Praktik baik pemberdayaan kusta di Jawa Timur Angka Kusta di Indonesia Masih Tinggi pelatihan kusta Rencana Kerja FIKDIS Kabupaten Pasuruan 2024

Annual Public— Laporan Tahunan 2023 Lingkar Sosial Indonesia

6 minutes, 50 seconds Read
Tahun 2023 menjadi tonggak penting bagi LINKSOS dengan pencapaian kerja sama nasional dan internasional, termasuk dengan KND, Indika Foundation, dan Meta, yang memperluas jangkauan serta dampak pemberdayaan disabilitas, sekaligus mendapatkan apresiasi atas upaya advokasi dan inovasi program inklusif.
Ken Kerta
Ken Kerta
Ketua Pembina

Profil Lingkar Sosial Indonesia

Tentang LINKSOS

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) didirikan pada 2014 untuk membangun komunitas sosial yang bersinergi lintas sektor dalam menangani berbagai permasalahan sosial. Organisasi ini mengajak berbagai pihak bekerja sama sesuai bidang dan kapasitas masing-masing.

Pendiri LINKSOS, Ken Kerta, mencetuskan nama Lingkar Sosial sebagai simbol ekosistem sosial yang saling mendukung. Fokus utama LINKSOS adalah mendampingi kelompok marginal dan individu dengan disfungsi sosial agar lebih mandiri dan berdaya.

Sejak awal, LINKSOS aktif menangani isu kusta dan disabilitas melalui pemberdayaan penyandang disabilitas. Selain itu, LINKSOS juga menangani berbagai isu sosial lain dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari solusi. Program-programnya mencakup bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan, pendidikan, kebencanaan, dan hukum.

Visi
Menjangkau seluruh Indonesia dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif. Untuk itu, LINKSOS membuka keanggotaan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi serta mengembangkan program nasional, seperti Difabel Pecinta Alam dan Posyandu Disabilitas, guna memperluas jangkauan dan dampak.

Misi

  • Pemberdayaan: Meningkatkan kemandirian kelompok marginal.
  • Kolaborasi: Membangun sinergi lintas sektor.
  • Partisipasi: Mendorong keterlibatan aktif masyarakat.

LINKSOS menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta berpegang pada prinsip independen dan inklusif, memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

Program Utama

putuk lesung gunung arjuno, Peserta Deklarasi Disability Seven Summits

Difabel Pecinta Alam

Difabel Pecinta Alam (Difpala) adalah kelompok pendaki gunung disabilitas pertama di Indonesia. Dibentuk oleh Lingkar Sosial Indonesia pada tahun 2020 untuk merespon pandemi. Selain mendaki, Difpala juga aktif melakukan penghijauan dan pemberdayaan masyarakat. Keanggotaan inklusif dan terbuka.  Lebih lanjut>>

Posyandu Disabilitas

Posyandu Disabilitas adalah layanan kesehatan berbasis kebutuhan ragam disabilitas. Diinisiasi Lingkar Sosial Indonesia pada tahun 2019 di Malang, Jawa Timur. Layanannya meliputi pemeriksaan kesehatan, terapi, sertas pelatihan keterampilan untuk mendukung kemandirian dan kualitas hidup penyandang disabilitas. Lebih lanjut>>

Leprosy in Nguling District

Nol Kusta

Nol kusta adalah strategi pemberantasan kusta yang diluncurkan oleh WHO pada tahun 2021. Strategi ini bertujuan untuk menghentikan penularan kusta, meningkatkan pencegahan kusta dan deteksi kasus aktif serta mengelola kusta dan konsekuensinya. Nol kusta juga mencegah disabilitas baru, menghapus stigma dan memastikan hak asasi manusia dihormati. Lebih lanjut>>

OMAH DIFABEL

Ekraf Omah Difabel

Ekonomi Kreatif (Ekraf) Omah Difabel memberdayakan penyandang disabilitas melalui produk dan jasa. Selain keset, batik, bubuk kopi, dan handy craft, Omah Difabel juga menawarkan jasa Difabel Dance dan jasa Camping. Produk dan jasa ini mendukung kemandirian ekonomi difabel, mengurangi stigma, dan memperkuat inklusivitas dalam ekonomi kreatif. Lebih lanjut>>

Laporan Kinerja (Capaian dan Dampak)

Tahun 2023 menjadi momen pembelajaran yang berharga. Kami menjalin kerja sama dengan berbagai jaringan nasional dan internasional. Di awal tahun, kami menandatangani MoU dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND), yang memperkuat kredibilitas organisasi serta memperluas jaringan nasional. KND merupakan organisasi independen non-struktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Kerja sama LINKSOS dan KND merupakan capaian penting, dengan dampak peningkatan kredibilitas organisasi dan perluasan jaringan nasional.

