Peresmian Forum Inklusi MCC - foto ilustrasi Hadi Disabilitas Internasional

Public Annual Report 2024 – Laporan Tahunan Lingkar Sosial Indonesia

5 minutes, 37 seconds Read
Tahun 2024, Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) berhasil memperluas dampak di bidang kesehatan, pemberdayaan inklusif, dan ekonomi kreatif—melalui pelatihan kader, edukasi kusta, inkubasi bisnis disabilitas, serta pendakian Disability Seven Summits—berkat kolaborasi dengan berbagai mitra seperti KND, NLR Indonesia, YBM PLN Malang, MCC, BAYIKU.ID, perguruan tinggi dan lembaga/komunitas lainnya.
Ken Kerta
Ken Kerta
Ketua Pembina Lingkar Sosial Indonesia

Profil Lingkar Sosial Indonesia

Tentang LINKSOS

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) didirikan pada 2014 untuk membangun komunitas sosial yang bersinergi lintas sektor dalam menangani berbagai permasalahan sosial. Organisasi ini mengajak berbagai pihak bekerja sama sesuai bidang dan kapasitas masing-masing.

Pendiri LINKSOS, Ken Kerta, mencetuskan nama Lingkar Sosial sebagai simbol ekosistem sosial yang saling mendukung. Fokus utama LINKSOS adalah mendampingi kelompok marginal dan individu dengan disfungsi sosial agar lebih mandiri dan berdaya.

Sejak awal, LINKSOS aktif menangani isu kusta dan disabilitas melalui pemberdayaan penyandang disabilitas. Selain itu, LINKSOS juga menangani berbagai isu sosial lain dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari solusi. Program-programnya mencakup bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan, pendidikan, kebencanaan, dan hukum.

Visi
Menjangkau seluruh Indonesia dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif. Untuk itu, LINKSOS membuka keanggotaan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi serta mengembangkan program nasional, seperti Difabel Pecinta Alam dan Posyandu Disabilitas, guna memperluas jangkauan dan dampak.

Misi

  • Pemberdayaan: Meningkatkan kemandirian kelompok marginal.
  • Kolaborasi: Membangun sinergi lintas sektor.
  • Partisipasi: Mendorong keterlibatan aktif masyarakat.

LINKSOS menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta berpegang pada prinsip independen dan inklusif, memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

Program Utama

Disability Seven Summits Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis OYPMK Mendaki Gunung

Difabel Pecinta Alam

Difabel Pecinta Alam (Difpala) adalah kelompok pendaki gunung disabilitas pertama di Indonesia. Dibentuk oleh Lingkar Sosial Indonesia pada tahun 2020 untuk merespon pandemi. Selain mendaki, Difpala juga aktif melakukan penghijauan dan pemberdayaan masyarakat. Keanggotaan inklusif dan terbuka.  Lebih lanjut>>

PELATIHAN POSYANDU DISABILITAS SE MALANG RAYA

Posyandu Disabilitas

Posyandu Disabilitas adalah layanan kesehatan berbasis kebutuhan ragam disabilitas. Diinisiasi Lingkar Sosial Indonesia pada tahun 2019 di Malang, Jawa Timur. Layanannya meliputi pemeriksaan kesehatan, terapi, sertas pelatihan keterampilan untuk mendukung kemandirian dan kualitas hidup penyandang disabilitas. Lebih lanjut>>

Sensitisasi Kusta bersama GP Ansor dan Fatayat NU

Nol Kusta

Nol kusta adalah strategi pemberantasan kusta yang diluncurkan oleh WHO pada tahun 2021. Strategi ini bertujuan untuk menghentikan penularan kusta, meningkatkan pencegahan kusta dan deteksi kasus aktif serta mengelola kusta dan konsekuensinya. Nol kusta juga mencegah disabilitas baru, menghapus stigma dan memastikan hak asasi manusia dihormati. Lebih lanjut>>

difabel dance LINKSOS Membangun Paguyuban Orang Tua Disabilitas yang Mandiri dan Berdaya (1)

