Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) bersama Gerakan Pramuka Kwarran Lawang dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI didukung Indika Foundation menggelar Educamp Inklusif, 16-17 September 2023 di Sanggar Bakti Pramuka Lawang. Kegiatan bertujuan berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang inklusi disabilitas.
Materi kegiatan Educamp Inklusif diantaranya pengenalan ragam disabilitas, hak dan cara pandang, serta etika berinteraksi dan dasar bahasa isyarat Indonesia. Educamp juga akan menjadi momen penandatanganan perjanjian kerja sama antara KND RI dan LINKSOS tentang pengarusutamaan isu disabilitas dalam kegiatan cinta alam dan kepramukaan.
“Educamp Inklusif merupakan tema dari Kemah Bakti Inklusi II, sebelumnya Kemah Bakti Inklusi I digelar pada bulan Agustus 2022 lalu di Desa Turirejo Lawang, Kabupaten Malang,” terang Pembina LINKSOS, Ken Kertaning Tyas. Lanjutnya, even tahunan bersama Pramuka ini sebagai sarana untuk membumikan nilai-nilai inklusi ke masyarakat.
Even selain melibatkan Pramuka usia muda 15-24 tahun juga melibatkan Pramuka penyandang disabilitas dari Panti Karya Asih dan Gerkatin Kota Malang. Dengan kepesertaan inklusif ini diharapkan mampu membangun kolaborasi dan sinergitas.
Mengikis segregasi sosial
Ken menjelaskan, bahwa Pramuka pada prinsipnya memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi secara penuh. Namun minimnya pengetahuan tentang disabilitas menjadi tantangan bagi pelaksanaan di lapangan.
“Gerakan Pramuka pada prinsipnya inklusif, namun dalam praktiknya masih terdapat segregasi sosial atau pemisahan akibat ketidakmampuan interaksi,” ungkap Ken.
Ketika Pramuka non disabilitas bertemu dengan Pramuka penyandang disabilitas, mereka tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan Pramuka tentang disabilitas. Penyebab lainnya adalah minimnya kesempatan Pramuka penyandang disabilitas untuk berinteraksi dengan Pramuka pada umumnya, sehingga minim pula terjadi transfer pengetahuan diantara keduanya.
Dengan adanya Educamp inklusif harapannya akan mampu menjadi wahana berbagi pengetahuan dan keterampilan. Dalam educamp penyandang disabilitas berkesempatan memberikan materi terkait kesadaran disabilitas. Materi-materi tersebut diantaranya tentang ragam disabilitas, cara pandang, etika berinteraksi, hingga praktik dasar bahasa isyarat.
Harapan lainnya, dengan adanya saling berbagi pengetahuan akan mengikis segregasi sosial dalam kepramukaan. Dalam Educamp Inklusif, para Pramuka berkesempatan berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang dasar-dasar kepramukaan, kedisiplinan serta kecakapan hidup.
Jaminan bagi Penyandang Disabilitas
Ken menandaskan bahwa pada prinsipnya Gerakan Pramuka telah menjamin adanya ruang gerak inklusif bagi siapapun termasuk penyandang disabilitas dalam bentuk kesempatan belajar sesuai minat dan kemampuan,serta kesempatan berinteraksi.
Jaminan partisipasi penyandang disabilitas termuat dalam beberapa regulasi kepramukaan, di antaranya Keputusan Kwarnas nomor231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka. Jukran ini memuat pengaturan tentang Gudep Pramuka Luar Biasa, Gudep Terpadu dan Gudep Inklusif.
Terdapat pula regulasi tentang Satuan Komunitas Pramuka (Sako) yang mewadahi aspirasi profesi, agama dan kelompok termasuk Penyandang Disabilitas. Petunjuk penyelenggaran Sako diatur dalam Keputusan Kwarnas Nomor 177 Tahun 2012.
Dukungan lintas sektor
“LINKSOS bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Kwarran Lawang sejak tahun 2021,” ungkap Ken. Bentuk kegiatan di antaranya penghijauan gunung, kemah bakti inklusi serta mengembangkan rintisan Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Inklusi.
Selain dengan Kwarran Lawang, LINKSOS juga bekerjasama dengan Indika Foundation, sebuah yayasan yang fokus terhadap isu kepemudaan dan perdamian dunia. LINKSOS dan Indika Foundation bekerjasama dalam program Gerak Pasti atau Gerakan Pramuka untuk Sinergitas Pemuda, Perdamaian dan Indonesia Inklusi.
LINKSOS juga bekerjasama dengan Komisi Nasional Disabilitas (RI). Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU, pada bulan Maret 2023 di bidang advokasi kebijakan dan edukasi masyarakat terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
(admin).