Gudep inklusif inklusi LINKSOS

LINKSOS Bentuk Gudep Inklusif

2 minutes, 13 seconds Read
Listen to this article

Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) bersama Kwarran Lawang menginisiasi pembentukan gugus depan (gudep) inklusi. Tujuan inisiasi tersebut, selain untuk membumikan nilai-nilai inklusi melalui Gerakan Pramuka juga mengawali pengembangan Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Inklusi.

Gudep Inklusif adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya penyandang disabilitas dengan SKU yang disesuaikan dengan kemampuan dan ragam disabilitas. Sedangkan Sako merupakan organisasi pendukung Gerakan Pramuka yang terdiri dari himpunan beberapa gugusdepan yang mempunyai kesamaan profesi, aspirasi, dan agama.

Regulasi pembentukan Gudep diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka. Sedangkan regulasi pembentukan Sako termuat dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 177 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka.

“Kami sangat mendukung pembentukan Gugusdepan pangkalan LINKSOS ini,” ujar Ketua Kwarran Lawang, Gunarto dalam sambutan Musyawarah Gugus Depan tersebut. Harapan kami, lanjut Gunarto, adanya Gudep ini akan menjadi motor pengerak pengembangan Sako Inklusi.

LINKSOS menggelar musyawarah gudep pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 di Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sekira 25 Pramuka menghadiri musyawarah tersebut. 

“Inisiasi LINKSOS mendirikan Gudep layak kita apresiasi, agar seluruh potensi Pramuka terwadahi,” imbuh Pelatih Pramuka, Hardjulun. 

Dalam kesempatan itu, Andalan Kwarran Lawang, Kak Yuni dan Kak Heri juga hadir memberikan masukan terkait tata kelola administasi. 

Gudep Inklusi LINKSOS
gudep inklusi LINKSOS
gudep inklusi linksos
gudep inklusi LINKSOS

Dukungan Kwartir dan Masyarakat

Sementara itu, Pembina LINKSOS Ken Kertaning Tyas dalam musyawarah tersebut mengatakan bahwa kiprah LINKSOS dalam dunia kepramukaan tak lepas dari dukungan kwartir dan masyarakat.

“LINKSOS berkegiatan bersama Kwartir Ranting Lawang sejak tahun 2021, dimulai dari kegiatan penghijauan di Gunung Wedon Lawang,” ujar Ken. Kemudian berlanjut membuat Kemah Bakti Inklusi dan Bakti Alam Gunung Wedon di Hari Pramuka Tahun 2022.

Selanjutnya pada tahun 2023, beberapa anggota Difabel Pecinta Alam atau Difpala kami ikutkan Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar atau KMD, terang Ken sapaan akrabnya. KMD tersebut diselenggarakan oleh Pusdiklat Kepramukaan Kwarcab Malang dan Universitas Raden Rahmad Malang.

Sedangkan dukungan masyarakat, lanjut Ken adalah adanya rintisan Bumi Perkemahan Inklusi di Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Selain itu, kegiatan LINKSOS di kepramukaan juga didukung oleh Indika Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di isu kepemudaan dan perdamaian dunia.

Dengan demikian lahirnya Gudep inklusif ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas lintas pihak yang memiliki kepedulian yang sama di isu disabilitas. 

Edukasi bersama KND

“Kami juga bekerjasama dengan Komisi Nasional Disabilitas Indonesia atau KND,” terang Ken. Pada bulan Maret 2023 lalu LINKSOS dan KND melakukan MoU di bidang advokasi kebijakan dan edukasi masyarakat terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

Selaras dengan gerakan LINKSOS di kepramukaan, kata Ken, saat ini KND tengah berkoordinasi dengan Kwarnas untuk kegiatan hari Pramuka yaitu Seminar Nasional tentang Pramuka inklusif, khususnya terkait Sako Inklusi. Ken berharap dengan lahirnya Gudep Inklusi LINKSOS akan memberikan warna baru bagi Gerakan Pramuka yang akses bagi semua orang termasuk penyandang disabilitas. 

 

(admin).

Similar Posts

Skip to content