Workshop UMKM OYPMK dan Disabilitas di event Jambore Kader Pantura ramai pengunjung. Produk mereka pun laris. Event jambore tersebut menjadi peluang bagi orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dan penyandang disabilitas untuk mempromosikan produknya.
Jambore Kader Pantura merupakan pertemuan kader kesehatan se-Pasuruan Timur dan Pasuruan Utara. Jambore bertujuan mengapresiasi kompetensi kader, juga kekompakan antara kader dan tenaga kesehatan sebagai satu tim pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
“Pantura lazim diartikan sebagai pantai utara, namun pantura di sini artinya pasuruan timur dan utara, terang penanggung jawab Jambore Kader Pantura, dr. Eko Santoso Machfur dalam sambutannya, Sabtu (9/11 2024) di lokasi kegiatan Wisata Garden Tirta, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Jambore Kader Pantura bertema “Siapkan Kader Posyandu dalam mendukung Integrasi Layanan Primer di Posyandu ILP.” Jenis kegiatan jambore ini selain pameran produk, juga cerdas cermat, lomba-lomba dan penghargaan Kader Teladan.
Sekitar 250 peserta hadir dalam jambore ini. Mereka kader dari Puskesmas wilayah Grati, Nguling, Kedawung Wetan, serta Lekok. Even juga dihadiri oleh Camat Grati, Muspika Grati serta Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
Dalam kesempatan itu, dr. Eko Santoso Macfhur yang pula sebagai Kepala Puskesmas Nguling dan Kepala Puskesmas Grati, menyampaikan perihal sensitisasi kusta. Pesan yang disampaikan, bahwa orang yang mengalami kusta membutuhkan dukungan seluruh pihak agar mendapatkan pengobatan dini secara baik, serta tidak mendapatkan stigma dan diskrimisasi sosial.
Stan Workshop UMKM OYPMK dan Disabilitas
Empat teman OYPMK Suwarta, Suyanto, Habibi dan Lukman, serta lima teman disabilitas Guntur, Asep, Supandi, Ezra, dan Yulia hari itu nampak semangat. Mereka memamerkan keahlian membuat keset dari kain perca kepada pengunjung workshop.
Bak gayung bersambut, pengunjung pun ramai berkunjung ke stan mereka. Sebagian pengunjung tertarik dengan proses membuat keset, lalu membeli produk tersebut. Selain keset. Workshop UMKM OYPMK dan Disabilitas juga memanjang produk batik, dompet- dompet dari kain perca.
“Yang paling laris adalah produk keset perca,” terang pengurus stan, Yulia. Terangnya, sekitar 50 buah keset terjual habis dalam waktu dua jam saja hari ini. Per keset harganya 15.000 rupiah.
Jika dibandingkan, harga keset di pasar sekitar tujuh ribuan, lebih murah dari produk kami. Namun tetap saja laku produk kami, sebab kualitas bagus, rapi dan tebal.
Rencana tindak lanjut
Zero Leprosy Project (ZLP) adalah upaya mencapai nol kusta kerjasama NLR Indonesia dan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Sebagai bentuk dukungan terhadap Jambore Kader Pantura, ZLP bergabung dalam stand pameran bertajuk Workshop UMKM OYPMK dan Disabilitas1.
Bertepatan, event pameran produk merupakan bagian dari rencana kerja Forum Inklusi untuk Kusta dan Disabilitas atau Fikdis Kabupaten Pasuruan2. Dalam Jambore Kader Pantura tersebut, workshop didampingi oleh PJ Kusta Puskesmas Nguling, Eriyanti Amd.Kep dan TKSK Nguling, Nur Sianingsih Ayu Prasatya, S.Sos.
Tindak lanjut dari workshop UMKM OYPMK dan Disabilitas di jambore Pantura ini adalah membuat pertemuan rutin bulanan para pengrajin handicraft atau kerajinan tangan. Tujuannya, pertama meningkatkan kapasitas pengrajin. Kedua, memantik semangat OYPMK dan Disabilitas lainnya. Ketiga, menarik minat Corporate Social Responsibility (CSR) atau kepedulian sosial perusahaan.
- Zero Leprosy Project di Kabupaten Pasuruan https://lingkarsosial.org/advokasi-kusta/ [↩]
- Capai Zero Leprosy, Kabupaten Pasuruan Kini Punya Forum Inklusi untuk Kusta dan Disabilitas https://www.liputan6.com/disabilitas/read/5548100/capai-zero-leprosy-kabupaten-pasuruan-kini-punya-forum-inklusi-untuk-kusta-dan-disabilitas [↩]