Perum Jasa Tirta I (PJT I) bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) menggelar Pelatihan Usaha bagi Penyandang Disabilitas dan Sharing Session, Kamis, 2 Februari 2023. Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Sub Divisi Pengelolaan TJSL Perum Jasa Tirta I, Nina Meita Sari memberikan modal stimulan untuk usaha melukis totebag dan keset.
Sekira 40 anak-anak disabilitas, orangtua ABK serta para pendamping hadir dalam pertemuan tersebut. Anak-anak yang didominasi dari ragam disabilitas intelektual, mereka mendapatkan pelatihan melukis di atas totebag. Sedangkan para orangtua ABK mendapat materi teknik pewarnaan batik ciprat.
Dalam kesempatan itu, LINKSOS memberikan apresiasi Inclusive Award kepada Nina Meita Sari, mewakili Direksi Perum Jasa Tirta I.
Tanggungjawab sosial perusahaan
LINKSOS bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta I sejak Desember 2021. Kerjasama tersebut merupakan praktik baik tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. LINKSOS bekerjasama dengan PJT I sejak Desember 2022.
Ketua Harian LINKSOS, Widi Sugiarti mengatakan pentingnya dukungan Perum Jasa Tirta I terhadap pemberdayaan UMKM Disabilitas tersebut. Ia juga memastikan teknis keberlanjutan kegiatan pemberdayaan tersebut.
“Pentingnya dukungan Perum Jasa Tirta I terhadap UMKM Disabilitas adalah yang pertama sebagai percepatan pertumbuhan embrio usaha,” ujar Widi. LINKSOS memiliki beberapa rintisan usaha serta potensi usaha yang belum tersentuh.
Rintisan wirausaha di antaranya usaha produksi batik dan keset. Sedangkan potensi usaha adalah kemampuan anak-anak disabilitas intelektual di bidang seni, imbuh Widi sapaan akrabnya. Di antaranya adalah kemampuan melukis yang kemudian kita kolaborasi dengan usaha membuat tas, yaitu melukis di atas totebag.
Kemudian yang kedua, pentingnya dukungan Perum Jasa Tirta I terhadap UMKM Disabilitas adalah praktik baik implementasi amanah kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat, tandas Widi. Oleh sebab itu, hal ini akan kami publikasi seluas-luasnya.
Keberlanjutan
Untuk memastikan keberlanjutan pelatihan dan dukungan permodalan dari PJT I, Widi Sugiarti menyebut dua hal pokok yaitu teknis pelatihan lanjiutan dan produksi, serta pemasaran.
“Teknis pelatihan lanjutan dan produksi, kita memanfaatkan kegiatan Posyandu Disabilitas dan kelompok inklusi disabilitas atau KID,” ujar Widi. Dalam kegiatan posyandu disabilitas tersebut terdapat meja layanan ketujuh yang berfungsi sebagai layanan pemberdayaan.
Sedangkan peran KID adalah mengorganisir kegiatan pelatihan dalam Posyandu Disabilitas. Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, yang baik dan layak kita pasarkan, sedangkan yang tidak layak akan dilakukan daur ulang hingga nanti layak jual, pungkas Widi.
(admin)