Setidaknya, tiga prinsip bisnis saya serap dalam pelatihan Empower Academy, Sabtu 31 Agustus 2024 di Malang Creative Center. Pemateri dari Founder Let’s Play Indonesia, Arif Bawono. Prinsip tersebut adalah memahami tujuan bisnis, informasi bisnis yang efektif, serta kolaborasi bisnis.
Empower Academy adalah program inkubasi bisnis bagi UMKM Disabilitas dan kelompok marginal. Kegiatan diprakarsai oleh Bangun Bangsa bekerjasama dengan Ngalup Creative Network. Kegiatan juga didukung oleh Lingkar Sosial Indonesia, Malang Creative Center dan terbuka bagi seluruh pihak untuk dapat mendukung dan berkomitmen.
Empower Academy bertujuan untuk memberdayakan individu penyandang disabilitas dan komunitas marginal dengan keterampilan bisnis hingga mencapai kemandirian finansial. Tahap pertama program ini diikuti oleh 25 UMKM disabilitas di Malang Raya. Mereka akan mengikuti program pelatihan dan pendampingan inkubasi bisnis selama delapan bulan.
Bisnis membantu diri sendiri dan orang lain
Arif sapaan akrabnya, mengajak berpikir sederhana tentang prinsip bisnis. Pertama tujuan bisnis. Bisnis bertujuan untuk membantu diri sendiri. Misalnya, bisnis untuk menghasilkan keuntungan bagi pelakunya. Keuntungan bisa berupa uang maupun investasi sosial dari kita membantu bisnis orang lain. Artinya bisnis sebagai alat mencapai tujuan.
Keuntungan berupa uang, misalnya keuntungan dari penjualan produk. Sedangkan keuntungan investasi sosial adalah saling membantu sesama pelaku bisnis.
Namun bisnis juga harus membantu orang lain. Contoh mudahnya, orang butuh alas kaki, kita menjual sandal. Orang butuh tempat nongkrong sambil ngopi, kita mendirikan warkop.
Artinya, jika bisnis dapat membantu orang mengatasi masalah orang lain, maka bisnis itu akan laku. Selanjutnya, jika bisnis mampu membantu diri sendiri, pelaku bisnis akan mendapatkan keuntungan dan memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Informasi bisnis yang efektif
Prinsip bisnis berikutnya adalah informasi bisnis yang efektif. Informasi bisnis disampaikan kepada sasaran yang tepat. Misal menawarkan produk kosmetik kepada perempuan. Sedangkan informasi yang tidak tepat contohnya mempromosikan kebutuhan rumah tangga kepada anak-anak SD.
Kontak seluler juga bisa menjadi sarana informasi bisnis yang efektif. Misalnya membuat status promosi produk. Mennyampaikan informasi produk langsung ke kontak yang bersangkutan, dan lainnya.
Tanpa informasi bisnis, orang tidak tahu apa yang kita jual, sehingga produk tidak laku. Dengan catatan, informasi bisnis yang efektif adalah mempromosikan produk kepada calon konsumen berbasis riset pasar dan asesmen kebutuhan konsumen.
Pentingnya kolaborasi
Arif juga menekankan prinsip bisnis lainnya, yaitu pentingnya kolaborasi. Manfaat kolaborasi adalah untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan bisnis.
Contoh penting kolaborasi ditemukan dalam pelatihan Empower Academy. Tiga peserta pelatihan bernama Tildis, Luluk dan Ken, ketiganya punya kebutuhan senada terkait telor asin.
Kisahnya, Tildis memproduksi telor asin. Untuk ketersediaan bahan baku dan kualitas produk ia tak kesulitan. Namun permasalahannya, ia kesulitan pemasaran. Pembeli produknya masih seputar keluarga dan klien panti Disabilitas tempat ia bekerja.
Sementara itu, Luluk pengusaha cathering kerap kesulitan mendapatkan telor asin yang berkualitas. Luluk sangat menjaga kualitas sehingga ia tak bisa menggunakan sembarang telor asin.
Disini lainnya, Ken memiliki UMKM binaan yang memproduksi telor. Untuk pemasaran cukup lancar, namun persoalannya di bahan baku. Khususnya di musim kemarau saat produksi telor bebek menurun, Ken kesulitan mendapatkan telor bebek sebagai bahan baku telor asin.
Dalam kasus ini, Thildis, Luluk, Ken berpotensi untuk kolaborasi. Kolaborasi akan memudahkan para pihak memenuhi kebutuhannya.
Kesimpulan
Tulisan ini merupakan sedikit dari banyak wawasan yang disampaikan oleh Arif Bawono. Setidaknya saya menyimpulkan adanya tiga prinsip bisnis. Prinsip ini sederhana dan mudah memahaminya.
Pertama memahami tujuan bisnis. Bahwa bisnis bertujuan membantu diri sendiri dan orang lain. Jika tidak, maka bisnis akan merugi dan produk tidak laku.
Kedua informasi bisnis yang efektif. Mudahnya, tawarkan produk kepada calon konsumen yang membutuhkan berdasakan riset pasar dan asesmen kebutuhan. JIka tidak, maka penawaran akan sia-sia. Atau jika tidak menginformasikan produk, maka tidak akan ada pembeli.
Ketiga pentingnya kolaborasi bisnis. Manfaat kolaborasi adalah untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan bisnis. Kolaborasi juga penting untuk investasi sosial dan menjaga keberlanjutan bisnis.