Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025

Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025

4 minutes, 27 seconds Read
Sarasehan Pembina di Sanggar Bakti Lawang—dalam momentum Hari Pramuka—menjadi ajang sharing antar gugusdepan. Termasuk Gudep LINKSOS—gugus depan berbasis komunitas disabilitas pertama di Indonesia— memaparkan Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025 yang menyasar penyandang disabilitas spektrum berat dan yang tak pernah mengenyam pendidikan formal.
KEN PRAMUKA
Ken Kerta
Penulis adalah Kamabigus Lingkar Sosial Indonesia 27-187/188 (Mpu Prapanca–Wedwawedan)

Peringatan Hari Pramuka, Kamis (14/8) 2025 di Sanggar Bakti Lawang, dihadiri lebih dari 300 Pramuka dari Kwarran Lawang—termasuk penyandang disabilitas anggota Rintisan Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Inklusi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Hari Pramuka kali ini diramaikan dengan bazar produk disabilitas dan sarasehan Pembina. 

Khususnya dalam sesi sarasehan, para Pembina berkesempatan sharing program maupun tanya jawab. Termasuk Gudep LINKSOS—gugus depan berbasis komunitas disabilitas pertama di Indonesia— sharing tentang Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025. 

Perwakilan Sako Inklusi—Ken Kerta dan Widi Sugiarti didampingi pendamping disabilitas dari Panti Karya Asih—memaparkan lima program kerja yang fokus pada peningkatan lifeskill dan inklusi sosial. Uniknya, program juga menyasar penyandang disabilitas spektrum berat dan yang tak pernah mengenyam pendidikan formal.

Lima Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025

Gudep LINKSOS menjadi penggerak pengembangan Sako Inklusi. Maka demi efektifitas, program Gudep LINKSOS sekaligus menjadi program rintisan Sako Inklusi. Berikut lima Program Kerja Rintisan Sako Inklusi 2025:

  1. Penyelesaian SKU/SKK—dengan adaptasi kurikulum sesuai kebutuhan ragam disabilitas.
  2. Koordifa Kebangsaan—paduan suara, isyarat, gestur, dan ekspresi disabilitas untuk lagu-lagu lagu kebangsaan.
  3. Dekraf (Difabel Kreatif)—pelatihan lifeskill seperti ekonomi kreatif dan pengembangan bakat serta pendampingan UMKM.
  4. Kelas BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).
  5. Kelas Calistung (baca tulis hitung dan permainan)

Mengenal Sako Inklusi dan Gudep LINKSOS

Sako Inklusi atau Satuan Komunitas Pramuka Inklusi merupakan inisiatif LINKSOS dan Kwarran Lawang sejak tahun 2022, tepatnya 14 Agustus dalam momentum Kemah Bakti Inklusi I Hari Pramuka di Desa Turirejo, Lawang, Kabupaten Malang.1

Sedangkan Gudep LINKSOS atau gugus depan teritorial pangkalan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dibentuk melalui musyawarah gugus depan, Sabtu, 12 Agustus 2023 di Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.2. Gudep LINKSOS dalam naungan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Malang dengan nomor registrasi 27-187 untuk gudep putra Mpu Prapanca dan 27-188 untuk gudep putri Wedwawedan.

Capaian Program Kerja

Pertama, penyelesaian SKU/SKK—dengan adaptasi kurikulum sesuai kebutuhan ragam disabilitas. Program ini masih berjalan sekitar 20 persen, sebab tantangannya unik, gudep mengelola anggota Pramuka yang sebelumnya tidak sekolah dan tidak mengenal Pramuka. Saat ini, fokus Gudep mengenalkan teknik upacara bendera, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan disiplin.

Kedua, Koordifa Kebangsaan—paduan suara, isyarat, gestur, dan ekspresi disabilitas untuk lagu-lagu kebangsaan. Program ini berjalan baik, setidaknya terdapat pelatihan koor satu bulan dua kali. Anggota koor saat ini berjumlah sekitar 20 orang dari berbagai ragam disabilitas— termasuk disabilitas dengan spektrum berat.

