KOTA MALANG- Pusat Studi Pangan Sehat Sekolah Budaya Tunggulwulung (PSPS SBT) menggelar Pelatihan Produksi Pangan Sehat Berbahan Baku Daun Kelor (Sabtu 7/3) di Sekolah Budaya Tunggulwulung, Jalan Sasando No. 9 Tunggulwulung, Kota Malang. Pelatihan yang dimulai pk 09.00 hingga 13.00 ini meliputi teori sekaligus praktek membuat makanan berbahan dasar kelor seperti es krim, mie, donut, bakpao, brownies dan lainnya. Harapannya selain peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan pengolahan juga mampu memberikan pelatihan produksi pangan sehat berbahan baku lokal di daerah masing-masing.
“Para peserta atau alumni acara ini menjalin kerjasama, baik dalam hal inovasi produk pangan sehat, sumber permodalan, sampai dengan membangun jaringan pemasaran lintas daerah,” tutur Direktur Utama PSPS SBT Wahyu Eko Setiawan didampingi Ibnu Soedarmono dari Rumah Inovasi Pangan Sehat serta Muarifatul Jannah dari Rumah Produksi Pangan Lokal.
Dan Alhamdulillah, lanjut WES sapaan akrabnya respon peserta sangat antusias dan bersemangat. Untuk itu kedepan dilakukan kegiatan tersebut secara reguler.
“Pusat Studi Pangan Sehat Sekolah Budaya Tunggulwulung, akan terus mengembangkan berbagai inovasi produksi pangan sehat berbahan baku lokal. Misal, memproduksi selai toga, madumongso empon-empon, dan lainnya. Indonesia adalah surganya pangan sehat berbahan baku lokal,” ujar Wahyu Eko Setiawan.
Yang menjadi luar biasa adalah para peserta ternyata tidak hanya tertarik untuk bisa memproduksi pangan sehat berbahan baku daun kelor. Para peserta juga sangat berminat untuk mengadakan riset ilmiah yang lebih mendalam. Untuk mengembangkan inovasi dan teknologi produksi pangan berbahan baku daun kelor. Bahkan ke depannya juga akan dikembangkan untuk bahan baku lokal lainnya, seperti empon-empon, umbi-umbian dan lainnya, tandas WES.
Harapannya ke depan adalah mereka bisa memberikan pelatihan produksi pangan sehat berbahan baku lokal di daerah masing-masing. Serta mampu mengembangkan inovasi produksi pangan sehat berbahan baku lokal, khususnya bahan baku yang berasal dari daerahnya masing-masing. Baik itu berupa bahan baku hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan dan kelautan, serta bahan baku lokal alam yang berlimpah ruah.
Sebagai informasi, Pelatihan Produksi Pangan Sehat Berbahan Baku Daun Kelor di Sekolah Budaya Tunggulwulung diikuti oleh para peserta dari 8 daerah di Jawa Timur. Ada peserta dari Puskesmas Gendung Kabupaten Gresik, Puskesmas Trenggalek, Tulungagung, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Blitar. Selain itu, juga akan diikuti oleh beberapa komunitas, diantaranya adalah INAKER dan IPM. Serta juga diikuti oleh 6 mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Malang.
“Indonesia adalah surganya pangan sehat berbahan baku lokal. Mari berinovasi & produktif! Yakin, kita bisa,” pungkas WES.
Pers rilis: Pusat Studi Pangan Sehat Sekolah Budaya Tunggulwulung
Editor: Ken