Dok Fofo Jambore Nasional Difpala 2023 dan MoU KND-LINKSOS di Putuk Lesung Gunung Arjuno (1)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAKIAN DIFPALA

3 minutes, 30 seconds Read
SOP Pendakian DIFPALA ini disusun untuk memastikan pendakian inklusif yang aman, tertib, dan ramah lingkungan. SOP ini menekankan prinsip Multi Mitigasi, yang mencakup keselamatan, kesiapan fisik, dan dukungan terhadap pendaki disabilitas.
Ken Kerta
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia | Pembina Difabel Pecinta Alam

 

1. Prinsip Dasar: Multi Mitigasi

Pendakian harus memperhatikan mitigasi risiko dengan pendekatan berlapis:

  • Keselamatan, Inklusivitas, dan Kelestarian Alam
  • Kesiapan Fisik, Mental, dan Logistik – Pastikan kondisi prima dan perbekalan cukup.
  • Alat Bantu Memadai – Semua alat bantu dalam kondisi baik.
  • Pendamping Terlatih – Harus memiliki keterampilan khusus dalam mendukung pendaki disabilitas.
  • Prinsip Patsal Keselamatan – Saling menunggu, membantu, berinteraksi, dan berbagi.

2. Persiapan Sebelum Pendakian

A. Perencanaan Jalur & Izin

✅ Menentukan jalur pendakian berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan peserta.
✅ Mengurus izin pendakian sesuai regulasi setempat.
✅ Memastikan informasi cuaca dan kondisi jalur terkini.

B. Pendaftaran & Skrining Peserta

✅ Mengisi formulir kesehatan dan kesiapan fisik.
✅ Menyediakan informasi kondisi khusus bagi peserta disabilitas.
✅ Memastikan peserta memahami aturan dan SOP.

C. Checklist Peralatan Wajib

KategoriPeralatan
Pakaian & PelindungSepatu gunung, jaket windproof, jas hujan, sarung tangan, buff/masker, topi
Navigasi & KeselamatanPeta jalur, kompas/GPS, senter/headlamp + baterai cadangan, trekking pole, peluit
Camping & TidurCarrier/ransel gunung, tenda/bivak, sleeping bag, matras, tenda
Masak & MakananKompor portable + gas kecil, botol minum/tumbler, makanan instan/ringan
Kesehatan & HigienitasKotak P3K, obat pribadi, antiseptik, kantong sampah
Peralatan Khusus Pendaki DisabilitasAlat bantu (kursi roda gunung, kruk, prostetik, dll.), obat-obatan khusus, pendamping terlatih

✅ Tim membawa peralatan tambahan seperti GPS, HT, tandu darurat, dan obat-obatan umum.

D. Briefing & Simulasi

✅ Penjelasan jalur, kondisi cuaca, dan strategi perjalanan.
✅ Simulasi penggunaan alat keselamatan dan pertolongan pertama.


3. Pelaksanaan Pendakian

A. Pembagian Peran & Tim

Tim Leader: Bertanggung jawab atas jalannya pendakian.
Navigator: Memimpin jalur berdasarkan peta dan koordinasi.
Sweeper: Berada di posisi terakhir untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Tim Medis: Siaga untuk pertolongan pertama.
Pendamping Disabilitas: Bertugas membantu dan memastikan keamanan peserta disabilitas.

B. Aturan Perjalanan

✅ Berjalan dalam formasi terorganisir dengan kecepatan yang sesuai.
✅ Tidak meninggalkan tim tanpa izin.
✅ Tidak membuang sampah sembarangan (wajib membawa turun sampah).
✅ Mengutamakan keselamatan daripada target waktu.
Memastikan tak ada yang tertinggal: Jika sweeper tidak terlihat, berhenti. Beri kode tiga bunyi peluit: prit-prit-prit. Jika sweeper menjawab pritttt-pritttt, lanjutkan perjalanan. Jika tidak ada jawaban, tunggu.

C. Prosedur Darurat

✅ Jika ada peserta sakit atau cedera, segera lapor ke tim medis.
✅ Jika tersesat, tetap di tempat dan hubungi tim melalui HT/ponsel.
✅ Evakuasi dilakukan berdasarkan SOP keselamatan.


4. Kepulangan & Evaluasi

A. Pengecekan Barang & Sampah

✅ Memastikan tidak ada barang atau sampah yang tertinggal.

B. Debriefing & Evaluasi

✅ Diskusi pengalaman, kendala, dan saran untuk pendakian berikutnya.
✅ Dokumentasi perjalanan untuk pembelajaran ke depan.


5. Kode Etik Pendakian

✅ Menghormati alam dan tidak merusak ekosistem.
✅ Tidak meninggalkan sampah dan selalu membawa turun kembali.
✅ Saling membantu sesama pendaki, terutama bagi yang membutuhkan.
✅ Mengutamakan keselamatan daripada ambisi pribadi.
✅ Mengikuti instruksi dan arahan dari leader dan pendamping.
✅ Tidak mengambil atau merusak flora dan fauna di jalur pendakian.
✅ Tidak membawa atau menggunakan narkotika, alkohol, atau bahan berbahaya lainnya.
✅ Menjaga kesopanan dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
✅ Menghindari perilaku arogan atau tindakan yang mengganggu kenyamanan peserta lain.


6. Etika terhadap Lingkungan dan Masyarakat Setempat

✅ Menghormati budaya dan adat istiadat masyarakat sekitar jalur pendakian.
✅ Tidak membuat kebisingan yang berlebihan.
✅ Tidak melakukan perburuan liar atau merusak habitat satwa.
✅ Menggunakan jalur pendakian resmi dan tidak membuka jalur baru sembarangan.
✅ Menggunakan air dengan bijak, terutama di sumber air yang digunakan bersama.


7. Larangan Membawa dan Menggunakan Alat Tertentu

🚫 Senjata tajam (kecuali alat survival seperti pisau lipat kecil).
🚫 Bahan peledak atau petasan.
🚫 Alat musik dengan suara keras.
🚫 Drone tanpa izin.
🚫 Plastik sekali pakai.
🚫 Alkohol dan narkotika.
🚫 Alat berburu atau perangkap hewan.
🚫 Produk berbahan kimia berbahaya.


8. Mitigasi Risiko: Bertahan Jika Terjebak di Gunung

✅ Tetap tenang dan cari tempat perlindungan yang aman.
✅ Gunakan peralatan darurat seperti peluit atau senter untuk memberi sinyal.
✅ Hemat logistik makanan dan air.
✅ Jangan berjalan sendirian dalam kondisi minim visibilitas.
✅ Hubungi tim atau pihak berwenang jika memungkinkan.


9. Pendakian di Luar Kegiatan Difpala

✅ Anggota Difpala diperbolehkan mendaki gunung di luar kegiatan resmi dengan ketentuan:

  • Pendakian di luar tanggung jawab Difpala.
  • Jika terjadi insiden fatal akibat kelalaian SOP, pendaki mendapat sanksi:
    • Red List (teguran keras).
    • Black List (pemecatan dari keanggotaan).

SOP ini menjadi panduan utama bagi peserta dan pendamping guna memastikan keamanan, inklusivitas, dan keberlanjutan dalam pendakian.

Similar Posts

Skip to content