Apa itu Omah Difabel?
Omah Difabel adalah tempat koordinasi sekaligus bengkel produksi bagi disabilitas termasuk orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK). Wadah ini di bawah naungan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Omah Difabel berlokasi di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Kegiatan utama Omah Difabel adalah pelatihan keterampilan. Beberapa pelatihan keterampilan yang tersedia saat ini adalah keset, telor asin, menjahit, membuat sabun dan shampo, produksi hand sanitizer, serta batik ciprat.
Terdapat pula kegiatan hobi yaitu kegiatan mendaki gunung, perawatan gunung, lingkungan dan penghijauan, serta kelompok musik. Dengan adanya berbagai kegiatan ini berdampak pada terbukanya kesempatan kerja bagi OYPMK dan penyandang disabilitas.
Misalnya di bidang hobi. Kegiatan mendaki gunung, peluang kerjanya menjadi pemandu wisata, usaha outlet penjualan dan persewaan alat pendakian, serta agen pariwisata. Sedangkan kegiatan perawatan lingkungan membuka kesempatan bisnis bibit tanaman dan pupuk organik. Selanjutnya kelompok musik berpeluang manggung di even-even.
Kaitan kesempatan kerja dengan stigma
Penyebab utama stigma kusta adalah minimnya pengetahuan. Sebagian masyarakat menganggap kusta adalah aib, mudah menular dan berbahaya. Dampaknya, penderita kusta terisolasi secara sosial. Mereka kehilangan kesempatan di berbagai hal termasuk kesempatan kerja bagi OYPMK.
Hilangnya kesempatan kerja menyebabkan pengangguran bagi OYPMK. Dampaknya, mereka semakin terpuruk dalam kehidupan sosial. Penderita kusta kemudian merasa menjadi beban lingkungan. Mereka kemudian juga dianggap sebagai beban keluarga dan lingkungan. Maka dampaknya pun menjadi ganda, yaitu stigma diri dan stigma lingkungan.
lantas bagaimana menyikapi stigma ganda tersebut? Konkretnya adalah membuka kesempatan kerja bagi OYPMK. Dengan diterimanya OYPMK dalam suatu pekerjaan sekaligus jawaban bagi pandangan yang salah tentang kusta.
Menggalang dukungan lintas sektor
Secara sederhana, hambatan membuka kesempatan kerja bagi OYPMK meliputi 2 (dua) faktor yaitu stigma kusta dan modal. Ketika Omah Difabel membuka kesempatan kerja, setidaknya satu masalah yaitu stigma sudah terlewati. Masalah yang tersisa adalah modal.
Bagi komunitas sosial, terkait modal terdapat peluang CSR atau Corporate Social Responsibility. CSR atau respon sosial perusahaan ini memerlukan wadah untuk menyalurkan kewajiban mereka.
Berdasarkan pengalaman. Omah Difabel selain pernah mendapatkan CSR juga memperoleh pembiayaan dari sumber lainnya. Sumber pembiayaan komunitas bisa berasal dari perguruan tinggi, donasi masyarakat maupun keswadayaan masyarakat.
Ada satu model sederhana yang diterapkan oleh Omah Difabel terkait keswadayaan masyarakat. Omah Difabel menerapkan model sharing job, sharing jaringan dan sharing modal.