Ekraf Omah Difabel

Ekonomi Kreatif (Ekraf) Omah Difabel memberdayakan penyandang disabilitas melalui produk dan jasa. Selain keset, batik, bubuk kopi, dan handy craft, Omah Difabel juga menawarkan jasa Difabel Dance dan jasa Camping. Produk dan jasa ini mendukung kemandirian ekonomi difabel, mengurangi stigma, dan memperkuat inklusivitas dalam ekonomi kreatif. Lebih lanjut>>

Capaian dan Dampak 2023

Pada tahun 2024, LINKSOS memperkuat jejaring di bidang SDM, fasilitas, dan pembiayaan, dengan fokus pada isu kusta di Kabupaten Pasuruan serta pemberdayaan disabilitas di Malang Raya.

  • Penguatan Program Nol Kusta
    Bersama NLR Indonesia, Fatayat, dan Ansor, kami mengembangkan edukasi kusta berbasis komunitas. Jejaring inklusif kini mencapai 360 orang dari Kader Kusta dan ormas keagamaan, dengan dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Puskesmas Nguling, dan TKSK Nguling.
  • Pengembangan Posyandu Disabilitas
    Berkolaborasi dengan YBM PLN Malang dan BMH Malang, LINKSOS melatih 60 Kader Posyandu Disabilitas se-Malang Raya. Program ini melibatkan komunitas, kader desa, dan tenaga puskesmas, serta menghasilkan buku panduan kader yang akan terbit pada 2025.
  • Forum Inklusi MCC & Pemberdayaan Ekosistem
    Dukungan Malang Creative Center (MCC) berupa fasilitas kantor, ruang pertemuan, dan workshop memperkuat kerja lintas sektor LINKSOS. Bersama MCC, kami menginisiasi Forum Inklusi MCC yang kini menaungi 22 organisasi disabilitas, 10 kolaborator, dan 19 tenant, serta membuka akses bagi sekitar 2000 penyandang disabilitas.
    Sebanyak 25 penyandang disabilitas juga mengikuti program inkubasi bisnis hasil kolaborasi Bangun Bangsa, Ngalup.co, LINKSOS, dan MCC. Aktivitas ekraf di MCC juga dipermudah dengan adanya donasi empat buah kursi roda dari BAYIKU.ID. 
  • Ekonomi Kreatif Inklusif
    Di Lawang, Batik Tuli Omah Difabel memberdayakan 15 penyandang disabilitas pendengaran, sementara 12 penari aktif dalam Difabel Dance.
    Di Kota Batu, bersama Forum Inklusi Kota Batu (FIK Batu) dan Dinas Sosial Kota Batu, LINKSOS menyukseskan Kolosal Bapang, event edukatif yang melibatkan 000 penari inklusif.
  • Disability Seven Summits Indonesia
    LINKSOS menjalankan misi pendakian tujuh gunung bersama KND, Tempo Media, dan berbagai mitra. Pendakian perdana di Gunung Kawi (Desember 2024) diikuti 27 pendaki inklusif, dengan dukungan fasilitas dan logistik dari 19 lembaga.

Laporan Keuangan

Catatan: 

Laporan keuangan telah diaudit secara internal untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Pertanyaan atau klarifikasi dapat disampaikan melalui sesi diskusi keuangan bulanan.

