Pelatihan Pendataan Disabilitas by Name by GPS oleh ULD PB Kabupaten Malang bagi Destana di Ngantang, Pujon, dan Kasembon

Pelatihan Pendataan Disabilitas Berbasis GPS untuk Destana Ngantang, Pujon, dan Kasembon oleh ULD PB Kabupaten Malang

2 minutes, 7 seconds Read
ULD PB Kabupaten Malang memastikan pelibatan disabilitas dalam penanggulangan bencana di Kecamatan Ngantang, Pujon, dan Kasembon – wilayah terdampak Gunung Kelud, melalui pelatihan pendataan disabilitas by name by GPS.
Ken Kerta
Ken Kerta
Koordinator ULD PB Kabupaten Malang

Malang, 12 Desember 2025. Sebanyak 100 anggota Desa Tangguh Bencana (Destana) dari Kecamatan Ngantang, Pujon, dan Kasembon – wilayah terdampak Gunung Kelud,  mengikuti pelatihan pendataan disabilitas by name by GPS. Kegiatan ini diselenggarakan ULD PB Kabupaten Malang bersama BPBD Kabupaten Malang dan program SIAP SIAGA.

Pelatihan menghadirkan tiga narasumber. Ken Kerta, Koordinator ULD PB sekaligus Founder Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), menyampaikan materi ragam dan indikator disabilitas. Ia menandaskan bahwa data yang akurat akan menghasilkan layanan yang tepat sasaran.

Widi Sugiarti, Manajer Omah Difabel Indonesia, memperkenalkan program perlindungan dan pemberdayaan disabilitas dalam pra, tanggap, hingga pascabencana. Ia menekankan bahwa “pascabencana yang baik dimulai sejak pra bencana; artinya tidak dimulai dari nol.”

Sedangkan Mart Widarto, pemateri dari SIAP SIAGA menyampaikan teknis pendataan disabilitas berbasis aplikasi dengan ouput by name by GPS. Tujuan utama materi ini untuk memetakan lokasi penyandang disabilitas rentan bencana.

Pelatihan Pendataan Disabilitas by Name by GPS oleh ULD PB Kabupaten Malang bagi Destana di Ngantang, Pujon, dan Kasembon

Penanggulangan Bencana Tanggungjawab Bersama

Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Purwoto, S.Sos., M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. “Bahwa seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap penanggulangan bencana, bukan hanya BPBD. Maka pelatihan ini penting untuk memastikan kemampuan Destana dalam melakukan pendataan disabilitas secara benar.”

Gunung Kelud masih berstatus aktif. Gunung ini terakhir meletus pada 2014 dan diperkirakan masih berpotensi erupsi di masa mendatang. Di wilayah sekitar Kelud, telah tumbuh organisasi relawan Jangkar Kelud yang berperan dalam mitigasi, evakuasi mandiri, dan jejaring informasi bencana. Namun keterlibatan penyandang disabilitas dalam upaya penanggulangan bencana dinilai belum optimal, sementara mereka merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban.

Situasi ini menjadi dasar ULD PB Kabupaten Malang menggelar sosialisasi dan pelatihan di tiga kecamatan terdampak. Sesuai fungsinya, ULD PB – unit  dalam BPBD Kabupaten Malang, bertugas memastikan layanan penanggulangan bencana yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Pelatihan Pendataan Disabilitas by Name by GPS oleh ULD PB Kabupaten Malang bagi Destana di Ngantang, Pujon, dan Kasembon

Pendampingan Berkelanjutan Pasca Pelatihan Pendataan Disabilitas by Name by GPS

Pengalaman bencana COVID-19 pada 2020 dan Gempa Malang 2021 menunjukkan bahwa penyandang disabilitas masih menghadapi hambatan dalam akses informasi, evakuasi, dan pemulihan. Berangkat dari pembelajaran tersebut, ULD PB Kabupaten Malang menggandeng LINKSOS dan Omah Difabel Indonesia, dua lembaga yang terlibat langsung dalam respons bencana pada kedua kejadian tersebut.

Pelatihan ini diharapkan memperkuat kapasitas Destana dalam memetakan dan melindungi penyandang disabilitas di wilayah rawan erupsi Kelud, sekaligus mendorong sistem penanggulangan bencana yang lebih inklusif di Kabupaten Malang.

“Langkah pertama setelah pelatihan ini adalah praktik pendataan. Adanya data disabiltas kemudian menjadi dasar pemberdayaan berkelanjutan di bidang ekonomi, kesehatan dan keterampilan terkait penanggulangan bencana,”pungkas Widi.

Similar Posts

Skip to content