
Malang, 24 April 2025 — Bertempat di Ruang Bioskop 1 lantai 5 Gedung Malang Creative Center (MCC), kegiatan Koordinasi Difabel Tangguh Peduli Bencana sukses digelar. Kegiatan ini bertujuan menjaring relawan tanggap bencana dari berbagai wilayah, seperti Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan.
Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 ini diikuti oleh berbagai komunitas dan organisasi seperti Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Difabel Pecinta Alam (Difpala), Kopinus, Posyandu Disabilitas Pakisaji, Yayasan Mahar, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DMI, dan Difa Pagelaran.
Dalam sesi tanya jawab, muncul berbagai usulan konstruktif. Posyandu Disabilitas menyampaikan ide menjadi pusat edukasi kebencanaan, HWDI menawarkan diri sebagai tim logistik, sementara dari Difpala menyoroti pentingnya advokasi aksesibilitas di gedung pemerintah.
Perhatian khusus juga diberikan untuk difabel intelektual dan tuli dalam menghadapi bencana. Menanggapi hal ini, pihak LINKSOS berbagi pengalaman pendekatan langsung ke rumah-rumah saat pandemi COVID-19, sedangkan BPBD merencanakan pendataan lokasi rumah teman-teman difabel untuk memudahkan evakuasi saat bencana.
Berbagai gagasan lain juga mengemuka, seperti pelayanan konseling pasca bencana dari Yayasan Mahar, edukasi dan pelatihan relawan dari LINKSOS, serta sosialisasi tanda-tanda bencana dalam bahasa isyarat. Tim Jelajah Akses yang terdiri dari Zulfikar, Ezra, Habibi, Wahyudi, Zaki, dan Dyan akan mempersiapkan penguatan relawan di komunitas-komunitas.
Selain itu, ada pula diskusi tentang jalur evakuasi, titik aman saat gempa, perlindungan tubuh, hingga penanganan jika terjadi gunung meletus. Tidak ketinggalan, Kopinus siap menjadi agen sosialisasi ke kampus-kampus untuk membangun kesadaran tanggap bencana di kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dalam memperkuat kesiapsiagaan, khususnya untuk kelompok rentan. Dengan langkah-langkah awal seperti sosialisasi, penguatan relawan, dan dukungan logistik, diharapkan program Difabel Tangguh Peduli Bencana mampu menjadi gerakan yang berkelanjutan dan berdampak nyata.