Ketiga, Dekraf (Difabel Kreatif)—pelatihan lifeskill seperti ekonomi kreatif dan pengembangan bakat serta pendampingan UMKM. Program ini berjalan baik di Kabupaten Malang—yaitu Kecamatan Lawang dan Pagelaran— dan Kota Malang—yaitu di Kecamatan Lowokwaru dan Kedung Kandang. Saat ini anggota Dekraf sekitar 40 orang, terdiri dari penyandang disabilitas dan orangtuanya sebagai pendamping.

Keempat, Kelas BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia). Program ini berjalan baik. Setiap anggota Gudep mendapatkan pelajaran BISINDO—meliputi abjad, percakapan harian, serta lagu Indonesia Raya dan Hymne Pramuka.

Kelima, Calistung (baca tulis hitung permainan). Program ini masih berjalan sekitar 20 persen dan memiliki tantangan sama dengan program penyelesaian SKU/SKK.

Dukung Kami!

Gudep LINKSOS dan rintisan Sako Inklusi merupakan inisiatif pertama gerakan kepramukaan berbasis komunitas disabilitas di Indonesia. Inisiatif ini sekaligus akan menjadi contoh/model pengembangan di daerah lainnya.

Namun untuk mengembangkan potensi tersebut, komunitas memerlukan beberapa dukungan dari multi pihak. Harapannya dukungan tersebut mampu mendukung capaian Program Kerja Sako Inklusi 2025.

Pertama, sumber daya Pembina. Untuk menambah sumber daya Pembina, Gudep LINKSOS akan mengirimkan beberapa orang untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar (KMD)—dalam hal ini gudep memerlukan dukungan pembiayaan. 

Kedua, seragam Pramuka. Anggota Gudep LINKSOS mayoritas dari kalangan menengah ke bawah dan beberapa tidak pernah mengenyam pendidikan formal sebelumnya, sehingga tidak memiliki seragam Pramuka. Untuk itu, pihak gudep terbuka menerima donasi seragam Pramuka—baik dalam kondisi baru maupun layak pakai.

Ketiga, lokasi latihan. Gudep LINKSOS memerlukan lokasi pelatihan yang ramah disabilitas. Untuk pramuka disabilitas, lokasi yang ideal adalah perpaduan outdoor, semi outdoor dan tersedianya fasilitas aksesibel diantaranya toilet disabilitas. 

Selama ini terdapat tiga lokasi strategis yang dinilai cukup aman dan nyaman—meski dengan keterbatasannya— yaitu Sanggar Bakti Lawang, Malang Creative Center, serta Posko Rescue Bela Negara (Lembah Karangduren).

Tiga lokasi di atas selama ini telah digunakan Gudep LINKSOS dalam beberapa kesempatan diantaranya even nasional. Namun untuk memperluas wawasan dan pengalaman—sekaligus mengkampanyekan inklusi disabilitas—pihak gudep juga akan mengekplorasi lokasi-lokasi lainnya. 

Peluang Kerjasama

LINKSOS memiliki kemampuan mengelola event dan publikasi yang baik. Potensi ini cocok untuk promosi dan branding organisasi, tempat wisata dan bumi perkemahan. 

Berikut beberapa event kepramukaan yang pernah digelar LINKSOS: 

  1. Kemah Bakti Inklusi I (2022) di Desa Turirejo Lawang, even kolaborasi LINKSOS, Kwarran Lawang dan Pemkab Malang. Kemah ini menghadirkan sekitar 600 peserta— 120 diantaranya penyandang disabilitas— dan menjadi momentum peluncuran Sako Inklusi—satuan komunitas pramuka disabilitas—pertama di Indonesia.3
  2. Educamp Inklusif (2023) di Sanggar Bakti Lawang, even kolaborasi LINKSOS, Kwarran Lawang dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI serta Indika Foundation.4
  3. Educamp Nasional Pramuka Inklusif (2024) di Posko Rescue Bela Negara (Lembah Karangduren), even kolaborasi LINKSOS, KND RI dan Kwarnas. Even nasional ini menghadirkan enam perwakilan kwarda.5
  1. Desa Turirejo, Pelopor Desa Wisata Inklusi di Kabupaten Malang | LIVE REPORT []
  2. LINKSOS Bentuk Gudep Inklusif []
  3. 600 Pramuka dalam Kemah Bakti Inklusi Malang []
  4. Educamp Inklusif di Sanggar Bakti Pramuka []
  5. Educamp Nasional 2024 Malang Lahirkan Rintisan Sako Daya []

Similar Posts

Skip to content