Ringkasan Keuangan

RincianDebitKreditSaldo
Pemasukan192.164.150  
Pengeluaran 192.164.150 
Saldo  0

 

Detail Pemasukan

Sumber PemasukanJumlah
Hibah NLR Indonesia138.300.000
Hibah YBM PLN Malang dan BMH Malang53.864.150
Penjualan produk UMKM1.000.000
Total 193.164.150

 

Detail Pengeluaran

Jenis PengeluaranJumlah
Operasional kantor52.050.000
Pemberdayaan disabilitas kusta di Kabupaten Pasuruan (NLR Indonesia)86.250.000
Pelatihan Kader Posyandu Disabilitas se-Malang Raya (YBM PLN Malang dan BMH Malang)53.864.150
Belanja bahan pelatihan UMKM1.000.000
Total193.164.150

Tantangan dan Rencana Tindak Lanjut

Pada tahun 2024, tantangan utama LINKSOS masih berkaitan dengan keterbatasan pendanaan berkelanjutan dan kapasitas SDM pengurus, khususnya di bidang fundraising. Meski demikian, struktur kepengurusan semakin solid dibanding tahun sebelumnya, melalui proses seleksi yang memastikan kesesuaian kompetensi dengan bidang kerja masing-masing.

Sebagai organisasi independen berbasis pemberdayaan, LINKSOS membutuhkan dukungan berkelanjutan agar dapat memperluas jangkauan program dan meningkatkan dampak bagi penyandang disabilitas. Saat ini, cakupan program masih terbatas di sekitar wilayah kantor LINKSOS dan lokasi proyek yang memperoleh dukungan sponsor.

Untuk menjawab tantangan tersebut, LINKSOS menetapkan strategi ke depan sebagai berikut:

  • Penguatan Kapasitas SDM
    Meningkatkan keterampilan pengurus dalam fundraising dan manajemen keuangan melalui pelatihan dan kolaborasi dengan profesional.
  • Diversifikasi Sumber Pendanaan
    Mengembangkan donasi publik, crowdfunding, serta kemitraan dengan sektor swasta.
  • Optimalisasi Program CSR
    Memanfaatkan CSR perusahaan sebagai sumber pendanaan berkelanjutan bagi program inklusi.
  • Penguatan Social Enterprise
    Mendorong UMKM Disabilitas, membangun model bisnis sosial berkelanjutan, dan memperluas jaringan pemasaran produk inklusif.
  • Ekspansi Program Berbasis Keswadayaan
    Mengembangkan inisiatif komunitas dengan partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi lintas sektor.
  • Peningkatan Advokasi & Jejaring
    Mempererat kerja sama dengan pemerintah, NGO, dan mitra strategis untuk mendorong kebijakan inklusi sosial dan dukungan sumber daya.
  • Optimasi Website & Informasi Publik
    Meningkatkan tampilan dan konten website agar lebih profesional dan informatif, guna membangun kepercayaan publik serta menarik mitra dan donatur.

Dengan strategi ini, LINKSOS berharap dapat memperkuat keberlanjutan organisasi, memperluas cakupan layanan, dan memastikan penyandang disabilitas memperoleh akses yang lebih baik terhadap pemberdayaan dan layanan sosial.

Kerjasama dan Dukungan

Demikian laporan tahunan ini kami susun sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas terhadap seluruh pemangku kepentingan. Kami berharap laporan ini tidak hanya menjadi dokumentasi kinerja, tetapi juga membuka peluang sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

LINKSOS membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk:

  • Kesehatan dan inklusi sosial

  • Pemberdayaan ekonomi dan UMKM Disabilitas

  • Pendidikan inklusif dan keterampilan vokasional

  • Perlindungan hukum dan advokasi kebijakan

  • Program lingkungan dan keberlanjutan

Kami mengundang pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, akademisi, dan individu yang memiliki kepedulian terhadap isu disabilitas untuk bersama-sama menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Hubungi Kami

📍 Share Office Space LINKSOS, Lantai 5 Gedung MCC, Jl. Ahmad Yani 53, Blimbing, Kota Malang
📧 info.lingkarsosial@gmail.com
📱 0857-6463-9993
🌐 www.lingkarsosial.org
📸 Instagram: @lingkarsosial_malang

Mari bersama membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan!

Similar Posts

Skip to content