
KOTA MALANG – Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) merumuskan outcome Program Sahabat– Sehat Sejahtera Bersama Disabilitas Spektrum Berat, pada Selasa, 25 Maret 2025 di Malang Creative Center (MCC) . Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas spektrum berat melalui bantuan pangan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan keluarga.1
Founder LINKSOS, Ken Kerta, menekankan bahwa selama ini banyak kegiatan inklusif yang hanya menjangkau disabilitas spektrum ringan hingga sedang. Sementara itu, penyandang disabilitas spektrum berat masih minim perhatian. “Di Malang Raya dan daerah lain di Jawa Timur, komunitas maupun program pemerintah yang fokus pada penyandang disabilitas berat masih sangat terbatas,” ujar Ken.

Apa Itu Disabilitas Spektrum Berat?
Disabilitas spektrum berat merujuk pada kondisi penyandang disabilitas yang sepenuhnya bergantung pada orang lain dalam aktivitas sehari-hari, termasuk perawatan diri dan kebutuhan dasar seperti makan dan toilet. Penyebabnya beragam, bisa karena keterbatasan fisik, intelektual, sensorik, atau mental yang menghambat kemandirian individu.
Secara umum, disabilitas dikategorikan ke dalam tiga spektrum:
- Disabilitas spektrum ringan, yaitu individu dengan hambatan tetapi masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dengan sedikit bantuan.
- Disabilitas spektrum sedang, yaitu individu yang memerlukan bantuan dalam beberapa aktivitas tetapi masih memiliki tingkat kemandirian tertentu.
- Disabilitas spektrum berat, yaitu individu yang sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Klasifikasi ini merujuk pada International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara itu, di Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjamin hak-hak penyandang disabilitas, meskipun belum mengatur secara spesifik spektrum disabilitas.2

Tiga Outcome Program Sahabat
Dalam rapat tersebut, LINKSOS menetapkan tiga outcome Program Sahabat sebagai fokus utama:
- Penyandang disabilitas berat mendapatkan bantuan pangan dan popok secara berkala.
- Penyandang disabilitas berat memperoleh layanan kesehatan melalui Posyandu Disabilitas.
- Keluarga penyandang disabilitas berat memperoleh layanan pemberdayaan.
Untuk mencapai outcome Program Sahabat ini, LINKSOS akan melaksanakan langkah-langkah strategis, di antaranya:
- Berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyaluran bantuan pangan dan popok, terutama bagi keluarga tidak mampu.
- Merealisasikan Posyandu Disabilitas di MCC sebagai bagian dari program Forum Inklusi MCC di bidang layanan kesehatan.
- Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) bagi orang tua penyandang disabilitas berat, yang disesuaikan dengan potensi SDM dan wilayah domisili.
Ken menegaskan bahwa outcome Program Sahabat akan dicapai melalui dukungan banyak pihak. “Kami membuka ruang bagi masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk terlibat. Bersama, kita bisa menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi penyandang disabilitas spektrum berat dan keluarganya,” jelasnya.
LINKSOS mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam program ini. Informasi lebih lanjut dan dukungan dapat disalurkan melalui media sosial atau kantor sekretariat LINKSOS. #InklusiUntukSemua