Sarasehan Kecamatan Lawang Inklusi menandai harapan baru pengembangan desa dan kelurahan inklusi yang lebih masif di Kabupaten Malang. Sekaligus dalam sarasehan tersebut, Camat Lawang meresmikan Kelurahan Lawang Inklusi.
Kegiatan dalam koordinasi Muspika Lawang, bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) serta Unit Layanan Disabilitas (ULD) Lawang.
Pembukaan ram/jalur ramah disabilitas
Secara simbolik peresmian kelurahan inklusi dengan pemotongan pita oleh Camat Lawang. Sekaligus pembukaan jalur landai ramah disabilitas atau ramp berserta handrail menuju Pendopo. Serta penyerahan bantuan kursi roda dari LPMK Lawang dan komunitas sosial Arek Lawang (ARELA).
Ini bentuk komitmen kami dalam melayani masyarakat, semuanya tanpa terkecuali termasuk penyandang Disabilitas, ujar Lurah Lawang Franky Sukandari, Selasa, 1 Maret 2022 di Pendopo Kelurahan Lawang.
Lanjutnya, sesuai petunjuk Wakil Bupati Malang, Bapak Didik Gatot Subroto, serta arahan Camat Lawang, Bapak Tito Fibrianto Hadi Prasetya, acara ini terselenggara, terang Frangky Sukandari.
Pojok Disabilitas
Program pengembangan kelurahan inklusi bersama LINKSOS ini sangat membantu kami, pemerintah kelurahan dalam menampung aspirasi masyarakat, ujar Franky sapaan akrabnya.
Ini adalah langkah kongrit kami mewujudkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat, tegasnya.
Harapan kami, yang pertama adanya acara ini membawa perubahan baik bagi Kelurahan baik. Misalnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Di antaranya seperti Posyandu Disabilitas, serta program-program lain dari organisasi perangkat daerah, ujarnya.
Kami juga akan membuat Pojok Disabilitas. Sebuah ruang bagi penyandang disabilitas untuk memamerkan hasil karyanya, sekaligus sebagai sarana pemasaran produk mereka.
Kelompok Inklusi Disabilitas
Dalam acara tersebut juga dilantik para pengurus Kelompok Inklusi Disabilitas (KID) Kelurahan Lawang yang kedepan berperan menampung dan menyalurkan aspirasi penyandang disabilitas dalam proses pembangunan inklusi. Untuk pertama kalinya dipilih sebagai Ketua KID, Yudha Nurjayalana, penyandang disabilitas fisik akibat kusta.
Rencana Tindak Lanjut
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas menyatakan jaminan keberlanjutan pencanangan Kelurahan Lawang Inklusi.
Menurut Ken, sapaan akrabnya keberlangsungan kegiatan didukung melalui pelibatan lintas sektor mulai Pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, serta media massa.
Beberapa hal yang akan kami lakukan pascasarasehan ini, diantaranya yang pertama sosialisasi desa dan kelurahan inklusi. Sosialisasi langsung dari desa ke desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Lawang, dalam koordinasi pendamping desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).
Yang kedua, pelatihan pendampingan disabilitas bagi keluarga penyandang disabilitas bersama Dinas Sosial.
Ketiga pelatihan kader Posyandu bersama Puskesmas Lawang. Keempat pelatihan terapis disabilitas bagi kader kesehatan bersama RSJ Dr Radjiman Wedidiningrat Lawang dan menjalin kerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit.
Sedangkan untuk pelibatan perguruan tinggi, Universitas Ma Chung kami minta untuk upgrade sistem data base Unit Layanan Disabilitas.
Universitas Unikama khususnya prodi Administrasi dan Manajemen akan membantu pendampingan tata kelola wirausaha.
Selanjutnya terkait pelatihan-pelatihan kerja, ada badan zakat dalam hal ini Yayasan Sedekah Masyarakat Indonesia akan mendukung SDM kepelatihan.
Selain itu kolaborasi dengan sesama kelompok masyarakat seperti Forum Malang Inklusi dan komunitas facebook Arek Lawang atau Arela, serta jaringan media massa sangat penting untuk edukasi masyarakat.
Informasi, foto, dan video kontak 085764639993 (Ken)
