Difabel Pecinta Alam (Difpala) mengapresiasi Arei atas pelibatan anggotanya sebagai moderator dan narasumber dalam even Arei Talkshow Indofest 2023 Surabaya. Even bersama Arei tersebut dinilai strategis sebagai upaya membangun ekosistem sosial dan lingkungan hidup yang inklusif.
Arei Talkshow Indofest 2023 digelar di Jatim International Expo Surabaya, 11 November 2023. Dalam kesempatan tersebut Difpala mengirimkan tiga anggotanya, masing-masing Hirza Barizi disabilitas netra sebagai moderator, serta Qodarul Irma Yulia disabilitas ganda yaitu wicara dan netra, dan Widi Sugiarti non disabilitas pendamping pendaki, keduanya sebagai narasumber.
“Arei telah memberikan ruang belajar sekaligus pentas unjuk diri yang sesuai bagi kawan-kawan Difpala,” ujar Pembina Difpala Ken Kerta. Ruang belajar, diantaranya adalah berkesempatan satu panggung dengan Kak Arrohma Sukma. Hal ini juga sekaligus sebagai pentas unjuk yang sesuai berkat panduan moderator Arei Kak Gadis.
KupasKomunitas : Bebas Tanpa Batas
Dalam kesempatan bersama Difpala, Arei Talkshow Indofest 2023 Surabaya mengambil topik KupasKomunitas : Bebas Tanpa Batas. Menurut Arei, topik ini diharapkan akan menghadirkan sudut pandang yang mematahkan stigma masyarakat bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk beraktivitas, berkarya dan mengembangkan hobi. Topik juga bertujuan mengedukasi para pendaki difabel pemula.
“Topik KupasKomunitas: Bebas Tanpa Batas relevan dengan salah tujuan Difpala yaitu membangun ekosistem sosial dan lingkungan hidup yang inklusif,” ungkap Ken. Inklusif artinya sistem kehidupan sosial yang mengakui perbedaan termasuk adanya disabilitas dan non disabilitas sebagai bagian dari keragaman hidup, terang Ken.
Mengenal Difpala
Difabel Pecinta Alam atau Difpala merupakan kelompok pemberdayaan penyandang disabilitas di bidang pelestarian alam dan lingkungan. Kelompok ini dalam naungan Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), organisasi difabel penggerak inklusi di Malang, Jawa Timur. Keanggotaan Difpala inklusif meliputi penyandang disabilitas dari seluruh ragam termasuk orang yang mengalami kusta, serta masyarakat luas.
Difpala lahir di awal masa pandemi, tepatnya bulan Juli 2020. Kisahnya, di tengah ketakutan masyarakat luas terhadap korona, sekelompok anak muda difabel justru melakukan kampanye kesehatan dengan mendaki gunung dan melakukan penghijauan. Mereka yakin bahwa meningkatkan imunitas dan kembali ke alam adalah jalan terbaik untuk selamat. Di masa awal pendakian, kegiatan ini juga menjadi ajang pembuktian diri bahwa kemampuan difabel setara dengan warga masyarakat lainnya.
Namun seiring waktu berjalan, Difpala berkembang sebagai kelompok yang mencintai alam. Selain mendaki gunung mereka juga melakukan penghijauan, merawat sumber air, memungut sampah serta melestarikan heritage di sepanjang jalur pendakian.
Difpala mengembangkan jaringan
Difabel Pecinta Alam memiliki empat tujuan utama, yaitu pertama meningkatkan peran aktif penyandang disabilitas dalam kegiatan pelestarian alam dan lingkungan. Kedua, meningkatkan kepercayaan diri, pengetahuan dan ketrampilan serta ketangguhan penyandang disabilitas.
Tujuan ketiga, yaitu membangun ekosistem sosial dan lingkungan hidup yang inklusif. Serta yang keempat, mengkampanyekan upaya penghormatan, pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas melalui kegiatan pelestarian alam dan lingkungan.
Guna mencapai tujuan tersebut, salah satu strategi Difpala adalah mengembangkan jarngan. “Maka dukungan kami terhadap even Arei Talkshow Indofest 2023, selain sebagai salah satu strategi pengembangan jaringan, juga sebagai wujud apresiasi kami terhadap perusahaan perlengkapan outdoor tersebut,” kata Ken. Terimakasih dan harapannya ini akan berkelanjutan sebagai suatu kerjasama yang baik, pungkasnya.
(adm)