“Bagaimana jika SWP diberi nama Handayani?” usul Ruwiyanto siang itu. Pria yang akrab disapa Pak Ruwi itu sejak awal diskusi banyak memberikan usulan nama. SWP yang dimaksud adalah Shelterd Workshop Peduli, sebuah program pemberdayaan dari Kementerian Sosial RI melalui Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini, Temanggung bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Malang.
“Handayani artinya memberikan kekuatan,” ujarku memberikan komentar. Sesuai dengan makna shelterd yaitu tempat berlindung atau naungan. Kedepan SWP kita bukan hanya sebatas pelatihan kerja atau tempat produksi melainkan wadah advokasi dan pemberdayaan masyarakat.
Diskusi hingga hampir dua jam untuk membuat nama saja. Dari berbagai nama yang diusulkan diantaranya Madep Manteb, Singo Edan, Ongisnade, Karya Difabel hingga Maju Lancar, akhirnya nama Handayani yang terpilih.
Bahkan sebelumnya sempat ada wacana kemungkinan Omah Difabel yang menjadi replikasi shelterd, namun saya keberatan.
Secara peluang Omah Difabel sebagai workshop dan UMKM program Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) memiliki peluang strategis dengan beberapa produk dan jaangkauan pemasaran nasional. Bahkan selain memberdayakan difabel, Omah Difabel juga mengkaryakan warga masyarakat sekitar.
“Ya, beginilah sebuah shelterd,” puji Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Malang, Retno Tri Damayanti dalam suatu kunjungan di Omah Difabel. Saat itu didampingi Kasie Rehabilitasi Sosial, Flora Herlinda melakukan koordinasi order job 15.000 masker untuk pemenuhan penanggulangan pandemi Covid-19.
Kembali kepada wacana kemungkinan Omah Difabel yang menjadi replikasi shelterd, dalam hemat saya sebagai founder Omah Difabel, hal ini kurang menantang. Shelterd harus didirikan secara bersama-sama dimulai dari titik nol!
Terlebih setahuku Pak Ruwi dengan BMH Malang-nya juga punya beberapa kelompok kerja binaan.
Jadi akan lebih baik ketika shelterd baru bisa menjadi payung bagi kelompok-kelompok kerja dan UMKM di Kabupaten Malang. Jiann, asli suangar jika ini terealisasi.
Ya, hari itu Rabu 17 Juni, sejak sekira pukul 13.00, 17 Juni 2020 kami para pendamping SWP Kabupaten Malang berkumpul di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Malang, Jl Majapahit No.5 Kelurahan Kidul Dalem, Kec. Klojen Kota Malang. Dipandu Ibu Linda, sapaan akrab Flora Herlinda berdiskusi menentukan nama yang sesuai dengan misi, visi dan tujuan shelterd.
Hadir ketika itu dalam rapat, saya Ken Kerta, Ruwiyanto, Flora Herlinda, TKSK Lawang Joko Kurnianto, Anggra Dwi Shintawati dan Mardianto. Diskusi juga sempat disambangi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nur Hasyim, dan Kabid Rehabilitasi Sosial Retno Tri Damayanti. Disebutkan dalam pertemuan tersebut, rencananya kantor dan workshop SWP Handayani akan bertempat di area kantor Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Oyi wess, ladubkan! (Ken)