YBM PLN Pusmanpro UPMK II Surabaya menggelar event ini bersama Srikandi PLN Pusmanpro UPMK II, Diskopindag Kota Malang, LINKSOS, dan Human Initiative Kegiatan ini memadukan seni, pemberdayaan ekonomi, dan semangat social inclusion. Tujuannya membuka ruang partisipasi setara sekaligus menghapus stigma terhadap komunitas cerebral palsy.
Selain pameran, panitia menyalurkan santunan dan bantuan bermanfaat bagi 50 penyandang disabilitas, khususnya cerebral palsy (CP). Langkah ini menjadi bagian dari penerapan program maturity level sustainability pada poin social inclusion.
Maturity Level Sustainability dan Social Inclusion
Program maturity level sustainability pada poin social inclusion menilai sejauh mana organisasi mengintegrasikan aspek sosial dalam kegiatannya. Penilaian ini tidak hanya melihat keuntungan, tetapi juga dampak lingkungan dan manfaat sosial.
Fokus program ini adalah melibatkan serta memberdayakan kelompok rentan. Organisasi memastikan mereka memperoleh akses yang sama terhadap peluang, sumber daya, dan manfaat.
Di MCC, social inclusion maujud dalam kegiatan Bantuan Sosial dan Pameran Ekraf Cerebral Palsy. Kegiatan ini memberi dukungan langsung sekaligus membangun kemandirian. Selain itu, pameran ini meningkatkan partisipasi, mengurangi stigma, dan menunjukkan kekuatan kolaborasi lintas sektor.
Program Sahabat CP dan Pemberdayaan Keluarga
Kegiatan Bantuan Sosial dan Pameran Ekraf Cerebral Palsy ini terhubung dengan Program Sahabat CP yang dijalankan LINKSOS sejak Maret 2025 di MCC. Awalnya, program ini fokus pada kesehatan dan kesejahteraan penyandang CP.
Seiring waktu, cakupan program meluas. LINKSOS mulai memberdayakan keluarga dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif.
Cerebral palsy adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi gerakan, koordinasi otot, dan postur tubuh. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan atau perkembangan abnormal pada otak. Meskipun tidak dapat disembuhkan, gejalanya dapat dikelola dengan terapi dan perawatan yang tepat.
Melalui kolaborasi lintas sektor, harapannya kegiatan di MCC ini dapat meningkatkan kesadaran publik. Dukungan untuk pemberdayaan penyandang cerebral palsy pun dapat semakin meluas di Indonesia.