
Kota Malang, 7 Maret 2025 – Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, baru-baru ini menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Peran Paguyuban Orang Tua Disabilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penyandang disabilitas di Kelurahan Bandulan agar menjadi lebih mandiri dan produktif.1
Sekitar 60 orang lebih penyandang disabilitas dan orang tua mereka hadir dalam pertemuan tersebut. Tak hanya itu, perwakilan dari PKK dan perangkat kelurahan juga turut hadir. Hak ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap program ini. Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya acara.
Sayangnya, Lurah Bandulan Dian Sonyalia Caturrina, S.STP, M.AP, tidak dapat hadir langsung. Namun, melalui Sekretaris Lurah, ia menyampaikan harapan agar kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan semangat keluarga penyandang disabilitas. Dengan demikian, upaya menciptakan penyandang disabilitas yang mandiri dan produktif.
“Semoga ke depan, para orang tua penyandang disabilitas di Bandulan bisa lebih mandiri dan berdaya melalui program-program yang ada,” ujar Lurah Bandulan, Dian Sonyalia Caturrina.

Contoh Praktik Baik Individu dan Komunitas Disabilitas yang Sukses
Founder Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Ken Kerta, hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut. Ia berbagi tentang praktik baik dan kiat sukses dari beberapa komunitas yang telah ia dampingi.
Ken menampilkan dua contoh komunitas dampingan LINKSOS yang telah berhasil menjadi mandiri dan produktif, yaitu Difabel Dance dan Difabel Pecinta Alam (Difpala). Difabel Dance adalah kelompok tari kontemporer bagi penyandang disabilitas pengguna kursi roda. Sedangkan Difpala adalah komunitas disabilitas pendaki gunung pertama di Indonesia. Kedua kelompok ini memiliki kegiatan yang tidak hanya berfokus pada kemampuan individu, tetapi juga pada penghijauan dan pemberdayaan masyarakat.
Ken juga memaparkan profil penyandang disabilitas sukses yang telah didampingi oleh LINKSOS. Dengan adanya contoh-contoh tersebut, diharapkan keluarga penyandang disabilitas di Kelurahan Bandulan bisa lebih percaya bahwa mandiri dan produktif adalah hal yang bisa dicapai oleh penyandang disabilitas.

Kiat Mandiri dan Produktif bagi Penyandang Disabilitas
Menurut Ken Kerta, “Indikator mandiri adalah kemampuan untuk memetakan potensi dan hambatan diri, serta melakukan kegiatan sesuai dengan potensi tanpa bergantung pada orang lain.” Sementara itu, indikator produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.
Ken juga menyarankan agar Paguyuban Orang Tua Disabilitas di Kelurahan Bandulan memiliki program kerja berbasis sumber daya masyarakat. Langkah pertama adalah merencanakan program, kemudian mendiskusikannya dengan Lurah untuk mencari pembiayaan. Program yang tidak didukung pembiayaan dari kelurahan dapat dilaksanakan melalui swadaya anggota atau pencarian sponsor.
Untuk mencapai produktivitas, Ken menekankan pentingnya prinsip bisnis, yaitu memenuhi kebutuhan diri melalui pemenuhan kebutuhan lingkungan. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan menjual produk yang diperlukan oleh masyarakat sekitar.

Rencana Tindak Lanjut Pemberdayaan Disabilitas di Kelurahan Bandulan
“LINKSOS siap mendukung keberlanjutan pemberdayaan disabilitas di Kelurahan Bandulan, baik melalui program kelurahan maupun program di luar kelurahan,” ujar Ken Kerta. Paguyuban Orang Tua Disabilitas di Kelurahan Bandulan dapat mengakses layanan gratis di Forum Inklusi Malang Creative Center (MCC).
Ada tiga program utama di Forum Inklusi MCC, yaitu Kelas Inklusi, Pojok Inklusi, dan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Kelas Inklusi adalah program pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas dan pendampingnya. Pojok Inklusi adalah outlet untuk promosi dan penjualan produk karya komunitas disabilitas, sedangkan ULD menyediakan layanan informasi, edukasi, bantuan, dan konsultasi pemberdayaan.2
Selain itu, LINKSOS juga terbuka untuk bekerja sama dengan kelurahan lain di Kota Malang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website www.lingkarsosial.org.