Skema Kemitraan Inklusif Dunia Usaha—LINKSOS

Pemahaman Dasar tentang Ragam Disabilitas untuk Dunia Kerja yang Inklusif

1 minute, 56 seconds Read

Disabilitas bukan sekadar soal keterbatasan fisik, melainkan keragaman kondisi yang mempengaruhi cara seseorang beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungannya. Memahami ragam disabilitas adalah langkah awal menuju masyarakat dan dunia kerja yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Apa Itu Disabilitas?

Menurut Pasal 1 UU Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas bahwa penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak

Sedangkan menurut Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD), disabilitas adalah hasil interaksi antara individu yang memiliki hambatan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dengan berbagai hambatan lingkungan dan sikap sosial, yang menghalangi partisipasi mereka secara penuh dan efektif dalam masyarakat.

Artinya, disabilitas bukan hanya soal kondisi individu, tapi juga bagaimana masyarakat meresponsnya.

 

Ragam Disabilitas dan Kebutuhan dalam Dunia Kerja

Berikut adalah kategori umum disabilitas yang perlu dipahami:

1. Disabilitas Fisik

Penyandang Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak, antara lain akibat amputasi, lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.

Kebutuhan: aksesibilitas fisik (ramp, lift, toilet ramah disabilitas), tempat duduk ergonomis, atau alat bantu mobilitas.

2. Disabilitas Sensorik

Selanjutnya Penyandang Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu, dan/atau disabilitas wicara..

Kebutuhan: komunikasi visual termasuk bahasa isyarat, serta alat bantu dengar menjadi kebutuhan disabilitas sensorik pendengaran [tuli]. Komunikasi visual juga dinutuhkan oleh disabilitas wicara. Sedangkan untuk disabilitas sensorik penglihatan [netra] braille, screen reader dan dukungan suara. Khususnya netra low vision memerlukan pencahayaan dan kontras warna. 

3. Disabilitas Intelektual

Penyandang Disabilitas intelektual adalah terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain lambat belajar, disabilitas grahita dan down syndrom.

Kebutuhan: komunikasi sederhana, tugas terstruktur, pendampingan intensif.

4. Disabilitas Psikososial atau Mental

Kemudian yang dimaksud dengan Penyandang Disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara lain:

  • psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian; dan
  • disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan interaksi sosial di antaranya autis dan hiperaktif. 

Kebutuhan: lingkungan kerja yang stabil, bebas stigma, dukungan psikologis, serta kebijakan kerja yang fleksibel.

5. Disabilitas Ganda

Berikutnya Penyandang Disabilitas ganda atau multi adalah Penyandang Disabilitas yang mempunyai dua atau lebih ragam disabilitas, antara lain disabilitas runguwicara dan disabilitas netra-tuli.

Kebutuhan: pendekatan multi-disipliner dan sangat personal dalam penyesuaian.

Similar Posts

Skip to content