Keselamatan, inklusivitas, dan keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama—dengan memahami dan menaati SOP ini, setiap anggota Difpala tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menjaga sahabat pendaki dan kelestarian alam.
Ken Kerta
Founder Lingkar Sosial Indonesia | Pembina Difabel Pecinta Alam
Daftar Isi
sembunyikan
1. Pendahuluan
SOP ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelatihan bagi anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) untuk memastikan standar keselamatan, inklusivitas, dan keberlanjutan terpenuhi.
2. Tujuan Pelatihan
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar serta lanjutan dalam pendakian dan survival.
- Membekali anggota dengan keterampilan mitigasi bencana dan keselamatan.
- Menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan dan kemandirian.
- Meningkatkan inklusivitas dalam kegiatan alam terbuka.
3. Kategori Pelatihan
Pelatihan Difpala terdiri dari empat tingkat, masing-masing dengan filosofi dan fokus pembelajaran:
1. Tingkat Agni (Semangat belajar dan berkomunitas)
- Materi: Sejarah Difpala, visi, misi, tujuan, multi mitigasi, patsal keselamatan, pengenalan tenda dan kompor portabel, serta penghijauan.
- Lokasi Educamp: Gunung Wedon (660 mdpl).
- Peralatan wajib: Sepatu gunung, daypack, tumbler, trekking pole, jas hujan, serta wajib menyumbang dan menanam minimal satu bibit pohon.
2. Tingkat Bakti (Dedikasi untuk kelestarian alam)
- Materi: Praktik pemasangan tenda dan kompor portabel, pertolongan dasar, kepramukaan, dan upacara bendera.
- Lokasi Educamp: Putuk Lesung, Gunung Arjuno (1.740 mdpl).
- Peralatan wajib: Tas carrier, sleeping bag, perlengkapan memasak (kompor, gas, nesting), dan seragam Pramuka.
3. Tingkat Caraka (Pendaki sebagai duta pelestarian alam)
- Materi: Kepemimpinan, survei, dan mitigasi.
- Lokasi Educamp: Gunung Butak (2.868 mdpl).
- Peralatan wajib: Rompi atau seragam Difpala sebagai simbol organisasi, serta seluruh peralatan dari tingkat Agni dan Bakti.
4. Tingkat Darma (Pendaki sebagai solusi bagi lingkungannya)
- Materi: Pengorganisasian masyarakat dan praktik bina komunitas di desa masing-masing.
- Lokasi Educamp: Gunung Arjuno (3.339 mdpl).
- Peralatan wajib: Peralatan lengkap baik personal maupun tim, termasuk tenda dan flysheet utama.
4. Durasi dan Metode Pelatihan
- Pelatihan tiap tingkat berlangsung sesuai kebutuhan masing-masing kategori.
- Metode pembelajaran: Kombinasi teori, praktik langsung, simulasi, dan diskusi kelompok.
5. Instruktur dan Fasilitator
- Pelatihan dipandu oleh instruktur berpengalaman dalam pendakian, keselamatan, dan konservasi.
- Setiap sesi melibatkan pendamping disabilitas untuk memastikan aksesibilitas.
6. Evaluasi dan Sertifikasi
- Evaluasi dilakukan melalui ujian teori, praktik, serta simulasi kasus.
- Peserta yang memenuhi standar kelulusan akan mendapatkan sertifikat sesuai tingkat pelatihannya.
7. Keselamatan dan Kode Etik
- Setiap peserta wajib mematuhi aturan keselamatan yang telah ditetapkan.
- Dilarang melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri, peserta lain, atau lingkungan.
- Peserta yang melanggar kode etik akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan organisasi.
8. Ketentuan Tambahan
- Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini mengacu pada SOP Pendakian Difpala.
- Kebijakan tambahan ditetapkan berdasarkan pertimbangan keamanan, aksesibilitas, dan keberlanjutan organisasi.
9. Penutup
SOP ini menjadi pedoman resmi dalam pelaksanaan pelatihan Difpala. Revisi dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas dan relevansi dengan perkembangan organisasi.
Post Views: 221