Kami juga bermitra dengan Indika Foundation dalam bidang kepemudaan dan perdamaian dunia dengan fokus pada kepramukaan inklusif. Sekitar 300 anak muda terlibat dalam kegiatan ini. Bergerak dalam kepramukaan merupakan pengalaman baru dan menjadi inisiatif di Indonesia. Hasil dari kerja sama ini adalah terbentuknya Gugusdepan Teritorial berbasis komunitas disabilitas pertama di Indonesia. Kerja sama Indika Foundation dan LINKSOS ini juga melibatkan KND untuk pengembangan Satuan Komunitas Pramuka Disabilitas Berdaya (Sako Daya) yang diinisiasi LINKSOS sejak tahun 2022.

Selain itu, kami bekerja sama dengan Kawan Ruki (Ruang Komunal untuk Indonesia)–program Meta dalam topik Pemberdayaan Digital. Sebanyak 50 penyandang disabilitas terlibat dalam kegiatan ini. Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari penghargaan yang kami terima tahun sebelumnya dari Kawan Ruki. Penghargaan ini diberikan kepada tujuh komunitas berdampak di Indonesia dalam kategori disabilitas. Capaian ini membuktikan bagaimana LINKSOS memberikan dampak bagi masyarakat disabilitas di Indonesia. Nilai lebih LINKSOS dalam hal ini adalah program Desa Inklusi dengan produk kebijakan Posyandu Disabilitas.

Berbagai program lain, terutama yang berbasis keswadayaan dan sinergitas lintas sektor, juga terus berjalan, di antaranya Difabel Pecinta Alam (Difpala) dan Posyandu Disabilitas. Difpala tahun 2023 menggelar Jambore Nasional pertama kali. Sekitar 60 peserta disabilitas dan non-disabilitas, dengan 70 persen di antaranya penyandang disabilitas, terlibat dalam aktivitas ini. Kegiatan ini melibatkan KND. Meski merupakan even berskala nasional, pembiayaan kegiatan ini berbasis keswadayaan masyarakat.

Kegiatan lainnya adalah Posyandu Disabilitas. Program ini diinisiasi LINKSOS sejak tahun 2019 dan kini telah diadopsi oleh Pemkab Malang sebagai program kesehatan. Saat ini telah terbentuk enam Posyandu Disabilitas di Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan keberhasilan LINKSOS dalam melakukan advokasi kebijakan. Dampak dari Posyandu Disabilitas, setidaknya 300 penyandang disabilitas mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik dan aksesibel. Sebelumnya, untuk mendapatkan layanan kesehatan khususnya terapi, mereka harus ke rumah sakit yang berbiaya relatif mahal bagi yang tidak mampu.

Di bidang pencegahan dan penanggulangan kusta, kami tetap konsisten bersama NLR Indonesia dan Kementerian Kesehatan. Saat ini, kerja kami masih fokus pada Kabupaten Pasuruan, salah satu wilayah endemik kusta di Jawa Timur. Di lokasi ini, kami berhasil mengikis stigma kusta yang tinggi, yang dibuktikan dengan peningkatan partisipasi masyarakat. Sebelumnya, urusan kusta dianggap sebagai tanggung jawab puskesmas saja. Namun kini, kami memiliki 160 relawan Kader Kusta yang beranggotakan perangkat desa, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, masyarakat luas termasuk penyandang disabilitas, dan orang yang pernah mengalami kusta.

LINKSOS akan terus berkomitmen dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan dan advokasi sosial guna menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.

Laporan Keuangan

Catatan: 

Laporan keuangan telah diaudit secara internal untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Pertanyaan atau klarifikasi dapat disampaikan melalui sesi diskusi keuangan bulanan.

