawa Timur. Jika Anda berkunjung ke Malang, kebun teh ini adalah salah satu tempat yang tak boleh dilewatkan.

Harapannya, dengan fasilitas yang terus berkembang dan suasana yang memikat, tempat ini akan siap memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan untuk semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

  1. Kebun Teh Wonosari di Malang https://regional.kompas.com/read/2022/08/30/063000978/kebun-teh-wonosari-di-malang–daya-tarik-harga-tiket-dan-penginapan?page=all []
  2. Lingkar Sosial Indonesia https://lingkarsosial.org/ []

Similar Posts

Skip to content