Ibis Style Malang dan LINKSOS menggelar talkshow, pameran batik, fun games bahasa isyarat dan fashion show. Even ini melibatkan peserta Posyandu Disabilitas Desa Bedali sebagai model.
“Melalui acara Diversity and Inclusion Week 2022 kami ingin mengkampanyekan kesetaraan sehingga tak ada lagi pembedaan teman-teman disabilitas dengan masyarakat lainnya,” ujar General Manager Ibis Style Malang, Ina Rianawati.
Kegiatan semacam ini sudah dilakukan rutin setiap tahun. Tahun ini menggandeng LINKSOS dengan tema Accor Mix It Up yang berarti tidak ada perbedaan, jelasnya. Sedangkan untuk talkshow bertajuk “Hidup Berbaur dan Berdampak Bersama Difabel.”
Promosi karya batik
LINKSOS merupakan wadah bagi teman-teman berkebutuhan khusus agar mereka dapat memberikan sumbangsih berupa keterampilan dan hasil karya, jelas Ina. Hasil karya berupa batik yang dijajakan disini harapannya dapat dikenal oleh sebagian masyarakat.
“Produk batik mereka sifatnya baru internal. Jadi mereka membutuhkan dukungan dari kita lingkungan sekitarnya apabila mungkin kita bisa bekerja sama membantu memasarkan,” papar Ina. Atau membuat suatu pameran yang paling tidak, produk yang mereka hasilkan ini dikenal dengan orang di luar.
Keberlanjutan even
“Harapannya even ini berkelanjutan dengan kerjasama yang baik antara Ibis Hotel dan LINKSOS,” ujar Pembina Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) Ken Kerta.
Langkah riilnya adalah Ibis Hotel membantu pemasaran batik karya Omah Difabel LINKSOS, terang Ken sapaan akrabnya. Pihak hotel menfasilitasi adanya galeri produk.
Kami juga mendorong Ibis Style Malang memiliki seragam batik cap ciprat karya Omah Difabel ini, harap Ken. Untuk warna, motif dan lainnya, kami juga terbuka terhadap rekan-rekan di Ibis.
“Even ini sangat baik dan bermanfaat, tak hanya membuka kesempatan bagi kawan-kawan difabel untuk berekspresi, juga membuka peluang ekonomi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu peserta acara Tatik Suwarni menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat senang mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam acara ini,” ujar Tatik.
Orangtua dari anak dengan disabilitas intelektual ini juga berharap adanya keberlanjutan even. Dalam acara tersebut ia didampuk sebagai salah satu narasumber talkshow.
“Adanya berbagai kegiatan untuk anak-anak difabel setidaknya berdampak pada kemandirian hidup mereka,” harap Tatik. (admin)