Ringkasan Keuangan

RincianDebetKreditSaldo
Pemasukan232.670.933  
Pengeluaran 232.670.933 
Saldo Akhir  0

Detail Pemasukan

Sumber PemasukanJumlah 
Hibah dari NLR Indonesia138.575.000
Hibah dari Indika Foundation83.295.933
Hibah dari Meta10.000.000
Penjualan produk UMKM800.000
Total232.670.933

Detail Pengeluaran

Jenis PengeluaranJumlah
Operasional Kantor38.100.000
Pemberdayaan disabilitas kusta di Pasuruan (NLR Indonesia)100.475.000
Kegiatan Kepemudaan, Kepramukaan dan Perdamaian Dunia (Indika Foundation)83.295.933
Pemberdayaan Digital (Meta)10.000.000
Belanja Peralatan Pelatihan UMKM800.000
Total232.670.933

Tantangan dan Rencana Tindak Lanjut

Tantangan utama LINKSOS pada tahun 2023 masih berkisar pada pembiayaan dan keterbatasan SDM pengurus yang kompeten, terutama di bidang fundraising. Sebagai organisasi independen berbasis pemberdayaan, LINKSOS membutuhkan pendanaan berkelanjutan agar dapat memperluas jangkauan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi penyandang disabilitas.

Hingga saat ini, jangkauan program masih terbatas pada wilayah sekitar kantor LINKSOS atau lokasi proyek yang mendapatkan pendanaan dari sponsor. Untuk mengatasi tantangan ini, LINKSOS merancang beberapa langkah strategis, di antaranya:

  1. Penguatan Kapasitas SDM – Meningkatkan kompetensi pengurus dalam bidang fundraising dan manajemen keuangan melalui pelatihan serta kolaborasi dengan pihak profesional.

  2. Diversifikasi Sumber Pendanaan

    • Mengembangkan berbagai strategi penggalangan dana, termasuk kampanye donasi publik, crowdfunding, dan kemitraan dengan sektor swasta.

    • Mengoptimalkan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan sebagai salah satu sumber dukungan berkelanjutan bagi program LINKSOS.

  3. Penguatan Sosial Enterprise – Mendorong pemberdayaan ekonomi melalui UMKM Disabilitas, menciptakan model bisnis sosial yang berkelanjutan, serta memperluas jaringan pemasaran produk-produk inklusif.

  4. Ekspansi Program Berbasis Keswadayaan – Memperluas inisiatif berbasis komunitas yang mengandalkan partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan keberlanjutan program.

  5. Peningkatan Advokasi dan Jejaring – Membangun hubungan lebih erat dengan pemerintah, NGO, dan mitra strategis lainnya untuk mendukung kebijakan yang berpihak pada inklusi sosial serta memperoleh dukungan sumber daya.

  6. Peningkatan Tampilan dan Informasi di Website – Memperbaiki tampilan serta memperkaya konten website LINKSOS agar lebih profesional dan informatif, guna meningkatkan kepercayaan publik dan menarik lebih banyak mitra serta donatur.

Dengan langkah-langkah ini, LINKSOS berharap dapat memperkuat keberlanjutan organisasi, memperluas cakupan layanan, serta memastikan setiap penyandang disabilitas mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pemberdayaan dan layanan sosial.

Kerjasama dan Dukungan

Demikian laporan tahunan ini kami susun sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas terhadap seluruh pemangku kepentingan. Kami berharap laporan ini tidak hanya menjadi dokumentasi kinerja, tetapi juga membuka peluang sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

LINKSOS membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk:

  • Kesehatan dan inklusi sosial

  • Pemberdayaan ekonomi dan UMKM Disabilitas

  • Pendidikan inklusif dan keterampilan vokasional

  • Perlindungan hukum dan advokasi kebijakan

  • Program lingkungan dan keberlanjutan

Kami mengundang pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, akademisi, dan individu yang memiliki kepedulian terhadap isu disabilitas untuk bersama-sama menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program, kerja sama, atau dukungan lainnya, silakan hubungi kami:

📍 Alamat: Share Office Space LINKSOS, Lantai 5 Gedung MCC, Jl Ahmad Yani 53, Blimbing, Kota Malang
📧 Email: info.lingkarsosial@gmail.com
📞 Telepon/WhatsApp: 0857-6463-9993
🌐 Website: www.lingkarsosial.org
📱 Media Sosial: IG @lingkarsosial_malang

Mari bersama membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan!

Similar Posts

Skip to content