batik cap ciprat motif gunung semeru

Batik Cap Ciprat Motif Gunung Semeru Karya Difabel

2 minutes, 12 seconds Read
Listen to this article

LINKSOS memproduksi batik cap ciprat motif Gunung Semeru. Filosofinya melambangkan aktivitas penyandang disabilitas mendaki dan menghijaukan gunung.

 

Seputar tujuan dan manfaat kegiatan

Hari yang cerah, Kamis, 17 Maret 2022 di bengkel produksi LINKSOS, Perumahan Bedali Indah, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

 

Priyo Utomo, bersama difabel lainnya mengikuti kegiatan membatik. Mereka dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari disabilitas fisik, intelektual, mental, hingga sensorik pendengaran serta orang yang pernah mengalami kusta.

 

Untuk memanfaatkan waktu secara produktif dan meningkatkan kesejahteraan, kata Priyo. Kegiatan sekaligus sebagai kampanye kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas.

 

Terkait kendala hampir tidak ada, sebab kami bekerja bersama sesuai dengan kemampuan masing-masing, jelas Priyo. Harapannya teman-teman difabel dapat berkarya, menunjukkan bakat minatnya, serta berpartisipasi dalam masyarakat, mandiri dan produktif.

 

Mengapa batik ciprat?

Koordinator Produksi Batik LINKSOS, Sri Ekowati menerangkan proses pelatihan dan produksi, serta manfaatnya bagi penyandang disabilitas. Kegiatan dilakukan dua minggu sekali. Inginnya sih setiap hari produksi, tapi pemasaran belum lancar.

 

Mengapa produksi batik ciprat ya karena mudah dikerjakan oleh difabel, terang Eko sapaan akrabnya. Dan juga menghafal teknisnya mudah. Sehingga penyandang disabilitas bisa praktek sendiri di rumah. Ini juga bermanfaat untuk mengalihkan rasa jenuh dalam keseharian, baiak dari sisi keluarga maupun difabel itu sendiri. Sedangkan batik cap ciprat motif Gunung Semeru ini, merupakan perpaduan teknik ciprat dan cap.

 

Tantangan

Tantangannya ya harus sabar dalam mendampingi kegiatan membatik, terutama dalam pendampingan disabilitas mental, sambung Eko. Corak batik dan teknis cipratnya kita mengikuti kemauan kawan-kawan disabilitas. Prinsipnya pendamping hanya mengarahkan agar kegiatan tidak beresiko dan aman.

Apa kesulitan yang dihadapi?

Kesulitan yang paling pokok adalah soal bagaimana mendapatkan kain dan bahan warna. Toko perlengkapan membatik umumnya ada di Solo dan Jogja. Kami belum ada modal untuk belanja kain dan bahan warna.

Harapan dan semangat

Harapannya semoga kawan-kawan difabel semangat. Khususnya yang masih di rumah saja ayo gabung. Di LINKSOS banyak keterampilan yang bisa dipelajari. Selain membatik juga menjahit, membuat telor asin, produksi keset, hingga bengkel alat bantu disabilitas.

 

Kami juga menampung aspirasi penyadang disabilitas dan keluarganya. Dengan semangat belajar dan berkreasi akan membuktikan kesetaraan dan kesamaan kesempatan dengan masyarakat lainnya, pungkasnya.

 

Peluang kerjasama

Model kegiatan ini berkelanjutan, terang Pembina LINKSOS, Ken Kerta. Bertujuan agar bisa menjawab kebutuhan lapangan kerja, ekonomi dan sosialisasi difabel. Maka untuk nilai keberlanajutannya membutuhkan dukungan multipihak.

 

Seluruh kegiatan kami setting swadaya masyarakat, bertujuan untuk menanamkan nilai kemandirian. Sekaligus dalam konteks ini keterbukaan kerjasama dengan pihak lainnya, utamanya di bidang permodalan dan pemasaran.

 

Ken juga menjelaskan, awal mula kegiatan batik cap ciprat motif gunungan ini atas dukungan program Inovillage 2021 dari Telkom dan Universitas Widyagama.

 

Informasi lebih lanjut, kontak 085764639993 (Ken)

 

Lihat video membatik

Similar Posts

Skip to content