SOP

Panduan Menghitung Penerima Manfaat Program

1 minute, 5 seconds Read

Panduan ini bertujuan memberikan pedoman baku bagi LINKSOS dalam menghitung jumlah penerima manfaat program secara konsisten, sederhana, dan dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan perencanaan, monitoring, dan pelaporan.

Penerima manfaat individu terdiri dari penyandang disabilitas dan caregiver/pendamping, yang masing-masing dihitung sebagai satu orang. Dengan demikian, apabila seorang penyandang disabilitas didampingi oleh satu caregiver, maka dihitung sebagai dua penerima manfaat individu.

Namun, tidak semua penyandang disabilitas membutuhkan caregiver dalam setiap kegiatan. Oleh karena itu, LINKSOS menggunakan asumsi estimasi sebagai berikut:

  • Kegiatan dengan mayoritas peserta mandiri, seperti Difabel Pecinta Alam, diasumsikan 50% peserta membutuhkan pendamping, atau setara dengan rasio 2:1 (satu caregiver untuk setiap dua penyandang disabilitas).
  • Kegiatan yang berkaitan dengan anak-anak dan penyandang disabilitas spektrum berat, diasumsikan 100% peserta membutuhkan pendamping, atau setara dengan rasio 1:1 (satu caregiver untuk setiap satu penyandang disabilitas).

Asumsi ini digunakan apabila data riil jumlah caregiver tidak tersedia. Pendekatan ini bersifat konservatif dan dapat disesuaikan apabila terdapat data lapangan yang lebih akurat.

Selain penerima manfaat individu, LINKSOS juga menghitung penerima manfaat lembaga, yaitu lembaga atau pihak pendukung yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program dan sekaligus memperoleh manfaat penguatan kapasitas, jejaring, maupun akses layanan inklusif.

Penerima manfaat lembaga dihitung satu per lembaga (bukan per orang), atas nama institusi.

Contoh: Pada kegiatan Posyandu Disabilitas yang didukung oleh empat lembaga—Pemerintah Desa, Puskesmas, LINKSOS, dan BMH—maka jumlah penerima manfaat lembaga adalah 4 lembaga.

Similar Posts

Skip to content