Stigma kusta masih melekat di masyarakat dan berdampak pada tindakan diskriminatif bagi penderitanya. Orang yang pernah mengalami kusta (OYOMK) rentan mengalami pengucilan dan pengasingan oleh keluarga maupun lingkungannya.
Penyebab stigma dan diskriminasi kusta adalah minimnya pengetahuan masyarakat. Perlu adanya program sosialisasi yang intens dari Kementrian Kesehatan supaya informasi kusta yang benar dipahami oleh masyarakat luas.
Mengenal Deteksi dini kusta, pencegahan dan pengobatannya
Apa itu Kusta?
Kusta adalah penyakit kulit yang disebabkan bakteri, namanya Mycobacterium Leprae. Bakteri ini menyerang sel saraf tepi, sehingga menyebabkan mati rasa pada bagian yang terinfeksi. Pemicu penyakit ini bisa dari sanitasi yang buruk serta kurangnya kebersihan tempat tinggal dan lingkungan.
Ya, kusta bisa menular melalui penderita yang belum mendapatkan Multi Drug Terapi (MDT), yaitu kombinasi obat yang direkomendasi oleh WHO. Syarat penularan adalah kontak antara penderita yang belum terintervensi MDT dengan orang lain secara intens dalam jangka waktu lama. Duduk bersama atau bersalaman tidak menyebabkan penularan.
Dimana mendapatkan obat kusta? Berapa harganya?
Obat kusta namanya MDT, bisa diperoleh gratis di Puskesmas.
Apakah kusta bisa disembuhkan? Berapa lama ya?
Kusta bisa disembuhkan melalui pengobatan yang tepat. Obat kusta namanya MDT. Lama pengobatan kusta, untuk tipe basah selama 12 bulan, dan untuk tipe kering selama 6 bulan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Bagaimana pencegahannya?
Caranya dengan deteksi dini kusta. Kenali gejalanya sejak dini. Cara termudah dan lazim digunakan adalah dengan mengenali apakah terdapat bercak putih mirip panu atau ruam kemerahan yang mati rasa?
Indikator mati rasa adalah tanda tersebut ditusuk dengan jarum steril atau digosok dengan kapas. Jika mati rasa maka ada kemungkinan kusta. Langkah yang tepat adalah segera periksa ke Puskesmas terdekat.
Jika mengetahui ada anggota keluarga, teman atau tetangga mengalami tanfa kusta, apa yang harus dilakukan?
Ok, jangan dibiarkan ya.., sarankan dengan baik agar ia mau periksa ke Puskesmas.
Apa dampak jika orang yang mengalami kusta tidak diobati?
Akibat pertama adalah makin parahnya penyakit yang kemudian berdampak pada kerusakan fisik (kecacatan), juga komplikasi penyakit sebab makin menurunnya daya tahan tubuh.
Akibat selanjutnya adalah menyebabkan penularan. Artinya membiarkan orang yang mengalami kusta tanpa pemgobatan berarti menciptakan mata rantai penularan.
Yuk, peduli Kusta!