Pelestari Purbakala dan Budaya Indonesia (PPBI) Bekti Luhur bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) melakukan penghijauan di Gunung Wedon Lawang.
Kegiatan dalam koordinasi Perhutani melalui KRPH Wonorejo, dan Pemerintah Desa Turirejo. Mereka menanam bibit pohon pule sebanyak 50 batang, berasal dari sumbangan Wakil Walikota Malang, Ir. Sofyan Edi Jarwoko.
Mudah-mudahan Gunung Wedon ini bisa terawat, maka kami lakukan penghijauan untuk menjaga dari bahaya longsor, ujar Ketua PPBI Bekti Luhur Budi Karyono, Minggu, 29 Agustus 2021 di Puncak Gunung Wedon.
Untuk keberlanjutan, PPBI akan terus membantu perawatan secara rutin. Harapan kami, pertama masyarakat sekitar turut serta merawat gunung ini.
Yang kedua, semoga kegiatan PPBI ini bida menjadi contoh bagi komunitas lainnya, untuk mau ikut melakukan perawatan lingkungan, terutama di daerah gunung-gunung, pungkas Budi.
Sebagai informasi, Gunung Wedon terletak di perbatasan Malang dan Pasuruan. Akses menuju bukit berketinggian sekira 660 mdpl ini paling mudah diakses melali Dusun Turi, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Organisasi difabel penggerak inklusi Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) menggalang lintas sektor untuk kegiatan penghijauan di Gunung Wedon sejak Juli 2020.
Melalui gerakan sosial merawat Gunung Wedon, saat ini telah bergabung lintas sektor untuk bekerjasama, khususnya terkait penghijauan dan dukungan pemberdayaan ekonomi bagi difabel dan warga sekitar.
Selain PPBI Bekti Luhur, lintas sektor yang terlibat dalam perawatan Gunung Wedon diantaranya Pramuka Kwarran Lawang, PMI Lawang, State of YouthS (SOY) Chapter Malang, serta perguruan tinggi Universitas Negeri Malang dan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Target LINKSOS selama tahun 2021 ini melakukan penanaman 1000 pohon di Gunung Wedon. Pencapaiannya, sejak Juli 2020 telah mencapai sekira 25 persen atau telah tertanam 250 bibit pohon sumbangan dari masyarakat, komunitas dan perguruan tinggi.
Kedaruratan penghijauan Gunung Wedon, yang pertama adanya beberapa bagian lereng gunung yang mengalami longsor sebab berbagai faktor. Yang kedua, Gunung Wedon memuat sejarah peradaban kerajaan Majapahit, sehingga terdapat peninggalan sejarah yang harus dilestarikan.
Termuat dalam kitab Negara Kertagama, karangan wartawan kuno Mpu Prapanca, pada tahun 1359 M, Raja Hayam Wuruk mengunjungi beberapa tempat penting di Singosari, diantaranya bermalam di Wedha-wedhan.
Berdasarkan studi literasi tempat penguasa Majapahit menginap tersebut diidentifikasi sebagai Gunung Wedon saat ini.
Informasi lebih lanjut, kontak Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas (Ken Kerta) WA 085764639993
