
Setiap tahunnya, BMH Jatim Gerai Malang (BMH Malang) menyalurkan jariyah masyarakat kepada mereka yang membutuhkan dengan berbagai tema kebaikan. Tahun ini, BMH Malang membagikan bingkisan Ramadan kepada 20 penyandang disabilitas spektrum berat. Indikator utama penyandang disabilitas spektrum berat adalah seluruh aktivitas perawatan diri termasuk kebutuhan toilet sepenuhnya bergantung pada orang lain.
Kegiatan bertajuk Ramadan 1446 H: Bahagia dengan Berbagi, ini berlangsung pada Sabtu, 15 Maret 2025, di Malang Creative Center (MCC). Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas serta masyarakat rentan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir perwakilan BMH Malang dari Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Syarifusin. Hadir pula Direktur MCC, Ageng Bagus Armanda, serta Founder LINKSOS, Ken Kerta. Selain itu, perwakilan Forum Komunitas Pecinta Alam Malang Raya (Forkompala), Qodarul Irma Yulia, turut hadir dalam acara ini.

Konsistensi BMH Malang dalam mendukung progam disabilitas
Perwakilan BMH Malang dari Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Syarifuddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah lama bekerja sama dengan komunitas disabilitas, khususnya dengan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). “Kami ingin memastikan Ramadan kali ini membawa kebahagiaan bagi semua, termasuk penyandang disabilitas spektrum berat. Semoga bantuan kecil ini membawa manfaat besar,” ujar Syarifuddin.
BMH Malang secara konsisten mendukung program-program LINKSOS, di antaranya Posyandu Disabilitas dan UMKM Omah Difabel. Dalam hal ini, BMH Malang menyediakan layanan antar-jemput bagi peserta Posyandu Disabilitas serta membantu permodalan UMKM Omah Difabel.12
Kegiatan ini berlangsung dengan baik. Para penyandang disabilitas, yang mayoritas berusia anak-anak dan remaja, didampingi oleh orang tua mereka. Bahkan, beberapa diantar langsung oleh perangkat desa.

Peluncuran Program Sahabat
Pada kesempatan itu, LINKSOS sekaligus meluncurkan program SABAHAT (Sehat Sejahtera bagi Disabilitas Spektrum Berat). Harapannya, dengan adanya SABAHAT, hak atas kesehatan dan kesejahteraan penyandang disabilitas spektrum berat dapat lebih terpenuhi. LINKSOS mengajak berbagai pihak untuk mendukung program ini demi menciptakan akses yang lebih baik bagi penyandang disabilitas.
“Program SABAHAT akan mencakup layanan terapi gratis, pendampingan medis, serta dukungan bagi keluarga penyandang disabilitas berat,” terang Ken. Dalam waktu dekat, SABAHAT akan membentuk Posyandu Disabilitas di Malang Creative Center. Sementara dalam jangka panjang, Posyandu Disabilitas ini akan dikembangkan di seluruh desa dan kelurahan.
Direktur MCC, Ageng Bagus Armanda, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program SABAHAT. “Memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dari kita semua. Terlebih, BMH Malang kini sudah menjadi kolaborator MCC,” ujarnya.