yayasan Cpz

Yayasan CPZ: Kembalinya si Anak Hilang Setelah 1,5 Tahun

2 minutes, 52 seconds Read
Yayasan CPZ atau Citra Paramita Zwastika mempertemukan Sohibulah dengan keluarganya yang telah terpisah selama 1,5 tahun.
penulis
Bima Primaga Yudha (Kontributor)
Editor: Ken Kerta

Bima Primaga Yudha dan Danu Wong Solo, orang mengenal mereka di media sosial sebagai pegiat kesehatan jiwa. Mereka terjun bebas membantu orang dengan gangguan jiwa (OGDJ) yang terlantar di jalanan. Bima dan Danu adalah pegiat Yayasan CPZ yang berkantor di Madiun.

Ada banyak kisah dari mereka, salah satu yang mengesankan adalah kisah reunifikasi anak dengan orangtuanya setelah terpisah selama 1,5 tahun.

Karena kangen

“Senang bisa ketemu anak saya kembali, setelah sekitar 1,5 tahun ia hilang,” tutur Juarini (49) mendampingi anaknya, Sohibulah di selterd Dinas Sosial PPPA Kota Madiun. Kedua ibu dan anak ini nampak gembira.

Juarini menuturkan, awalnya karena ia kangen dengan bapaknya, lalu saya antar kesana. Dua minggu kemudian ia minta pulang, katanya kangen sama ibunya.

Lalu mbahnya bilang: sabar ya mbah cari ongkos dulu. Namun rupanya Sohibulah nggak sabar, ia pergi dari rumah neneknya tanpa pamit. Hingga dua hari kemudian, nenek memastikan apakah Sohib sudah sampai Pegandon, ternyata belum.

Memulihkan ingatan

Sohibulah ditemukan dalam kondisi lusuh dan gelisah oleh Satpol PP dan dibawa ke Shelterd Dinas Sosial PPPA Kota Madiun. Kami dari Yayasan CPZ (Citra Paramita Zwastika) kemudian mencoba melakukan identifikasi, namun kesulitan sebab Sohibulah tidak bisa mengingat asal-usulnya.

Langkah berikutnya, bersama Puskesmas Demangan Kota Madiun, kami membawanya ke RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang untuk pengobatan dan perawatan lebih lanjut.

Selama sekira 30 hari, Sohibulah dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang kondisinya membaik dan mulai bisa mengingat kembali asal usulnya.

Kembalinya si anak hilang

Hasil identifikasi kami, ternyata Sohibulah telah terpisah dengan keluarganya selama 1,5 tahun. Rupanya ia berasal dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, namun alamat detilnya belum kami dapatkan, sementara ia tidak membawa tanda identitas apapun.

Yayasan CPZ kemudian mengambil altermatif mengumumkan hal ini di media sosial. Harapan kami keluarga Sohibulah atau oramg-orang yang kenal segera mengetahui hal ini.

Bersyukur, usaha kami tak sia-sia, hari itu Kamis 5 Maret 2020 Sohibulah kembali dipertemukan dengan keluarganya dari Desa Persawahan, Kecamatan Pegandon, Kendal.  Ya, hari yang berbahagia bagi Sohibulah dan keluarganya. Dan tentu bahagia kami pula.

 

Similar Posts

Skip to content