desa inklusi bebas kusta

Kader Kusta: Sebuah Paradigma Baru

2 minutes, 35 seconds Read
Listen to this article
Kader Kusta atau Tim Sosialisasi Sadar Kusta di Kabupaten Pasuruan diketuai oleh Kepala Desa. Ini merupakan paradigma baru, karena sebelumnya masalah kusta dianggap sebagai urusan Puskesmas saja.
Widi Sugiarti
Widi Sugiarti
Koordinator Lapangan Proyek Mardika LINKSOS- NLR Indonesia

Stigma kusta masih ada di masyarakat, salah satunya karena kurangnya pengetahuan tentang kusta. Untuk mengatasi hal ini, Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan Puskesmas Nguling, Kabupaten Pasuruan, membentuk Tim Sosialisasi Sadar Kusta atau Kader Kusta. Yang menarik, tim ini diketuai oleh Kepala Desa Nguling, menjadikan Pemerintah Desa sebagai motor penggerak sosialisasi. Kegiatan dalam skema Mardika, proyek pemberdayaan yang didanai oleh NLR Indonesia. 

nol kusta Kepala Puskesmas Nguling dr Eko Santoso Machfur

Apa itu Kader Kusta?

Kader Kusta adalah tim sosialisasi yang terdiri dari perangkat desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta. Tim ini dibentuk di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma kusta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Peningkatan Partisipasi OYPMK dalam Pembangunan Inklusif yang didukung oleh NLR Indonesia, sebuah organisasi non-pemerintah yang fokus pada dunia tanpa kusta dan lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Kader Kusta ada di setiap desa dan dusun, dengan 160 anggota di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Ini adalah yang pertama di Indonesia, menjadikan perubahan signifikan karena sebelumnya sulit untuk menggalang relawan untuk kusta akibat stigma yang ada.

Praktik baik pemberdayaan kusta di Jawa Timur Angka Kusta di Indonesia Masih Tinggi pelatihan kusta Rencana Kerja FIKDIS Kabupaten Pasuruan 2024

Sebuah Paradigma Baru

“Jika sebelumnya yang berjibaku soal kusta adalah Dinas Kesehatan, melalui Puskesmas di tingkat kecamatan maupun desa, maka setelah ini urusan kusta adalah pekerjaan kita bersama, melibatkan Pemerintah Desa dan masyarakat,” ujar Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas, dalam sambutannya pada Sabtu, 27 Maret 2021 di ruang rapat Puskesmas Nguling, Pasuruan.

Ken, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pembentukan Kader Kusta terkait dengan program Desa Inklusi, khususnya dalam penanganan kusta melalui DesaKu atau Desa Inklusi Bebas Kusta. Program ini juga sejalan dengan inisiatif Puskesmas Nguling, Bengkura Mas, yang bertujuan membebaskan Nguling dari kusta dan mandiri bersama masyarakat.

UMKM Kader Kusta

Harapan Pemerintah Desa dan Puskesmas

Kepala Desa Nguling, Edi Suyitno, berharap kegiatan ini menghilangkan stigma terhadap orang yang mengalami kusta, mengingat kusta dapat disembuhkan. Ia juga mendukung adanya pemberdayaan ekonomi bagi orang yang pernah mengalami kusta, dengan komitmen penuh dari Pemerintah Desa.

PJ Kusta Puskesmas Nguling, Eriyanti, menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, dan lingkungan sekitar untuk menangani kusta. Ia berharap dengan dukungan LINKSOS, OYPMK di 15 desa Kecamatan Nguling dapat berdaya guna. Kader Kusta akan dibentuk di setiap desa, di bawah naungan Pemerintah Desa dan didampingi Puskesmas.

Kepala Puskesmas Nguling, dr. Eko Santoso Machfur, menekankan perlunya sinergi antara Pemerintah Desa, Puskesmas, dan masyarakat untuk menanggulangi kusta serta dampak sosialnya. Ia berharap kegiatan ini berkelanjutan, menciptakan kemandirian dan kesejahteraan OYPMK, serta tidak ada lagi kasus kusta di Nguling.

Nguling Inklusif Peduli Kusta

Komitmen Bersama

Sebagai bagian dari proyek bersama NLR, LINKSOS mencanangkan Komitmen Bersama Nguling Inklusif Peduli Kusta pada Kamis, 27 Agustus 2020, di Pendopo Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Komitmen ini terdiri dari lima pasal yang bertujuan melibatkan peran aktif penyandang disabilitas, khususnya OYPMK, dalam proses pembangunan.

Komitmen tersebut didukung oleh berbagai lintas pemangku kepentingan, termasuk Muspika Nguling, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Puskesmas Nguling, Kepala Desa se-Kecamatan Nguling, Tim Penggerak PKK, Bidan/Perawat Desa, MUI, MWC, Muslimat, Fatayat, BMH, TKSK, Pendamping Desa, perwakilan OYPMK, Kader Kusta, dan Kader Kelompok Perawatan Diri (KPD).

Similar Posts

Skip to content